BERDOSA DAN BERSALAH SIFAT MANUSIA

1 0 0
                                    

Berdosa dan bersalah merupakan sifat yang pasti menyertai manusia. Sebagaimana namanya manusia pasti lapar dan haus, demikian juga manusia pasti berdosa. Bagaimanapun ia berusaha menghindarkan diri dari dosa ia tidak akan mampu….karena berdosa adalah sifat dasar manusia.

Rasulullah ﷺ bersabda:
“Seluruh anak Adam berdosa, dan sebaik-baik orang yang berdosa adalah yang bertobat” (HR. Ibnu Maajah)

Dalam Hadits Qudsi, ALLAH berfirman,
“Wahai hamba-hambaKu, sesungguhnya kalian berdosa siang dan malam, dan Aku maha mengampuni dosa, maka mintalah ampunan kepadaKu niscaya Aku akan mengampuni kalian.”(HR Muslim)

Syaikh Al-Albani rahimahullah berkata :
“Semua manusia bersalah, ia tidak bisa berlepas diri dari kesalahan, karena ALLAH tatkala menciptakan Malaikat dan menciptakan manusia, maka ALLAH telah menggariskan terhadap manusia bahwasanya mereka bersalah, bagaimanapun juga, seorang manusia tidak akan terlepaskan dari dosa, kenapa? karena ia seorang manusia dan bukan Malaikat.”
(Maussu’ah Al-Albaani fi al-‘Aqiidah 2/156)

ALLAH menciptakan seorang hamba dengan sifat berdosa karena ada maslahat yang sangat ALLAH cintai, yaitu bertaubatnya dan kembalinya sang hamba kepada ALLAH.
ALLAH Ta’ala berfirman,
"Dan mohonlah ampun kepada Rabbmu, kemudian bertobatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Rabbku Maha Penyayang lagi Maha Pengasih.”(Huud: 90)

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata: 
"Perkaranya bukanlah bagaimana engkau mengaku mencintai ALLAH, tetapi perkaranya apakah engkau dicintai ALLAH."
(Rawdhatul Muhibbin Wa Nuzhatul Musytaqin 266)

Betapa banyak yang merasa cinta kepada ALLAH, akan tetapi belum tentu ALLAH mencintainya.

ALLAH Jalla wa Ala berfirman:
"(Katakanlah Wahai Muhammad) Jika kamu mencintai ALLAH, ikutilah aku, niscaya ALLAH mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu."(ali-Imran: 31)

Ibnu Katsir rahimahullahu berkata tentang ayat diatas :
"Ayat yang mulia ini menjadi hakim atas orang-orang yang  mencintai ALLAH namun ia tidak berjalan di atas sunnah Nabi-Nya Muhammad ﷺ. Maka sesungguhnya ia telah berdusta dalam pengakuannya itu, kecuali ia telah benar-benar mengikuti syari’at dan agama Muhammad ﷺ dalam segenap perkataannya dan keadaan dirinya." (Tafsir Ibn Katsir,ali-Imran: 31)

Ust. Firanda Andira

اَللَّٰہُمَّ صَلِّ عَلَیٰ سَیِّدِنَا مُحَمَّدِِ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

MOTIVASI SPIRITUAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang