#Hallo apa kabar kalian?semoga baik semua ya
..
Saat ini Nial tengah berada di dalam mobil Ivander,duduk di samping pria itu dengan memangku Xander yang sedari tadi berbicara terus.
"Tata tau,Andel jalang-jalang bisa telual cama daddy tayat gini tau.biaca na daddy cibuc telus."Ucap Xander dengan membuat pola asbrak di dada Nial.
"Tapi daddy nya sibuk pasti buat Ander juga kan?" Tanya Nial mencoba memberi pengertian pada balita itu.
"Iya cih,buat anti Andel cecolah,tama beli ainan.tapi Andel juga penen telual cama daddy tayac anat-anat yang lain."
"Mungkin Ander harus bersabar lagi?nanti kalo uang nya sudah banyak pasti daddy akan selalu ada buat Ander,main terus sama Ander." Jawab Nial dengan menatap ke samping,yang ternyata Ivander juga tengah menatap diri nya.
______
Mereka tiba di taman bermain yang terlihat banyak sekali anak-anak dan juga orang tua,juga berbagai makanan semua nya ada.
"Daddy!Andel tecana ya?" Tanya Xander menatap Ivander yang sedang memerhatikan sekeliling.
"Boleh tapi hati-hati hm nanti kamu jatuh." Jawab Ivander yang memfokuskan pandangan nya pada Xander yang sekarang menatap nya dengan mata bulat yang berbinar- binar.
"Ote! Ayooo tita tecana tata!" Ucap Xander dengan menarik tangan Nial yang sedari tadi berada di samping nya,meninggal kan Ivander yang tengah menatap mereka dengan senyum tipis.
"Andai kamu masih disini sayang,mungkin kita bisa bersama- sama menjaga dan merawat Xander bersama,bukan orang lain." Guman Ivander dengan menatap keatas.
________
Xander mengajak Nial bermain berbagai permainan yang ada disana,mereka seperti anak dan juga ibu.
"Huuh capek banet ya?" Tanya Xander dengan menggandeng tangan Nial untuk mencari posisi dimana daddy nya berada.
"Lumayan,tapi Ander seneng nggak?" Tanya Nial sambil terus fokus menatap kedepan dengan tangan gembul Xander berada di genggaman nya,di taman ini banyak sekali orang nya.Nial takut kalo sampai genggaman mereka lepas Xander akan menghilang.
"Ceneng banet dong!coal nya Andel balu tali ini bica alan-alan telual,cama daddy lagi sama tata juga.!" Ucap Xander dengan semangat,karena baru pertama kali ini ia pergi dan bisa bermain sepuas nya,kalo sama daddy nya cuman boleh melihat-lihat orang main saja tanpa dibolehin masuk karena daddy nya malas.
"Haus?" Tanya Nial lagi saat melihat Xander selalu mengipas-ngipas tenggorokan nya,lucu.
"Heum,laus!" Ucap Xander dengan cepat hingga kata-kata nya salah.
"Haus nggak sih?" Goda Nial.
"Eh iyaa!lupa Andel!colly!"
"Semangat banget nih ya."
"Halus dong!,eh DADDY!"pekik Xander saat melihat daddy nya sedang duduk disalah satu kursi yang ada disana.sehingga mengundang tatapan terkejut orang-orang,yang malah dihadiahi cengiran oleh Xander saja.
________
"Daddy!Andel haus cama lapal!jajan dong!" Ucap Xander dengan sangat semangat saat sampai di depan daddy nya.
"Sudah puas main?" Tanya Ivander dengan suara berat nya,menatap Xander yang juga Nial bergantian seakan-akan mereka berdua,dua anak kecil yang sedang asik bermain sehingga melupakan ayah mereka.
"Cudah dong,cemua ainan cudah Andel sama tata ainin!" Jawab Xander cepat,sedangan Nial hanya diam,karena dia masih malu untuk menatap Xander setelah pikiran nya dirumah tadi traveling,malu.
"Ayoo kita pulang,makan dirumah saja hm?karena?" Tanya Ivander dengan menggendong Xander.
"Matanan di lual ndak cehat buat Andel,nanti cakit!" Jawab Xander dengan cepat.
"Ayo,kenapa kau diam saja dari tadi?" Tanya Ivander dengan menggandeng tangan Nial juga,yang membuat yang punya tangan terkejut.
"Eh?"
Sungguh Nial sangat kaget,sehingga pipi nya sekarang memerah saking malu nya.
"Pipi nya kenapa?" Tanya Ivander tidak lupa dengan senyum tipis nya,menggoda Nial seperti nya seru.
_______
Mereka sampai dirumah sekitar pukul 1 siang,disana terlihat ada Rama,Rangga,serta Adit yang tengah duduk di ruang keluarga.
"Kak" Panggil Rama,membuat Nial menghampiri anak itu diikuti Ivander yang ikut duduk juga bersama dengan Xander dipangkuan nya,rencana nya mereka akan makan terlebih dulu tapi karena Rama memanggil seperti nya penting,Nial memutuskan menunda dulu acara makan nya.
"Iya?" Jawab Nial setelah sampai didekat Rama.
"Tadi kita keluar berempat sama Bik Narti juga,terus melewati sebuah panti asuhan gitu." Ucap Rama mulai bercerita sedangkan Nial hanya diam mendengarkan apa yang ingin anak itu katakan.
"Terus ada seorang wanita yang keluar dari sana,pas itu kita lagi jalan didepan dia terus tangan Adit pegang sama dia..."
"Sambil bilang anakku?,kita semua kaget banget kecuali Adit yang langsung diam,dan coba buat kabur tapi dia keburu dipeluk sama ibu itu.dan ternyata itu ibu kandung nya Adit,dulu Adit kabur dari rumah karena ibu sama ayah nya sering berantem."
"Adit?" Tanya Nial pada seorang anak yang terus menundukan kepala nya.
"Adit bosen liat mereka berantem terus,sama ayah juga suka pukul ibu sampai bibir ibu berdarah,Adit takut ayah bakalan gituin Adit juga maka nya Adit kabur dan bertemu dengan bang Rama,sama bang Rangga." Ucap Adit mengatakan alasan yang membuat dia memilih untuk pergi dari rumah nya.
"Tapi sekarang kak,Ibu nya Adit sudah berpisah sama Ayah nya terus sekarang ibu nya mendirikan sebuah panti buat anak-anak yang bernasip kayak Adit,sama anak yang dibuang orang tua nya,Adit diajak pulang kesana sama ibu nya sama kita juga.boleh?" Tanya Rama menatap Nial yang terlihat terkejut.
"Kalian yakin? Aku nggak mau kalian kenapa-kenapa disana." Jawab Nial,terlihat kedua mata bulat itu memancarkan ke khawatiran yang sangat dalam.
"Ibu nya Adit baik kok kak,sama anak- anak disana juga pada baik sama kita jadi apa boleh?".
"Kapan?" Tanya Nial setelah beberapa saat terdiam.
"Besok kita bakalan dijemput sama ibu." Jawab Adit dengan senyum yang mengembang
"Baiklah nanti kita beresin barang- barang kamu bareng-bareng buat besok."ucap Nial dengan tersenyum,sedangkan Ivander sedari tadi hanya diam,mendengarkan mereka berbicara. Sedangkan Xander sendiri sudah pergi ke dapur untuk meminta di masakin sosis,sama telur.
Bersambung...
Votmen_
KAMU SEDANG MEMBACA
DUDA{M-PREG} [TERBIT]
Romance{PO ULANG 9 MARET 2024} Ivander Uxas Valentino, seorang duda yang memiliki seorang anak yang sangat menggemaskan berusia tiga tahun. Anak nya selalu mendesak pria itu untuk bisa bertemu dengan Mommy nya sedangkan Ivander sendiri tidak ingin memberi...