14

58 13 0
                                    

Beberapa hari setelah pembunuhan si prajurit pemberontak dan keluarganya atas perintah komandan pasukan, salah satu dari tiga 'algojo' ditemukan tewas tak jauh dari perkemahan, masih mencengkeram pedang yang menusuk perutnya. Mengetahui hal ini mendorong kewarasan Jungkook ke ujung tanduk, lalu kabar bahwa Eunha mengandung menyentilnya jatuh dari ujung tanduk itu. Menerima kabar tersebut berarti dua hal: pertama, Jungkook punya satu nyawa lagi untuk dia jaga dan kedua, kepala pasukan Daemado betulan melacak keluarga masing-masing anggotanya untuk dijadikan jaminan kesetiaan.

Daripada menakuti musuh, Jungkook lebih takut kehilangan Eunha—dan bayinya. Rasa takut kehilangan itu mengubahnya menjadi anjing si pemimpin, boneka yang dimainkan seorang prajurit angkuh untuk memperoleh nama besar setelah pulang ke Joseon. Jungkook membunuh musuh paling banyak dan menjalankan perintah dengan buta, termasuk menghabisi dua lagi rekannya yang mencoba melarikan diri.

Sejak menikah, kebahagiaan Jungkook berpusat pada Eunha, juga calon anak yang belum berdiam di rahim Eunha ketika dia berangkat. Riwayat Eunha-nya yang cantik, mungil, dan cerewet tidak boleh sampai berakhir di tangan prajurit lain.

Pasukan Jungkook sudah biasa menghabisi waegu pria, tetapi waegu wanita merupakan sesuatu yang sama sekali baru, membuat panik pimpinan pasukan yang akhirnya memerintahkan anggotanya membunuh semua wanita di perkemahan waegu. Yang tidak diketahuinya, waegu juga menculik dan memperjualbelikan wanita Tenggara—yang ciri fisiknya asing baik bagi warga asli Daemado maupun prajurit Joseon. Ini membuat mereka dikira sekelompok wanita berbahaya pula oleh si pimpinan pasukan, padahal Jungkook tahu lebih banyak. Seseorang di antara perempuan-perempuan itu hamil, pula. Untuk pertama kalinya, Jungkook pun memberanikan diri melawan pimpinannya dan—bersama Yugyeom—mengambil alih sebagian pasukan untuk menyelamatkan perempuan-perempuan Tenggara.

Ketika si pimpinan menyandera seorang perempuan Tenggara yang hamil dan menyamakannya dengan Eunha, Jungkook merasa amat, amat muak. Dalam kekalutan pikirannya, ia betul-betul melihat wanita yang disandera itu sebagai Eunha, melipatgandakan amarahnya. Tujuan Jungkook pun mengerucut: membunuh si pimpinan pasukan. Demi tercapainya tujuan itu, pedang terhunus, lalu menembus dua dada sekaligus tanpa berpikir.

Saksi pembunuhan pimpinan pasukan—dan perempuan hamil dalam sanderaannya—hanya para prajurit petani yang semuak Jungkook. Di tengah perkemahan waegu yang bersimbah mayat, prajurit-prajurit itu bersorak-sorai dan bersepakat menutupi kejadian ini dari pasukan lain, terutama tentara-tentara asli kerajaan. Mereka juga nyaris mengangkat Jungkook sebagai pimpinan sementara—andai Jungkook tidak tiba-tiba berlutut seraya berteriak histeris di samping mayat perempuan Tenggara.

"Eunha! Eunha, jangan mati! Eunha, bangun! Eunha, ayo kita pulang sekarang!"

Yugyeom terpaksa melumpuhkan Jungkook; kelakuannya yang janggal dapat merusak tipuan yang disiapkan pasukan mereka untuk menyelamatkan diri. Menyelamatkannya. Jika para tentara yang tidak menyaksikan terbunuhnya pimpinan pasukan menangkap keanehan perilaku Jungkook, ia pasti akan dicurigai, bahkan bisa jadi langsung dihukum.

Para prajurit di luar pasukan Jungkook hanya tahu pimpinan pasukan itu mati dibunuh waegu yang kemudian dibunuh Jungkook. Seorang prajurit petani yang paling bijak dalam pasukan itu lantas diangkat menjadi pemimpin sementara hingga digantikan seorang tentara kerajaan. Selanjutnya, terdengar kabar bahwa para perempuan Tenggara telah aman di sebuah desa di Daemado, lebih jauh mengangkat pamor pasukan penyelamat mereka. Pasukan Jungkook diperlakukan secara istimewa, tetapi sayang, kunci dari perubahan itu mendekam dalam tenda kesehatan, terkurung ketakutannya sendiri.

Meskipun kenyataannya berlawanan, Jungkook amat yakin bahwa Eunha mati di tangannya. Setelah beberapa hari meraung tanpa satu pun kata yang bisa diterjemahkan, ia akhirnya berhenti bicara sama sekali. Teman-temannya berdalih pada mereka yang tak tahu bahwa penyebab kebisuan ini adalah kematian pimpinan pasukan yang selama ini Jungkook 'teladani'. Untung saja Jungkook tidak mendengar kesaksian palsu itu atau dia akan melakukan sesuatu yang berbahaya, entah pada dirinya sendiri atau orang lain.

Tiger's Whisker ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang