Sabtu;
waktu dimana aku pertama kali melihat senyummu.
hari dimana kau berhasil melumpuhkan jiwaku.
malam dimana kau mampu membuat ribuan kupu-kupu hinggap pada diriku.
dan, sabtu; hari dimana kau meninggalkanku.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kana."
Gulf menoleh ke arah sumber suara, "astaga, abang. Ngagetin Kana aja, deh." Ujar Gulf, setelah melihat Joss berdiri di depan pintu kamarnya yang masih dibuka sedikit.
"Kamu, oke?" Tanya Joss, sembari masuk ke dalam kamar Gulf dan mendekati adik sematawayangnya itu.
Walaupun sedikit ragu, Gulf mengangguk dan bergumam sebagai jawaban.
Joss lalu duduk di samping Gulf, meraih tangan lembut sang adik, lalu mengelusnya lembut.
"Kamu putuskan sama temen abang?" Ujar Joss tanpa bertele-tele.
Gulf tersenyum kecut. Mengutuk dirinya sendiri akibat kebodohannya ketika menjawab bahwa ia baik-baik saja. Mana mungkin abangnya yang sangat peka dan mengerti adiknya ini tak tau. Gulf yakin pasti abangnya juga telah melihat tweet yang ia buat untuk Mew dan Win.
"Bang, apa salah kalau Kana suka kak Mew? Abang bahkan udah tau kan kalau Kana suka kak Mew dari empat tahun lalu?" Ujar Gulf, bertanya sembari sedikit membuka kenangan masa lalunya.
Joss mengangguk, "maaf. Abang Joss masih belum bisa jagain kamu dari temen abang yang brengsek itu." Ucap Joss, menyesal, sembari memeluk Gulf erat.
