Setalah tiga hari sekolah di liburkan, akhirnya hari ini sekolah sudah mulai beroperasi kembali. Beberapa anak senang karena sudah bisa bersekolah dan beberapa lebih suka berada di rumah.
Hari ini adalah hari piket untuk Naruto, Temari, Sakura dan Kiba. Mereka berempat datang lebih awal setengah jam sebelum sekolah di mulai. Sekolah masih lumayan gelap karena matahari belum tampak.
Jujur saja bagi Naruto berangkat lebih pagi membuatnya kesal dan malas, ia harus kehilangan sedikit jam tidurnya apalagi ia semalam tidur lebih lambat karena ulah Kiba.
Kiba mengajak Naruto dan Sasuke untuk bermain gim sedangkan Shikamaru memiilih untuk tidur lebih awal karena Shikaku mempergokinya belum tidur di jam yang sudah di tentukan.
Memang sialan Kiba itu.
Naruto mulai mulai membersihkan kelas yang berdebu itu karena di tinggal selama tiga hari. Naruto bersungut-sungut mengapa hanya di tinggal selama tiga hari kelasnya berdebu seperti di tinggal selama berbulan-bulan?
"Naruto! Cepatlah!" Sakura menteriaki Naruto karena dari tadi Naruto terus-terusan menguap sambil membawa ember berisi air kotor.
Sedangkan si gadis berambut merah muda itu membawa kain pel yang ada di tangannya. "Mengapa berhenti Naruto? Ayo cepat, aku ingin istirahat." Ucap Sakura yang melihat Naruto berdiam diri di tempat.
"Sakura.."
Sakura melihat ke arah mading sekolah yang berisi seluruh poster itu kini robek, hancur berserakan di lantai. Sangat kacau, dan kaca mading pun pecah setengah.
Sakura bertanya-tanya dalam hatinya, apa yang terjadi sini dan siapa yang melakukan ini semua.
Terlebih lagi mata mereka melebar, melihat tulisan merah besar tertulis di kaca dan tembok sekolah. Itu seperti cat merah dan membuat tembok sekolah sangat kotor dan bau.
Naruto mengendus-endus, ia mencium bau yang tidak enak dari sana. Naruto mencium cairan merah itu dan matanya terbelak lalu menutup hidungnya. Naruto merasa mual dan ingin muntah saat itu juga setelah mencium cairan apa itu.
Sakura juga ikut panik, dan menoleh ke arah Naruto. "D-darah! Itu darah!" Rasanya sarapan yang sudah berada di perut Naruto ingin ia keluarkan kembali.
Perlahan langkah Sakura ikut mundur menjauhi tulisan "jangan ganggu adikku! Atau aku akan terus menyerang kalian. Ini sebagai pembalasan atas apa yang terjadi pada kematian kami, pembunuh!"
Ancaman yang mengerikan dengan tulisan yang memakai warna darah. Teror semakin hari semakin mengerikan, gadis itu langsung pergi meninggalkan Naruto yang sedang memuntahkan isi makanannya.
"Sakura!"
Sakura berlari kencang masuk ke dalam kelas dengan nafas yang terengah-engah. Ada rasa keinginan untuk ia keluar dari sekolah itu saat itu juga. Berlari di lorong sekolah yang masih sepi membuat suasana semakin mencekam untuk Sakura.
Selama menuju kelas ia di teror dengan beberapa hal yang membuat merinding dirinya. Lampu kelas lain berkedap-kedip, beberapa barang terjatuh dari atas meja.
Kaki Sakura bergetar hebat, ia tidak bisa berlari akibat ketakutan. Kepalanya mulai pusing akibat kehabisan udara dan tubuhnya pun langsung terjatuh ke lantai sekolah.
Yang terakhir ia lihat sebelum pingsan adalah, seorang laki-laki memakai seragam SMA Konoha model lama dengan darah yang menetes dari pelipisnya. Seluruh bedannya berdarah dan deruan nafasnya yang berat.
Sekitar dua menit kemudian, Sasuke datang dan berlari ketika melihat Sakura terbaring di lantai lorong sekolah sendirian. Sasuke langsung panik dan menghampiri Sakura saat itu juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Revenge
FanfictionSemua berawal dari serangan misterius di SMA Konoha yang menyebabkan banyak korban. Penyerangan di duga di sebabkan oleh balas dendam kepada sekolah tersebut yang mengatas namakan Uchiha Itachi murid SMA Konoha yang sudah meninggal 6 tahun lalu. Sas...