Chapter 3: tuduhan

29 3 0
                                    

Kepulan asap mulai menghilang, semua anak menonton dari kelas mereka masing-masing sebab semua guru melarang mereka untuk ke lapangan karena berbahaya.

Sakura melihat ke bawah, ia melihat Sasuke yang di gotong dengan tandu untuk di bawa ke rumah sakit sebab kepalanya yang berdarah dan terbentur mengenai jendela kaca.

Shikamaru juga ikut terluka karena membantu Pak Tobirama, tetapi lukanya masih ringan dan tidak terlalu parah.

Sakura rasanya ingin mendekati Sasuke tetapi para guru melarangnya untuk mendekat. Sasuke hanya bisa terbaring memegangi kepalanya yang sakit.

Sedangkan gadis di samping Sakura, yaitu Hinata ia juga cemas. Sebab Naruto menghilang, dan pelajaran jam pertama Kakashi terlewat karena guru tersebut juga tidak datang.

Akhirnya murid-murid kelas 11 A mempunyai jam kosong sebelum istirahat pertama. Entah kemana dua anak itu, sesungguhnya ada yang menecemaskan mereka.

Di saat Pak Tobirama cemas dan panik setelah kejadian itu, tiga orang berlari cepat ke arah lapangan untuk melihat apa yang terjadi.

"Shikamaru!" Teriak Naruto di ikuti oleh Kiba di belakangnya. Mereka lari hingga nafasnya terengah-engah karena jarak yang lumayan jauh ke lapangan.

Shikamaru menoleh, ia menghembuskan nafasnya lega karena laki-laki itu akhirnya ketemu juga walau akhirnya Shikamaru di hukum juga sebab Naruto dan Kiba.

"Ada apa ini!?" Tanya Naruto. "Apa penyerangan lagi?" Tanya Kakashi, kepalanya penuh dengan butiran-butiran keringat.

Shikamaru mengangguk. "Mereka melempar petasan ke arah kami, Sasuke sudah di bawa menuju rumah sakit. Kalian kemana!? Sebab kami mencari kalian, kami di hukum oleh Pak Tobirama."

Naruto menunduk berserta Kiba juga.

"Maaf, kami tadi.. pergi-"

"Shikamaru!"

Ucapan Kiba tergantung mendegar teriakan seorang gadis menyebut nama Shikamaru. Gadis berambut kuning muda itu berlari kencang ke arah Shikamaru lalu memeluknya.

Layaknya adegan dramatis film-film, Temari memeluk Shikamaru begitu erat. "Kau tidak apa-apa Shika?" Tanya Temari.

Shikamaru begitu terkejut melihat Temari yang memeluknya cemas. "Hey... Temari? Aku tidak apa-apa, kau tidak perlu cemas aku hanya terluka sedikit." Shikamaru tersenyum lebar.

Temari menoleh ke arah Naruto dan Kiba, hidungnya mengendus-endus mencium bau aneh dari mereka berdua. Bahkan baunya sampai membuat alis Temari mengernyit.

"Kalian bau sekali! Kalian habis dari mana ha!?"

"Kiba!" Kiba langsung menoleh ketika mendengar suara berat itu, Pak Tobirama menatap wajahnya dengan tajam dan menakutkan bahkan kaki Kiba sedikit bergetar. "P-Pak Tobirama? a-ada apa Pak?"

Pria berambut putih yang memiliki wajah tegas itu memperhatikan lamat-lamat wajah Kiba yang mirip sekali dengan Shisui.

"Habis dari mana kamu? Saya tahu kamu lah salah satu pelaku itu Kiba! Kamu tidak akan bisa lepas lagi dari saya, saya akan melaporkan mu ke pihak berwajib dan kamu akan putus sekolah mulai sekarang!"

Deg

Apa maksud Pak Tobirama tiba-tiba mengatakan itu pada Kiba? Semua orang terkejut mendengar itu begitupun dengan Kakashi yang sedari tadi seperti ya bersama Kiba.

Mata Kiba tebuka lebar mendengar ia harus putus sekolah begitupun dengan Naruto. Bahkan Kiba pun tidak tahu ia berbuat kesalahan besar apa yang menyebabkannya putus sekolah.

RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang