"Wah, gila lo, Bri." Celetuk Mild.
"Kenapa?" Tanya Gulf ke arah Mild, karena kepo.
"Ini, " Mild menunjukkan ponselnya ke arah Gulf. Ponsel tersebut memperlihatkan balasan dari temannya Bright yang terkesan sedikit aneh menurut Mild. "Tumbenan banget, kan." Lanjutnya.
"Oh, gitu doang. Wajar aja lah, orang emang mereka berdua udah gak ada hubungan apa-apa." Jawab Gulf, lalu kemudian sudah tak mamperdulikan itu lagi.
"Gitu doang? Anjing, ini aneh banget, Gap. Ya gak Boat?"
"Yoi. Tumbenan banget, biasanya juga bucin akut." Sahut Boat. Setuju dengan ucapan Mild.
Bright tersenyum tipis. "Gw sama dia udah gak ada apa-apa lagi. Terus buat apa dia komen kayak gitu?" Ucap Bright.
Mild mematung sejenak. "Jangan-jangan lo berdua udah pada demen satu sama lain?" Celetuk Mild, sembari membuat gerakan menunjuk ke arah Gulf dan Bright secara bergantian.
-plak, "goblok kok dipelihara, su?" Ucap Gulf sembari memukul tengkuk Mild keras.
Bright tertawa renyah, diikuti oleh Boat yang juga tertawa.
"Belum juga pukulan dari gw. Lo minta tangan kanan apa tangan kiri, nih? Mumpung dua-duanya free."
Mild menggeleng cepat. Badannya akan benar-benar terancam jika Bright sudah mulai memukulnya. Tanpa berniat menggambil resiko, Mild buru-buru meminta maaf, ya walaupun masih dengan gayanya yang cengegesan.
"Gak kalah heboh lagi, si Mew ini dapet foto lo dari mana, anjir? Kok bisa-bisanya punya foto lo yang ini?"
Gulf berhenti dari kegiatannya bermain leggo. Dengan cepat ia mengambil telepon genggam yang ada di tangan Boat.
Mata Gulf mendelik, bulat. Alisnya sudah ia tekuk, terlihat dari dahinya yang sudah ia renggutkan. Tak lupa mulutnya pun juga sudah komat-kamit, memaki.
"Sialan." Ucap Gulf.
"Anjing banget kak Mew, ish."
"Anjing-anjing, tapi muka lo sok cemberut ya, su." Sahut Boat, dengan mulut nyablaknya.
Gulf tersenyum, "ya kalo gini, gimana gw bisa move on." Lanjut Gulf, sembari merengek, gemas.
"Gw juga, gimana."
KAMU SEDANG MEMBACA
Saturday || MewGulf AU ✓
FanfictionSabtu; waktu dimana aku pertama kali melihat senyummu. hari dimana kau berhasil melumpuhkan jiwaku. malam dimana kau mampu membuat ribuan kupu-kupu hinggap pada diriku. dan, sabtu; hari dimana kau meninggalkanku.