26 - KOLOR TONO.

8.3K 441 14
                                    


"Fan Lo aja ya yang ngambil kolornya si Tono"suruh Gion yang berdiri agak jauh dari kandang si Tono.

Mata Alfan terbuka lebar"anjir!yang ngidam bini siapa?"tanya Alfan pada Gion.

Gion mengedipkan matanya berkali kali agar si Alfan mau,mengedipkan mata adalah salah satu cara agar Alfan mau menuruti Gion. walaupun Gion terlihat galak tapi kalau di depan orang orang terdekatnya Gion akan mengeluarkan sifat aslinya yang menggemaskan,bukan gemes sih tapi lebih ke orang tidak waras sih.

"Please lah Alfan,ini untuk ibu peri yang lagi hamil Lo"mohon Gion dengan wajah yang menjijikkan.

Alfan yang melihat wajah Gion sudah ingin muntah di tempat"dih najis banget sih Lo"ujar Alfan.

"Ku mohon pangeran Alfan tolong rakyat mu ini untuk memenuhi permintaan ibu peri kita pangeran"Gion berlutut pada Alfan sambil memanggilnya dengan sebutan 'pangeran'.

Alfan yang melihat Gion bermohon seperti itu kasihan dengan Gion"i-iya udah gue ambilin,tapi Lo pada kalau ketahuan Zidan jangan gue ya yang Lo pada salahkan"Alfan menunjuk nunjuk Gion,Tio,dan Lion agar kalau ketahuan Zidan Alfan tidak di bawa bawa.

"Oke kita enggak kasih tau Zidan kok"Gion bangkit dan tersenyum lebar mendengar jawaban Alfan.

"Ya udah Sono Lo ambil tu mumpung tidur si Tono nya"suruh Lion pada Alfan agar Alfan cepat cepat mengambil kolor Tono yang masih di pakai Tono.

"Iya iya"Alfan mulai berjalan ke arah Tono yang sedang tidur pulas di sofa kecil milik Zidan.

"Hati hati fan nanti dia bangun abis Lo di catok dia,si Tono kan rupanya aja monyet tapi kan sifat dia kayak ular berbisa kalau di catok nya abis Lo"Ujar Tio agar Alfan berhati hati mengambil kolor Tono.

"Iya udah enggak usah berisik"Alfan mulai membuka kolor yang masih di pakai Tono dengan berhati hati.

"Nah"Alfan berhasil membuka kolor Tono dari badan Tono,rasa nya lega karena sudah berhasil membuka kolor Tono.

"Alhamdulillah"ujar mereka bersamaan.

"Akhirnya ke buka juga"ujar Gion sambil mengelus ngelus dadanya yang dari tadi deg degan setengah mati.

"Iya njir akhirnya,dari tadi dada gue deg degan terus"Tio mengelus dadanya sambil terduduk di lantai.

Alfan berjalan ke arah Gion,Lion,Tio dengan tangan dan kaki yang bergetar"eh boy-boy Napa lo?Tremor apa gimana?"tanya Tio dengan wajah menahan tawa.

Wajah Alfan pucat Pasih dengan tangan dan kaki yang bergetar hebat"i-ini l-lo p-pegang gu-e udah e-enggak t-tahan n-nahan bau nya s-sama gue t-tremor ni"ujar Alfan dengan gugup.

"Eh Lo serius Tremor njir"tanya Gion sambil memegang tangan Alfan yang masih bergetar.

"Ya iya Anjeng! Lo kira enak apa ngambil kolornya si Tono yang bau,apa lagi majikan nya si Tono galak bisa abis gue kalau ketahuan"

"Tenang nanti kalau ketahuan biar gue yang bilang"ujar Gion menenangkan Alfan.

"Bener Lo ya"Alfan menunjuk wajah Gion"beneran,enggak bohong gue"tekan Gion agar Alfan percaya.

"Bener ya gue percaya kali ni sama Lo"ujar Alfan sambil berjalan ke arah sofa.

Gion mengerutkan keningnya"jadi selama ini Lo enggak percaya sama gue!"Gion mendekat ke Alfan yang sedang duduk di sofa sambil menyandarkan kepalanya.

"Iya"dengan polos nya Alfan bilang iya pada Gion"hah keceplosan anjir"ujar Alfan saat ia sadar dengan perkataannya.

Gion yang berdiri di samping Alfan mengepal tangannya sudah bersiap siap untuk memukul tubuh Alfan"APA LO BILANG!!"Tanya Gion dengan wajah yang marah.

My Baby Gion (End)TAHAP REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang