chapter 1

118 10 0
                                    


Langit sore yang mulai mendekati malam dan rintikan hujan yang mulai membasahi bumi. Terlihat seorang remaja laki-laki yang sedang berteduh di bawah halte bis sambil menunggu bis berikutnya datang yang entah kapan akan tiba. Dia Arka Aditama ah tidak, mungkin hanya Arka saja karena ia tidak akan menyandang marga keluarganya lagi semenjak kejadian di masa lalu.

Arka mulai melirik jam di tangannya, ternyata jam sudah menunjukkan jam 19:00 malam. Berkali-kali ia menarik nafas dan mengembuskannya.

Tin... Tin

Terlihat bis yang ia tunggu pun datang, ia pun mulai menaiki bis tersebut matanya melirik ke segala arah untuk mencari tempat duduk yang masih kosong, setelah menemukannya Arka pun mendudukkan bokongnya di salah satu kursi penumpang tersebut.

Sambil menunggu bis tersebut sampai, Arka pun menggambil headset yang ada di dalam tasnya dan mulai mendengarkan salah satu lagu favoritnya yang berasal dari korea selatan yaitu lagu Fake Love, BTS.

2 tahun sebelumnya

"KENAPA KAMU MENDORONG NIKO HAH! KAMU PIKIR DADDY TIDAK TAU HAH!" Bentak Leon kepada Arka.

"T.. Tapi bukan Arka yang mendorong Niko dad justru Niko yang mau mendorong Arka" Balas Arka sambil menahan air matanya yang kapan saja siap untuk jatuh.

"Alah, nggak usah bohong kamu, sudah jelas-jelas kamu yang mau mendorong Niko tadi, hayo ngaku kamu" Ujar Lily ibu dari Niko sekaligus ibu tiri dari Arka.

"Nggak dad bukan Arka, tolong percaya sama Arka" Mohon Arka kepada Leon.

Plak..

Satu tamparan pun mendarat di pipi kanan Arka, bahkan rasa panas pada pipinya pun mulai menjalar membuat air matanya pun jatuh tanpa dapat bisa ia tahan.

"SUDAH, PERGI KAMU DARI MANSION INI SAYA TIDAK BUTUH ANAK SEPERTI KAMU" Usir Leon.

Arka pun berlari ke atas tangga menuju kamarnnya untuk mengambil pakaiannya, saat ia akan menuruni tangga ia kebetulan sekali berpapasan dengan Niko yang sedang tersenyum sinis kearahnya, "Lo kalah... "

"Gue sudah nggak butuh keluarga ini! " Balas Arka.

Arka pun mulai melanjutkan langkahnya menuju pintu keluar.

"Saya harap kamu pergi jauh dari sini dan jangan pernah kembali lagi ke mansion ini" Ujar Leon sambil menatap Arka sinis.

"Ya tentu dan saya harap anda tidak akan menyesal nantinya" Balas Arka sambil tersenyum dipaksakan dan mulai melanjutkan langkahnya menuju pintu keluar.

Puk-Puk

Lamunannya pun buyar saat sopir bis tersebut menepuk bahunya. Lalu ia pun menyadari bahwa bis tesebut sudah sampai ke tempat tujuannya.
Arka pun membayar uang kepada supir tesebut dan berjalan keluar bis menuju ke gang yang nantinya akan membawanya menuju rumahnya, tidak terlalu besar memang tapi setidaknya cukup untuk dirinya sendiri. Rumah yang kesannya sederhana yang membuat dirinya memilih untuk tinggal di sini.

Arka pun memasuki rumahnya dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya, sungguh tubuhnya sangat lengket sekarang dan yang pasti bau tubuhnya yang sangat semerbak.

Selesainya mandi Arka pun langsung memakai baju tidurnya dan mulai membaringkan tubuhna ke tempat tidurnya.

Tring.... Tring

Mendengar bunyi dari Hpnya, Arka pun mulai mengbil HPnya yang berada di atas nakas di samping tempat tidurnya.

"Halo" Panggil Arka.

"Ya halo Arka, lu jadikan datang balapan untuk besok malam?" Tanya sang penelpon.

"Jadi kok, besok balapannya mulai jam berapa?" Tanya Arka.

"Jam 21:00 malam kalau nggak salah" Jawab sang penelpon.

"Ok, thank ya udah ngingetin gue" Jawab Arka.

"Yoii, oh ya jangan lupa kalau menang traktirannya hehehe" Ujar Sang penelpon.

"Gampang kalau itu mah, ok gue tutup dulu ya teleponnya" Jawab Arka.

"Ok sip" Balas sang penelpon.

Arka pun menyimpan Hpnya kembali ke atas nakas samping tempat tidurnya dan mulai mematikan lampu kamarnya lalu mulai menyalakan lampu tidurnya. Arka pun mulai memejamkan kedua matanya dan mulai tertidur.

Arka AditamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang