Part 11(truth)

1.5K 157 5
                                        

Setalah hari dimana jeno mendapatkan file yang haechan kirim, hari ini dia akan menjemput seseorang yang sudah sangat ia dan keluarganya rindukan.

Didepan sebuah toko Jeno berdiri dengan gugup entah kenapa, padahal ia sudah sering bertemu dengan orang itu.

Yaa Jeno berada didepan toko bunga Mark, perlahan ia melangkah masuk dan melihat Mark tengah menyemprotkan salah satu pot bunganya.
"Hyung" panggil jeno dengan suara sedikit bergetar.

Mark yang mendengar suara jeno langsung berbalik.
"Loh Jen tumben kesini?" Tanya Mark.

Jeni tiba-tiba memeluknya, sangat erat. Mark yang kebingungan hanya bisa mematung. Setelah beberapa saat Jeno melepaskan pelukannya.

"Jen kamu kenapa?" Tanya Mark lagi.
"Sekarang Hyung ganti baju dulu, nanti aku jelasin semuanya tapi bukan disini" jelas jeno.

Mark yang bingung memilih menurut saja dan naik ke lantai dua.

Time skip

Setelah tadi berganti baju dan menutup tokonya, Mark sekarang berada didepan kediaman jeno.
"Hyung ayo masuk, ada yang ingin bertemu dengan Hyung" ucap jeno, terpancar sinar kebahagiaan dimatanya.

Mark mengikuti jeno dari belakang, sesampai diruang keluarga, jeno melihat kedua orang tuanya dan kedua adiknya.
"Bubu daddy" panggil jeno, mereka semua langsung berbalik terlebih Taeyong selaku ibunya. Taeyong langsung menghampiri jeno.

"Jen mana dia Jen, bubu ingin bertemu dengan hyungmu" ucap Taeyong yang hampir menangis, jeno menggeser badannya dan bisa Taeyong lihat seorang laki-laki tampan berdiri tak jauh dibelakang jeno.

Jaehyun langsung berdiri dengan perasaan campur aduk.
"Jen dia?..." Taeyong tidak dapat melanjutkan perkataannya, dia menutup mulutnya sendiri dengan tangannya.

Taeyong melangkah dengan perlahan kearah Mark yang tengah kebingungan, sesampai didepan Mark, tangan Taeyong terulur menyentuh pipi tirus itu.
"Minhyung....nak kamu beneran anak bubu? Anak sulung bubu" ucap Taeyong dengan suara bergetar, satu titik air mata lepas dari pelupuk mata Taeyong, dengan rasa begitu merindukan putra sulungnya Taeyong langsung memeluk Mark dengan erat sambil menangis.

Mark menatap kearah Jeno dan melihat Jeno mengangguk, tangannya terangkat untuk membalas pelukan Taeyong.

Taeyong terus meracau sampai beberapa saat kemudian dia melepaskan pelukannya dan menarik tangan Mark mendekat kearah jaehyun.
" Jae lihat anak kita masih hidup, aku tidak gila dan berhalusinasi saat merasakan keberadaan dia didekat Kits jae" ucap Taeyong dengan senang.

Mark sekarang mulai mengerti mengarah kemana semua ini.
"Minhyung...benarkah ini kau nak?" Tanya jaehyun, wajah tegasnya terlihat begitu sendu.

"Bu dad, Mark Hyung kehilangan seluruh ingatannya karna kecelakaan dulu" jelas Jeno itu semakin membuat Taeyong menangis.

Jaehyun langsung memeluk erat anaknya dan menepuk punggung anaknya, terakhir dia memeluk anak sulung nyas beberapa jam sebelum kecelakaan itu terjadi.

" Tidak apa apa kalau minhyung kehilangan ingatannya, kita bisa kembali membuatnya ingat" ucap jaehyun seraya melepaskan pelukannya.

Taeyong melap air matanya dan tersenyum hangat kearah Mark.
"Mark mungkin kamu bingung dengan semua ini, tapi biar bubu jelaskan secara singkat yah, kamu Jung minhyung anak kami, keluarga kami yang hilang dan di nyatakan meninggal beberapa tahun silam" jelas Taeyong.

"Ah maaf, tapi bagaimana kalian bisa Yakin kalau sya anak kalian?" Tanya Mark.

"Haechan lah yang membuat kami yakin dengan memberikan file tentang diri Hyung, dan Sempel DNA milik hyung, dan lagi kalung singa itu" jeno menjeda perkataannya dan menarik kalung yang selama ini dia pakai tapi tersembunyi dibalik baju, kalung berbentuk anjing dengan 3 inisial dibelakangnya.

Mark segera mengeluarkan kalungnya juga, dan bener inisial dibelakang kalung itu sama.

Rasanya bibir Mark keluh saat ini, ia berada ditengah keluarganya.

Taeyong mengajak Mark untuk duduk, dan memperkenalkan Sungchan dan beomgyu.

Oke mari kita tinggalkan keluarga yang sedang berbahagia itu.

Haechan's side

Sudah dua hari dia tidak berangkat ke sekolah untuk menghindari Mark, sekarang Haechan tengah berada di markas nya, selama 2 hari itu dia tidak pulang karna tau, Mark akan mencarinya ke sana.

"Chan, sampai kapan kamu mau disini?" Tanya renjun.
"Iyya Chan, bukannya identitas asli Mark Hyung sudah terungkap harusnya sekarang kau ada dan memeluknya" timpal Jaemin.
"Tidak, urusan ku hanya membantu jeno" ucap Haechan dengan cuek dan memilih masuk ke kamarnya, bukan untuk menangis melainkan mengerjakan berkas-berkas milik kantor ayahnya.

Oke segini dulu yah, lanjutannya akan segera aku up jika ada waktu luang

Jangan lupa like, komen yah

TBC

Ridin{Markhyuck}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang