Setelah pulang dari rumah Reyno, Keyra segera merebahkan dirinya diranjang.
Menyalakan TV di dalam kamarnya, beberapa menit setelahnya keyra merasa bosan.
Akan aktifitasnya yang selalu saja begini, memilih mematikan TV. Gadis itu beranjak menuju dapur perutnya sangat lapar sedari siang dia belum makan.
Dirumah Reyno tadi pun ia menolak karena tak mau merepotkan.
Alhasil kini perutnya keroncongan, Keyra membuka kulkas mendapati dua buah telur.
Tanpa pikir panjang gadis dengan setelan baju tidur tersebut, segera mengambil wajan dan menyalakan nya di kompor.
Setelah matang Keyra menyajikan nya di piring, kemudian mengambil nasi dan duduk di meja makan sendirian.
Keyra asyik melahapnya diakarenakan lapar gadis itu bisa saja menahan laparnya namun ia tidak mau lagi dirawat inap.
Dulu Keyra pernah dirawat inap, gadis itu terkena tifus. Sering telat makan membuatnya sampai drop.
Mau bagaimana lagi, Keyra tinggal sendiri. Merawat dirinya sendiri, saat sedang sakit pun Keyra berusaha tegar.
Meski dalam lubuk hatinya ia terluka bahkan sangat, yang tidak mengenal Keyra pasti akan mengira gadis itu galak dan sombong, namun yang sudah mengenalnya dalam tentu akan berfikir Keyra adalah sosok yang peduli, sosokk yang penuh empati. Tak ada yang tau jika gadis itu rapuh, dalam hatinya hancur berkeping-keping. Bahkan kepingan nya tak mampu dipungut lagi.
Didalam dirinya hilang rasa akan yang namanya kasih sayang dan jatuh cinta, Keyra tidak pernah merasakan hal itu.
Hari-harinya tumbuh tanpa kasih sayang orang tua, kedua orang tua nya egois memilih bercerai dan hidup masing-masing bersama keluarga baru mereka. Seolah melupakan Keyra yang menanti kepulangannya.
Keyra sudah muak akan kata janji-janji, orang tuanya saja mengecewakannya lantas bagimana orang lain? Itulah sebabnya ia tidak pandai bergaul, dan tidak gampang menaruh rasa kepercayaan.
Keyra takut kecewa, gadis itu sudah lelah. Bahkan Keyra menolak diajak ibunya ke rumah baru dan keluarga barunya.
Dibanding itu ia lebih memilih sendiri, kadang Keyra berfikir mengapa ia terlahir jika tak diinginkan seperti ini?
Berfikir bahwa cinta hanyalah omong kosong, gadis itu sudah pernah merasakan pahitnya cinta dan dikhianati. Dulu sewaktu SMP Keyra pernah berpacaram dengan salah satu teman sekelasnya, pertama kali ia merasakan debaran cinta yang sebenarnya.
Tiap kali mendengar namanya membuat pipinya bersemu, itu dulu.. Semuanya terasa manis waktu di awal, makin kesini hubungan keduanya makin runyam dan berakhir tragis. Joe, lelaki yang pernah berstatus sebagai pacarnya iti mengkhianati nya, mengingkari janji nya untuk terus bersama.
Nyatanya joe lebih memilih berselingkuh dengan sahabatnya, hal itu membuat Keyra sulit berteman dan pemilih.
Gadis itu sudah biasa hidup dilingkungan orang-orang munafik, Keyra benci akan hal itu.
Baginya semuanya terasa mengecewakan, sampai ia bertemu Reyno.. Mengubah sedikit hidupnya menjadi lebih berwarna, kejadian itu tepat ia memasuki SMA.
Keyra yang terkenal pendiam dan judes, tak ada yang berani mendekati atau sekedar berkenalan padanya. Tatapan sinis selalu Keyra layangkan, namun entah mengapa Reyno pada saat itu malah tidak takut dan malah berteman dengannya.
Masih ingat betul percakapan awal mulanya..
"Hay, boleh kenalan gak, kalau gak boleh tetep aja gue mau kenalan. Nama gue Reyno Kavier. Terserah si mau dipanggil apa aja, asal jangan dipanggil ayang. Soalnya gue gak mau pacaran, pengennya berteman." cerocosnya tanpa henti, membuat Keyra yang saat itu menyernyit heran.

KAMU SEDANG MEMBACA
KeyNo
Fiksi RemajaKeyra gadis cantik dengan gengsinya yang setinggi langit, wajahnya yang judes dan datar membuat ia tak memiliki teman disekolah. Kecuali Reyno. Reyno lelaki dengan sejuta pesona yang memikat, wajahny yang tampan juga prestasi yang tak perlu diraguk...