Chapter 4: sisi baik

28 2 0
                                    

Di hari kedua libur, Shikamaru kali ini tetap berada di rumah. Rumah keluarga bermarga Nara itu merupakan rumah keluarga dengan Marga tertua.

Keluarga Shikmaru sangat terkenal walau bukan dari kalangan artis atau seorang selebriti yang aktif sekali di dunia Entertaiment. Keluarga Shikamaru merupakan pendiri dari NARA Company.

NARA Company adalah mata pencharaian keluaraga Nara. Ayah Shikamaru yang bernama Nara Shikaku memegang perusahaan itu alias direktur.

Kelak nanti Shikamaru akan memegang perusahaan itu jika sudah pantas dan siap. Walau Shikamaru lumayan malas bekerja seperti itu, baginya membosankan.

Bukan hanya Sasuke yang berasal dari keluarga menengah ke atas, Shikamaru juga sama. Shikaku juga mendonasikan hartanya ke SMA Konoha untuk kemajuan sekolah tersebut.

"Shika, kapan kau akan masuk ke sekolah?" Tanya Shikaku sambil menarik kursi untuk memulai sarapannya. Shikamaru juga ikut duduk di samping Ayahnya itu.

Lima belas detik diam sejenak menunggu para pelayan di rumah itu menyiapkan makanan di piring Ayah dan anak itu. Menu sarapan yang biasanya kalangan atas gunakan untuk sarapan.

"Sosis bakar, telur dan steak lagi? Ayah aku sangat bosan..." keluh Shikamaru dirinya lantas bosan melihat menu sarapan yang sama seperti setiap harinya, ia ingin mencoba makanan yang lain.

Pelayan yang menyiapkan makanan untuk Shikamaru menunduk dengan nampan berwarna coklat ditangannya. "Maaf Tuan muda, anda tidak meminta kami untuk mengganti menu.. jika ada meminta kami bisa memasakannya sekarang.."

Shikamaru mendegus, Shikaku pun menatap wajah putranya itu. "Makan saja apa yang ada, jangan mengeluh seperti itu Shika." Shikamaru langsung mengulum bibirnya ke depan.

"Shika, Papah akan mendonasi uang ke yayasan sekolah kamu mungkin beberapa bagiannya untuk membetulkan kerusakan sekolah sebab kejadian kemarin. Apa kamu mau mewakilkan Papah? Nanti Papah akan berikan—"

"Tidak." Shikamaru langsung menolak tegas, Shikaku mengekerutkan alisnya, ia bingung mengapa Shikamaru menolak hal yang sudah menjadi kebiasaan Shikaku.

"Ada apa Shika? Papah lihat sekolah mu kacau sekali.."

Shikamaru menggeleng lalu melahap daging panggang di depannya. "Jangan mendonasi uang lagi ke yayasan itu." Ucap Shikamaru, sepuluh detik hening setelah Shikamaru mengucapkan itu.

"Kenapa? Itu untuk dirimu juga, agar kau di hormati di sana.."

"Shika bilang tidak ya tidak, jangan pernah mendonasikan uang Nara Company lagi ke yayasan sekolah tersebut. Apalagi jika Danzo masih mengurus yayasan dan keuangan sekolah tersebut!"

Shikamaru langsung menaruh garpu dan pisau di atas piring hingga mengeluarkan bunyi nyaring di sana. Laki-laki itu berdiri dari kursi lalu meninggalkan ruang makan.

"Tuan muda, anda mau kemana? Makanannya belum di habiskan.." ucap pelayan.

Shikamaru terus melangkah menuju tangga yang berbentuk melingkar menuju lantai dua. "Siapakan mobil ku, ku tunggu lima menit." Ucapnya, pelayan pun langsung mengangguk.

Layaknya seorang pangeran saja Shikamaru bersikap seperti itu, tinggal menyuruh dan meminta semuanya langsung ada di hadapannya.

Keluarga Nara menyukai binatang Rusa, banyak sekali Rusa yang di rawat di perkarangan rumah berwarna putih itu. Dari yang kecil hingga yang besar semuanya ada dan di rawat dengan baik.

Shikamaru melihat ke jendela kamarnya, melihat para Rusa yang sedang memakan rumput tepat di depan kamarnya.

Tangannya terlipat di depan dada, laki-laki itu memikirkan soal ucapannya barusan. Ia berpikir kalau ia sudah kelewatan berbicara seperti itu pada Ayahnya Shikaku, apalagi Shikaku berbicara baik-baik kepadanya.

RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang