Tiba dirumah Ivander,pria itu lebih dulu masuk meninggal kan Nial,anak- anak serta Xander diluar.
"Hai!"Sapa Adit pada Xander yang selalu memeluk kaki Nial dengan erat.
"Em..aaii" Balas Xander dengan pelan,terlihat dia mala-malu.
"Nanti kita main mau?"Tanya Adit tidak lupa dengan senyum cerah nya.
"Becok aja,coal na Andel halus tidul awal nanti."Ucap Xander yang sekarang mulai melepaskan pelukan nya di kaki Nial.
"Okee!"
______
Ivander berjalan dengan pelan,mencari keberadaan Bik Narti di dapur. Setelah melihat Bik Narti Ivander langsung menghampiri wanita paruh baya itu.
"Bik tolong nanti siapkan beberapa piring tambahan,terus makanan ini tolong di sajikan juga.nanti kalo sudah saya ingin Bibi bersihkan sedikit kamar tamu serta kasih kasur tambahan di samping nya minta tolong sama mang Indra."Ucap Ivander dengan memberikan bungkusan yang ia beli tadi.
Saat ingin ber jalan keluar,handphone Ivander yang ada di saku celana nya bergetar.
"Heh!anj!lu dimana pea!gue udah nungguin di apart lu dari beberapa jam yang lalu!."
Mendengar suara teman sekaligus sekretaris nya yang marah-marah tidak jelas,Ivander langsung menjawab.
"Pulang,terus datang ke mall beli beberapa baju buat anak-anak,dari usia delapan tahun,sembilan tahun,sepuluh tahun sama dua puluh dua tahun sekarang!" Ucap Ivander yang sekarang langsung mematikan sambungan telpon secara sepihak.
Setelah itu semua,Ivander kembali berjalan keluar.
"Ayo masuk,kita makan malam." Ucap Ivander,langsung kembali masuk setelah mengatakan apa yang dia ingin kan,sedangan Xander di biarkan bersama dengan Nial karena anak itu terlihat sangat lengket dengan Nial.
Mereka makan dengan diam,sehingga hanya suara benturan antara sendok dengan piring saja yang terdengar.
Terlihat Rama,Rangga serta Adit menikmati nasi bungkus mereka,dengan beberapa lauk tambahan yang dimasak oleh Bi Narti tadi.
_____
"Semua nya gua taroh dikamar,gua mau pulang istirahat capek disuruh- suruh terus sama lu."Ucap sekretaris Ivander berjalan melewati tampat makan tanpa memperdulikan tatapan heran orang-orang yang ada disana karena ada seseorang yang tiba-tiba saja datang,dengan membawa begitu banyak barang.
"Lanjut makan saja,jangan perduli kan dia." Ucap Ivander saat melihat tatapan Nial mengarah pada sekretaris nya yang perlahan menghilang dibalik tembok.
Tidak membutuhkan waktu yang lama,mereka selesai makan malam dengan Xander yang langsung turun dari kursi makan dan berjalan menghampiri Nial,minta di gendong.
"Kalo kamu tidak capek,mari ikut saya.saya akan menunjukan tempat tidur kalian." Ucap Ivander langsung berdiri dari tempat duduk nya,berjalan menuju lantai dua.
Diikuti Nial yang sedang menggendong Xander,serta anak-anak berada di belakang nya.
"Nanti Andel tidul nya tama tata ya daddy."Ucap Xander meminta izin pada Ivander tidak lupa kedua tangan mungil nya memeluk leher Nial dengan sayang.
"Untuk malam inì Xander tidur sendirian dulu seperti biasa." Jawab Ivander dengan dingin seperti biasa.
"Toc ditu daddy?Andel mau tidul tama tata dan yang lain na." Ucap Xander menunjukan rasa tidak terima nya.
"Untuk malam ini kaka Nial nya harus istirahat dulu pasti capek kan habis main sama Xander tadi siang jadi Ander tidur sendirian dulu malam ini." Ucap Ivander dengan membuka pintu berwarna putih yang terlihat sangat luas dalam nya.
Dengan ranjang yang sangat besar,karena isi nya dua ranjang yang disatukan,sebuah lemari besar empat pintu,sebuah balkon yang terlihat sangat menarik,ada satu pintu berwarna putih yang seperti nya kamar mandi.
"Ini kamar kalian,dan di dalam lemari itu ada beberapa baju yang bisa kalian pakai." Ucap Ivander dengan menatap Nial yang sedang menurun kan Xander dari gendongan nya karena balita itu memberontak ingin di turun kan.
"Apa ini tidak terlalu berlebihan Tuan? Kita baru kenal." Guman Nial dengan pelan yang hanya bisa di dengar oleh Ivander saja.
"Tidak,anggap saja ini tanda terima kasih saya karena tadi siang sudah membuat anak saya tertawa lepas,serta bersenang senang." Jawab Ivander dengan menatap Nial dengan tatapan datar nya.
"Ayo sayang,kita harus mandi sebelum larut,terus tidur.anak baik harus tidur awal hm?" Ucap Ivander dengan menggendong tubuh gempal Xander yang terlihat sedikit mengantuk.
"Dadah tata!nanti becok tita main baleng lagi!" Ucap Xander dengan melambaikan kedua tangan kecil nya.
________
Setelah Ivander dan juga Xander keluar,Nial menatap Rama,Rangga serta Adit yang sedang berdiri menatap diri nya.
"Mandi dulu ya? Bentaran aja biar nggak gatal-gatal pas tidur nya nanti." Ucap Nial menatap anak-anak satu persatu dengan berjalan menuju lemari untuk menyiapkan baju untuk mereka.
_____
Bersambung...
Votmen_
#mungkin untuk beberapa hari kedepan,saya belum bisa up dulu.karena sakit saya kambuh lagi.mau istirahat dulu.saya harap kalian masih setia menunggu kelanjutan cerita dari duda yang satu ini ya,see you
KAMU SEDANG MEMBACA
DUDA{M-PREG} [TERBIT]
Romance{PO ULANG 9 MARET 2024} Ivander Uxas Valentino, seorang duda yang memiliki seorang anak yang sangat menggemaskan berusia tiga tahun. Anak nya selalu mendesak pria itu untuk bisa bertemu dengan Mommy nya sedangkan Ivander sendiri tidak ingin memberi...