Sebuah Pilihan

29.6K 1.2K 43
                                    

Kediaman Abraham.
Narendra baru menerima kabar dari Pak Darsa jika Elisha kabur dari pernikahannya, Isi dalam surat dari Elisha pun di foto dan dikirimkan pada Narendra.

"Jadi selama ini dia tidak mencintaiku? Bodoh sekali kamu Ren, bagaimana bisa kamu sampai buta begitu" ucap Narendra mengepalkan tangannya sampai baku tangannya memutih.

"Pa, Elisha kabur dari pernikahan ini" ucap Narendra tanpa basa basi.

"Lalu pernikahan ini dibatalkan?" Tanya Rayhan Papa Narendra.

"Sudah Mama duga ini, kamu dibilangin nggak mau dengar sih Ren" ucap Mama Sarah.

"Tidak, sebagai gantinya Pak Aksa ingin menikahkan putrinya denganku" balas Narendra.

"Kamu sudah lihat putrinya? Bukannya di luar negeri ya?" Tanya Papa Rayhan.

"Masih single nggak nanti kabur lagi kayak tantenya, hidup di luar negeri dan kalau dia masih gadis itu hebat Naren. Jika kamu menikahinya sudah pasti kamu harus menerima keadaannya apapun itu" balas Mama Sarah.

"Ma, biar Narendra yang putuskan" sahut Papa Rayhan.

"Pikirkan dulu Ren, jangan buru-buru. Jikapun memang harus batal Mama nggak masalah toh yang malu bukan kita tapi keluarga mereka" ucap Mama Sarah.

"Sudah, Naren tidak mungkin membuat nama baik keluarga kita hancur Ma, Pa. Jadi Naren akan menikahinya. Ini pilihan Naren" balas Narendra dengan mantap.

"Baiklah segera hubungi mereka biarkan mereka bersiap, Terimakasih. Cukup sekali saja mereka merendahkan kita" balas Papa Rahyan.

"Ya sudah cepat bersiap" ucap Mama Sarah.

Mama Sarah memang dari awal tidak menyukai Elisha, memang umur Elisha dan Putranya terpaut tiga tahun tapi dengan status dan kondisi Elisha tentu saja itu menjadi poin minus Sarah. Apalagi janda tanpa anak sudah pasti pikiran sarah kemana-mana.

Mereka lalu bersiap, dan setelah semuanya selesai mereka siap mengantarkan sang calon pengantin pria itu untuk menuju kediaman Pradipta.

Kediaman Pradipta.
Kyra sudah di make up dengan begitu cantiknya, aksesoris di rambutnya juga sudah terpasang rapi. Mbak Mella mengatakan pada Kyra untuk berganti baju yang telah dipilih Elisha. Kyra memakainya namun kebaya putih yang dipilih Elisha itu kekecilan jika dipakai untuk dirinya.

"Kebayanya kekecilan mbak, nggak muat dibagian dadanya" ucap Kyra dengan malu-malu.

"Ya sudah kebetulan mbak bawa buat cadangan dan ini kebaya pilihan Mas Narendra waktu itu" ucap Mella.

"Bismillah semoga muat" balas Kyra.

Kyra memakainya kebaya itu, memang kebaya yang dipilih oleh Narendra ini sangat bagus dan elegan. Dipakai untuknya juga sangat pas di tubuhnya.

"Mas Naren *pangling nanti lihat mbak Kyra, buah dada mbak Kyra juga bulat, padat dan kencang" ucap mbak Mella.

"Malu ah mbak, jangan dibahas." Ucap Kyra yang semakin memerah wajahnya.

"Kenapa harus malu Sayang, banyak orang yang iri sama ukuran bentuk buah dada kamu sekarang ini, di syukuri. Ada yang operasi pasang silikon juga loh, eh kamu nggak lakuin itu kan?" balas Seruni yang tiba tiba muncul entah dari mana dan menatap putrinya penuh dengan intimidasi.

"Mama jangan bahas begituan, malu. Asli Mama, nih lihat saja sendiri kalau tidak percaya. Awhhh" ucap Kyra yang terkejut karena Mamanya memang langsung meremas buah dada Kyra dan yahh itu memang asli.

"Haha sekarang malu malu nanti kalau sudah punya suami juga baru bersyukur memiliki buah dada turunan dari keluarga Mama. Pasang muka kalem ya, jangan pecicilan" ucap Seruni.

Cinta Om Duda✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang