02. REYNO YANG MANJA

8 2 0
                                    

"Assalamualaikum.." hening, tak ada yang menjawab saat Keyra memasuki rumah megah tersebut.

Sepi, hal itu lah yang selalu ia rasakan.. Memilih acuh, meski kekosongan dan kehampaan mencekiknya.

Keyra bergegas menuju dapur, menuangkan segelas air putih dan langsung meneguknya hingga tandas.

Keyra kemudian berlalu menaiki tangga, menuju kamarnya.

Melempar asal tasnya dan langsung membanting tubuh nya ke ranjang.

Memejamkan matanya sejenak, nafasnya menderu dengan keras.

Setitik air mata menetes dari sudut matanya, tak ingin berlarut gadis itu memilih beranjak dan menuju kamar mandi.

Menuntaskan segala sesak dihati, dengan berendam air dingin.

Beberapa menit setelahnya, Keyra keluar dengan setelan sederhananya.

Kaos oblong kebesaran, serta celana panjang.

Membuka ponsel, mendapati pesan masuk yang tertera di layar.

Keyra berdecak melihat isi pesan dari seseorang, Gadis itu dengan cepat berdiri.

Mengambil topi, kemudian tangannya menyambar kunci mobil.

Keyra mengunci pintu rumah dan segera menjalankan mobilnya.

Beberapa menit mengendarai, Keyra tiba didepan rumah megah ala eropa.

Memasuki gerbang yang terbuka otomatis, Keyra segera turun dari mobilnya.

Memencet bell rumah, terpampanglah didepan pintu yang terbuka bocah SD dengan mulut penuh coklatnya.

"Kak Key! Masuk kak." bocah tersebut mempersilahkan masuk.

"Kamu makannya belepotan banget, sini kakak bersihin." tutur Keyra, dengan lembut membersihkan sisa coklat di pipi gadis kecil tersebut.

"Eh ada Keyra, datang kapan sayang?" celetuk mama Reyno, dengan celemek ditubuhnya.

Keyra tersenyum tipis, menyalimi tangan wanita paruh baya tersebut.

"Baru tadi kok tante, oh yaa.. Reyno nya ada?"

"Reyno ada dikamar, gak mau turun dia.. Kakinya masih sakit katanya." papar mama Reyno sebut saja Lily.

Keyra berpamitan menuju kamar Reyno, dan membuka pintu kamarnya mendapati Reyno yang asyik memainkan game online.

"Key tolong ambilin minum dong." titahnya tiba-tiba, padahal Keyra belum mengucap sepatah katapun.

Keyra mengumpat dalam hati, "Lo nyuruh gue kesini cuma buat itu?!" sinis Keyra.

Sedangkan Reyno hanya menyengir, Keyra mendengus kesal namun tak urung gadis itu mengambilkan minum.

"Masih sakit?"

"Apanya?"

"Ck, kaki lo."

"Oh, sedikit.. Kenapa? Khawatir ya, ciee.. Udah mulai suka nih sama gue-" goda Reyno menoel dagu Keyra.

Gadis itu memandang Reyno sinis, geram tangannya mencubit paha lelaki itu. Membuatnya mengaduh kesakitan.

"Shh, galak banget key.. Kan cuma bercanda."

"Gue mau pulang." ketus Keyra, beranjak namun sebelum itu tangannya dicekal oleh Reyno.

Reyno menatap Keyra memelas, "Jangan, temenin gue disini.. Please." pinta Reyno.

Keyra pun menurutinya dengan sedikit rasa dongkol, dikarenakan dirinya ternyata menjadi babu dadakan dari lelaki itu.

Dengan dalih kakinya sakit, hilih tau gini mending Keyra tidak usah kesini. Menyebalkan.

KeyNoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang