part 12(Bom)

1.3K 143 14
                                    

Sudah seminggu Haechan tidak muncul disekolah, sudah seminggu pula perihal Jung minhyung diumumkan masih hidup, semua gempar karna mereka tidak menyangka bahwa anak pertama keluar Jung masih hidup.

Hari ini Mark menghampiri kelas Haechan, masih seperti kemarin tidak ada tanda tanda Haechan aman datang ke sekolah. Mark sudah menanyakan ke jeno maupun kedua sahabat Haechan, tapi mereka juga tidak mengetahui dimana Haechan sekarang, tapi hari ini sedikit berbeda Jaemin dan renjun tidak ada.

"Haechan-ah kemana aku harus mencari mu?" Gumam Mark.

Disisi lain

Haechan ah maksudku Ares sedang berdiri menatap lurus kearah laut bersama kedua sahabatnya.
"Dimana dia sekarang?" Tanya Haechan.
"Sebentar lagi dia akan sampai" jawab Jaemin.

Tak lama 5 mobil Mercedez Benz datang, Ares langsung berbalik dan tersenyum miring.
"Ah tamu spesial kita sudah datang" ucap Haechan.

Tak lama seorang yang jauh lebih tua dari ketiganya keluar dari mobil sambil melepaskan kacamatanya.
"Lee Jong-suk ssi" ucap Ares dan menghampiri orang itu.

Ouh iya mereka sedang berada disalah satu tebing dekat pantai yang ada di Brazil.

"Apa kabar Ares-ssi" ucap orang bernama Lee Jong-suk itu sambil menyalami Ares.

"To the points saja, saya tidak suka berbasa -basi" ucap Ares sambil melepaskan tautan tangan mereka dan memasukkan tangannya kedalam saku celana.
"Masih tidak berubah ternyata keponakan ku ini" Lee Jong-suk menjeda sebentar perkataannya.

"Aku datang kesini untuk meminta bantuan mu, menyelidiki siapa orang yang berkhianat diFirma hukum milikku Ares, aku meminta bertemu disini karna pasti salah satu mereka akan terus mengikuti ku" jelasnya.
"Bukannya paman bisa mengatasinya sendiri?" Tanya Ares.
"Yaa aku bisa, tapi kau akan langsung ingin mengatasi ini jika tau siapa dibalik orang itu" Ares tersenyum remeh.

"Memang siapa orang itu?" Tanya Ares.
"Musuh yang sangat ingin kau hancurkan Haechan, Jo dan tae" ucap Lee Jong-suk sambil tersenyum saat melihat senyum tipis keponakannya.

"Ah kakek tua itu rupanya" Haechan tersenyum penuh kelicikan sekarang.
"Baiklah paman, aku akan membantumu setelah aku kembali ke Korea"lanjutnya sambil memikirkan semua rencana yang akan dia lakukan untuk menghancurkan musuh bebuyutannya itu.

Setelah pertemuan tadi, Haechan Jaemin dan renjun kembali ke hotel tempat mereka bermalam sebagai pendatang biasa.

Sesampainya dikamar, Haechan langsung Menganti baju dan duduk di satu sofa yang sudah disiapkan pihak hotel sambil merokok.
"Aku tidak sabar menghancurkanmu Jo.Dan.Tae" ujarnya sambil tersenyum remeh membayangkan bagaimana ekspresi Jo dan tae saat bertemu dengannya.

Haechan meraih hpnya dan menelpon seseorang.
"Periksa semua orang yang bekerja di firma hukum Lee Jong-suk secara diam diam, dan kirimkan hasilnya padaku malam ini juga atau ucapakan selamat tinggal kepada keluarga kalian" perintah Haechan kemudian mematikan sambungan telpon tadi tanpa menunggu balasan orang yang ada di seberang sana.

Skip

Seoul

Haechan sudah tiba-tiba diseoul semalam, ia akan kembali bersekolah sebelum melaksanakan misinya besok.

Semua bertanya tanya saat melihat Haechan sudah kembali ke sekolah.

Mark yang mendengar kabar langsung bergegas ke kelas Haechan meninggalkan jeno yang tengah mengoceh soal pekerjaan kantor.

Dikelas Haechan, ia sudah duduk sambil membaca buku tentang hukum, kedua sahabatnya sih milih main game.
"Haechan" panggil seseorang, Haechan hanya melirik sebentar kemudian kembali fokus dengan bukunya.

Mark merasa sedih karna Haechannya(?) Masih marah kepadanya. Mark mendekati Haechan kemudian mengambil buku yang haechan baca.

Haechan langsung menoleh dan menatap tajam kearah Mark, dia tidak mengeluarkan kata-kata membuat Mark gelagapan.
"Aku ingin minta maaf soal hari itu Chan, aku benar benar tidak tau kalau.."

"Kau sudah diberitahu oleh jeno dan kau masih membiarkannya ada didekat mu Mark" sahut Haechan dengan nada dinginnya.
"Tidak perlu minta maaf, dan menjauhlah dariku, tugas ku sudah selesai untuk mengembalikan mu ke keluarga asli mu" ujar Haechan sebelum meninggalkan kelasnya, Jaemin dan renjun langsung mengekor, takut Haechan membunuh siswa yang ada disekolah ini.

Mark tertunduk mendengar nada bicara Haechan yang kembali dingin kepadanya.
"Kau bodoh Mark Jung" gerutunya penuh sesal.

Sedangkan disisi lain.
Seorang yang sudah memasuki umur 50an sedang tertawa begitu keras.
"Hahahaha bocah ingusan itu ternyata sudah siap bertemu denganku secara langsung" ucapnya sambil tertawa, seperti orang gila saja.

"Apa kalian mengetahui soal rencana apa yang akan dia lakukan?" Tanya orang bernama Jo dan tae itu.
"Maafkan kami tuan, mereka benar benar menutup rencana mereka" jelasnya, Jo Dan Tae msih bisa tersenyum, gak tau besok mwehehe.

"Tidak apa apa, biarkan dia bermain aku akan mengikuti permainannya dan membuatnya hilang dari dunia ini" ucap Jo dan tae.

Kembali ke sekolah Haechan

Saat di koridor menuju perpustakaan, Haechan bertemu dengan seseorang yang baru dia liat, penampilannya cupu dan err tidak enak dipandang. Perempuan itu menunduk saat berhadapan dengan Haechan dan langsung melewati Haechan begitu saja, melihat tingkah perempuan itu seperti kaget dan ketakutan, Haechan yang dasarnya peka langsung memerintahkan renjun dan Jaemin mengejar anak itu.

"Kejar anak itu, ada yang tidak beres" ucap Haechan, Jaemin dan renjun yang sudah mendapatkan perintah langsung berlari ke lain arah.

Sedangkan Haechan berlari ke perpustakaan, kebetulan bertemu dengan Jeno.
"Jeno amankan semua siswa disekolah ini, bawa mereka keluar dan menjauh dari sini" perintah Haechan yang tiba-tiba membuat Jeno bingung dan memilih langsung menjalankan tugasnya.

Diperpustakaan.

Keadaan yang sunyi membuat sebuah suara kecil terdengar nyaring.

Tiin..tin.tiin

Sebelum mendekati rak yang ada dipaling belakang, Haechan mendengarkan pengumuman untuk semua siswa dan guru keluar dari gedung sekolah, semuanya sontak terdengar ricuh.

Tanpa memperdulikan itu Haechan berlari ke rak paling belakang dan benar saja ada

Lucas lagi promosi kopi.g

Ada sebuah bom yang tertempel di dinding.
"2 menit lagi bom ini akan meledak" gumam Haechan, tanpa pikir panjang Haechan menarik bom itu dan memeluknya.

Kemudian ia berlari keluar dari ruang perpustakaan, Haechan berlari ke arah belakang taman sekolah yang kebetulan tempat yang masih tidak di huni.

Haechan berlari secepat mungkin agar ia tidak ikut meledak bersama dengan bom itu. Sampai di belakang sekolah, Haechan menatap bom itu dan menghitung.

"10.9..8..7..6"

Haechan masih memegang bom itu sampai hitungan ketiga.

Dengan ancang-ancang yang sudah sempurna, tepat di hitungan kedua Haechan melemparkan bom itu dengan tinggi dan

BOOMMMM!!!

ledakan yang begitu keras terdengar, renjun dan Jaemin sontak berteriak.
"HAECHAN" teriak mereka didepan sekolah sesaat setelah ledakan tadi, Mark yang ada didekat keduanya sontak terkejut mengetahui Haechan masih didalam.

Saat Renjun ingin berlari menuju kedalam, ia mendapat pesan dari Haechan lewat earphone yang selalu terpasang ditelinga nya.
"Tidak usah kesini, aku tidak meledak"

Double up guys hehehe

Semoga kalian suka, jika kalian suka jangan lupa tinggalkan vote dan komen kalian yah.

Tbc

Ridin{Markhyuck}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang