35🍦

2.8K 98 10
                                    

~susu buna is my life~
     











Happy reading............


















"Buna hiks el mohon hiks jangan tinggalin El"lirih El.

"Tapi aku harus ninggalin kamu Darrel"ucap alin sedih.

"Tapi kenapa hiks?"tanya el dengan wajah kecewa.

"Kamu ga harus tau Darrel!"bentak alin tiba tiba.

Darrel yang baru dibentak pun mematung seketika.

"Okey kalo itu mau Lo! Pergi aja sejauh jauh nya"ucap darrel dingin.

"GUE UDAH GA BUTUH CEWE KE LO ALIN"bentak darrel

"Bangsat Lo!"

"LO LEBIH BANGSAT DARREL!"bentak alin balik.

"Cewe mana yang ga cemburu kalo liat kesayangan nya jalan sama cewe lain dan ciuman"lirih alin dengan senyum palsu.

Darrel pun diam seketika.

.......................

"Hey sayang bangun ssst"ucap alin sambil mengelus rambut Darrel yang lepek.

Darrel pun membuka matanya yang sembab.

"Hiks buna hiks hiks"isak Darrel.

"Kenapa sayang?"tanya alin.

"Hiks maafin El hiks udah bentak Buna"ucap alin sambil menatap wajah alin.

"Hey sayang kenapa hm?baby ga pernah bentak buna ko sayang"ucap alin.

"Tadi El bentak Buna huwaa"ucap darrel sambil mengeraskan suara tangisannya.

"Ssst El ga bentak Buna! El itu cuman mimpi sayang"ucap alin sambil menangkup wajah sembab Darrel.

"Eung?

"Iyah El mimpi itu gakan nyata sayang"ucap alin menenangkan Darrel.

"Buna ndong"pinta Darrel.

Dengan senang hati alin membawa el ke gendongan, dan mareka pun menuju taman dengan muka darrel yang masih merah.

"Sayang kita berjemur dulu seperti biasa ya"ucap alin sambil mengangkat baju belakang darrel.

"Kenapa el harus berjemur terus Buna"ucap darrel lucu.

"Karna supaya badan baby el lebih sehat dan kuat"ucap alin.

"Tapi panas Buna his!"rengek darrel.

"Dimana mana berjemur itu panas gada yang dingin, kalo dingin itu di AC"ucap alin sambil mencium pipi Darrel.

"Buna lawak kah?"tanya darrel polos.

"Ga sayang"

Dan mereka pun melanjutkan acara berjemur paginya ya walaupun diselingi dengan rengekan bayi alin.

DARREL [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang