Jangan lupa vote sama komen nya ya baraya!
"Huaa.... Sapi kalo mau cepet ketemu sama malaikat ijroil gak usah ajak-ajak Mozza dong! Sapi gak ngerasain apa yang Mozza rasain. Jantung Mozza rasa nya mau copot tau! Gimana kalo Mozza meninggoy? Mozza 'kan belum wujudin cita-cita Mozza nikah sama bapak nya Boboibo--""Berisik!"sentak Syafi yang sudah tidak tahan dengan cerocosan manusia di belakang nya. Bisa-bisa telinga nya tuli di usia muda kalau terus mendengarkan suara cempreng nya Mozza.
Bahkan sepanjang perjalanan menuju sekolah manusia yang nemplok erat layak nya monyet di punggung nya itu tak henti-henti nya berteriak. Sempat terbesit dalam pikiran nya ingin menendang Mozza dari motor nya, tapi mengingat Mozza itu babu nya, Syafi mengurungkan niat nya itu. Kalau Mozza meninggoy kan tidak ada yang bisa Syafi suruh-suruh.
Mozza cemberut kesal." Mozza belum selesai ngomong ya, Sapi maen potong aja ish."bibir Mozza monyong lima senti.
"Turun!"titah Syafi datar.
"Bentar dulu Sapi, ini serius kaki Mozza masih geter-geter. Gara-gara Sapi nih bawa motor nya kayak kesurupan kuda lumping!"kata Mozza merasakan kedua kaki nya bergetar.
Syafi mendengus, berpikir kalau Mozza hanya pura-pura."Nyaman banget lo meluk gue!"sindir Syafi yang masih merasakan lilitan tangan di perut nya, siapa lagi kalau bukan Mozza.
"Sapi gak liat nih tangan Mozza juga geter-geter tau!"
Syafi menunduk melihat tangan putih nan mungil yang melilit perut nya itu terlihat bergetar. Dari balik kaca spion nya, Syafi juga melihat wajah Mozza terlihat pucat.
"Oh beneran ternyata,"gumam Syafi mengangguk kecil.
Sebenar nya ingin khawatir tapi terhalang gengsi.
" Cemen lo Siti. Padahal lo sendiri yang nantangin gue buat ngebut,"cibir Syafi, tapi tangan nya mengelus lembut tangan Mozza. Mulut sama tangan emang tidak sinkron ya baraya.
"Ya 'kan maksud Mozza ngebut nya yang normal aja, bukan kayak tadi,"sahut Mozza. Memang sebelum berangkat sekolah Mozza sempat menantang Syafi untuk kebut-kebutan. Tapi yang tidak di sangka nya Syafi ngebut nya di batas normal. Kalau saja Mozza tidak memeluk erat Syafi, mungkin ia sudah terpental terbawa angin nyuksruk di jalan dan berakhir ungkapan selamat jalan dari keluarga dan teman-teman nya.Mozza sampai bergidik ngeri membayangkan nya. Mozza belum mau meninggoy sebelum menikah sama bapak nyaBoboiboy!
"Aduh itu suami kuh boncengin siapa oy! Mana cewek nya peluk suami tampan kuh lagi."
"Seketika aku merasa terkhianati oleh mu mas Zain."
"Beruntung banget tuh cewek bisa meluk-meluk suami gue. Gue aja yang istri sah nya gak pernah bisa meluk hiks."
"Dih ngimpi bangun lo. Mana mau Zain si serbuk emas sama bubuk tai toko kayak lo!"
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BABU GIRL[ON GOING]
Teen Fiction"A Moza mau itu." "Itu apa hm?" "Mau lolipop A." "Itu Moza 'kan lagi ngemut lolipop." "Bukan lolipop yang ini,Moza bosen A." "Terus mau lolipop apa?Milkita?" Moza menggeleng"Mau nya lolipop punya Aa." "Aa gak punya lolipop, Moz." "Aa punya, itu yang...