chapter 4

70 6 0
                                    

Sesampainya Arka di rumah, ia pun langsung memasukkan motornya ke garasi dan melangkahkan kakinya ke dalam rumah.

"Hah gue gak nyangka bakalan jumpa orang seperti Zaki. Gue harap dia bisa jadi temen yang baik buat gue." Ujar Arka sambil berjalan menuju ke kamarnya.

"Oh ya apa sekalian aja gue tanya Zaki saja soal lapangan pekerjaan kan nggak mungkin juga gue terus- menerus balapan yaa setidaknya gue punya penghasilan lah." Ujar Arka sambil merebahkan badannya ke kasur dan mulai mengeluarkan hpnya dari dalan jaketnya lalu mulai mengetikkan pesan kepada Zaki.

" Ujar Arka sambil merebahkan badannya ke kasur dan mulai mengeluarkan hpnya dari dalan jaketnya lalu mulai mengetikkan pesan kepada Zaki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Syukurlah akhirnya gue bisa dapet pekerjaan." Gumam Arka dengan senyum yang kini terpasang manis menghiasi wajahnya.

"Lebih baik gue tidur biar gue besok nggak terlambat bangun." Lanjut Arka.

Arka pun menyimpan hpnya di meja kecil di samping kasurnya dan mematikan lampu kamar lalu menghidupkan lampu tidurnya.

"Good night to my and i like to myself." Ujar Arka lalu mulai memejmkan ke dua matanya.

Kringg-kringg (bunyi jam)

Terlihat langit yang mulai menyinari cakrawalah dengan sinar yang sedikit demi sedikit memasuki jendela Arka sedang kan sang pemilik kamar masih tertidur di bawah selimut hangatnya.

"Hm sudah pagi aja ya, eh buset ini jam nyaring banget bunyinya." Ucap Arka sambil mematikan jam tidur tersebut.

Arka pun beranjak dari tempat tidurnya lalu melangkahkan kakinya memasuki kamar mandi.

10 menit kemudian

Arka pun akhirnya selesai mandi lalu berjalan menuju lemari bajunya. Selesai berganti baju ia pun turun ke bawa untuk memasak sarapan.

"Gue masak apa ya enaknya?"

"Apa gue masak nasi goreng aja kan simpel tuh. Ok nasi goreng aja lah." Ujarnya.

Setelah memutuskan memasak apa akhirnya ia pun mulai memotong-motong bahan bahan yang ia butuhkan.

" Masuk garam tambah sedikit micin ok siap, akhirnya selesai juga."

Arka pun langsung memakan nasi goreng tersebut lalu bersiap-siap pergi keluar menuju ke tempat Zaki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arka pun langsung memakan nasi goreng tersebut lalu bersiap-siap pergi keluar menuju ke tempat Zaki.

Ia pun mengeluarkan motornya dari garasi dan mulai menjalankan motor tersebut.

Kurang lebih 20 menit akhirnya Arka pun sampai ke tempat Zaki. Ia pun memakirkan motornya dan melangkahkan kakinya menuju ke dalam cafe.

"Zaki mana ya kok nggak keliatan, eh itu dia."

"ZAKI." Teriak Arka ke arah Zaki.

"oi Arka lu udah sampai." Balas Zaki sambil berjalan ke arah Arka.

"Iya nih."

"Oh yaudah lu udah boleh kerja hari ini, nanti lu ambil aja baju nya ke belakang ya sekalian kenal-kenalan sama para pekerja di cafe." Ujar Zaki.

"Ok siap itu mah." Jawab Arka.

Arka pun melangkah kakinya menuju ke belakang dan mengambil pakaian yang sudah tersedia.

Namun saat Arka telah selesai memakai pakaiannya tiba-tiba ada bersuara di sampingnya.

"Eh lu anak baru ya di sini?" Tanya pemuda tersebut.

"iya gue anak baru di sini."

"Oh begitu ya, btw kenalin nama gue Putra primata." ujar pemuda tersebut sambil menyodorkan tangannya ke arah Arka.

"Gue Arka Aditama." Balas Arka sambil bersalaman kepada Putra.

"Oh ya udah lu lanjut aja kerjaannya, nanti lu cukup bawain makanannya aja ke meja-meja tersebut." Ucap Putra.

"Ok."

Arka pun melanjutkan pekerjaannya yang tertunda dan mulai melayani para pelangan.

Tak terasa hari pun mulai menguning yang menandakan telah masuknya waktu sore.

Para pelanggan pun sedikit-demi sedikit mulai pergi dan kini hanya tersisa Zaki, Arka, Putra dan para pekerja lainnya yang sedang membereskan cafe.

"Hah akhirnya selesai juga." Gumam Arka.

"Arka lu tadi kerjanya bagus banget." Puji Putra.

"Thank Putra."

"Ya sudah sekarang kalian sekarang boleh pulang dan beristirahat." Ujar Zaki.

para pekerja pun mulai meninggalkan cafe tersebut termasuk Arka yang kini sudah memasang helm di kepalanya.

Ia pun mulai melajukan kendaraannya menuju tempatnya tinggal.

Namun saat di tengah perjalanan ia melihat segerombolan preman yang sedang melawan seorang pria yang nampaknya sudah tidak mampu melawan para preman tersebut.

Arka pun menghentikan motornya dan langsung menghampiri para preman tersebut.

Duk..

"Aduh... Sepatu? Sepatu ini hah." Ujar salah satu preman tersebut sambil memegang kepalanya yang habis terkena sepatu.

"ups kena yaa sorry sengaja soalnya."

"Dasar anak kecil berani lu sama gue hah."

"Dih lo kira gue takut gitu sama loh badan aja besar terkena sepatu langsung ke sakitan."

"LO YA, KALIAN SERANG ANAK ITU." Pekik preman tersebut.

Arka pun mulai menyerang preman walaupun sedikit kewalahan saat melawan preman tersebut akhirnya Arka pun dapat memenangkan pertarungan itu.

Para preman itu pun melarikan diri sambil memegang perutnya yang habis di tengang Arka.

"Cih dasar cemen." Ujar Arka sambil mengusap pakaiannya yang sedikit terkena debu akibat pertarungan tadi.

Dari beberapa meter dia melihat seorang pria yang sedang bersandar sambil mencari kaca matanya yang terlempar cukup jauh.

Arka pun mengambil kaca mata tersebut dan memberikannya kepada pria itu.

"Terima kasih ya nak kamu sudah membantu saya." Ucap pria tersebut.

"Iya sama-sama om, kalau begitu saya pamit pulang dulu ya om."

"Iya nak hati-hati." Balas pria tersebut.

Arka pun langsung berjalan ke arah motornya dan mulai melajukan motor tersebut.

"Bos saya menemukan anak yang bos cari."




Arka AditamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang