Part 13(diamond)

2.2K 178 25
                                    

Setelah ledakan tadi, semua siswa dipulangkan Haechan sudah mendapat kabar bahwa perempuan tadi sudah tertangkap dan dibawa ke salah satu gedung kosong di Seoul.

Segera ia melajukan mobilnya ketempat yang sudah renjun kirim kan.

Sesampainya disana, Haechan melihat perempuan itu sudah terikat dikursi, ia beralih menatap kearah 2 temannya.
"Kalian sudah mengintrogasi dia?" Tanya Haechan.
"Sudah Chan, namun dia bersikeras tidak ingin memberitahukan siapa yang menyuruhnya dan apa tujuannya" jelas Jaemin.

Haechan kembali menatap perempuan bername tag minji itu, Haechan menaikkan sebelah alisnya sebelum terkekeh pelan melihat ketakutan minji.

Haechan melangkah mendekat dan mensejajarkan wajahnya dengan perempuan didepannya.
"Kau tau? Aku tidak suka ada orang yang melihat wajah ku saat menjadi Ares"

Wajah perempuan terlihat lebih takut setelah tau siapa yang berada didepannya.
"Aku sedang membutuhkan informasi mu jadi aku tidak akan langsung membunuh mu" ucap Haechan menjauhkan wajahnya dan memasukkan satu tangannya ke kantong celana.

"Mau memberitahu dengan baik baik atau ku paksa dengan" Haechan menjeda ucapannya dan mengeluarkan sebilah pisau kecil.
"Merobek wajahmu?"

"Tidak, jangan lakukan itu, a..aku akan memberitahu siapa yang menyuruhku, yang menyuruhku adalah Lee Kyu ji, mereka ingin mengambil berlian yang di sembunyikan di bawa sekolah tepatnya dibawah perpustakaan" jelasnya dengan suara bergetar.(terinspirasi dari Vicenzo)

"Ah anak buah si kakek tua rupanya"

Haechan memasukkan kembali pisau kecilnya kedalam kantong dan berbalik membelakangi minji.
"Aku mengampuni dia, tapi buat dia lupa dengan wajah ku atau wajah kalian, buat dia gila" perintah Haechan sebelum meninggalkan gedung tersebut.

Dirumah Haechan

Saat sampai diruang tamu, Haechan melihat Mark sudah duduk dan mengobrol dengan Ten.
Ah soal Ten, dia sekarang tinggal di rumah Haechan dan sebulan lagi melaksanakan pernikahannya dengan Johnny.

Haechan hanya melewati mereka tanpa berbalik.

"Haechan, Mark ingin berbicara kepada mu nak" suara lembut Ten membuat Haechan berhenti dianak tangga pertama.
"Aku sibuk ma, katakan padanya aku tidak ingin berbicara dengan siapapun sekarang" ucap Haechan berusaha tidak terdengar datar agar tidak menyakiti perasaan Ten.
"Haechan-ah sekali saja, aku ingin berbicara sebentar denganmu" pinta Mark.

"Kau tidak mengerti bahasa manusia?" Tanya Haechan, ia masih tidak berbalik.
Sedikit dia melirik ke belakang.
"Jika kau tidak mengerti bahasa manusia, berbicaralh dengan anjing yang ada didekat post satpam" Kali ini suara Haechan terdengar begitu datar, ia melanjutkan langkahnya untuk naik ke lantai 2.

Sedangkan diruang tamu, Mark menghela nafas panjang, mendengar itu Ten mendekat dan menepuk pundak Mark.
"Sebaiknya turuti permintaan Haechan Mark, atau dia akan semakin tidak ingin berbicara dengan mu, dan maafkan ucapan Haechan bibi mewakili permintaan anak manis itu" ucap Ten tidak tega melihat wajah lesu Mark.

Setelah berpamitan dengan Ten, Mark langsung pulang kerumahnya menggunakan motor yang dibelikan untuknya.
"Mungkin yang diomongin bibi Ten benar, aku harus memberikan Haechan ruang, dan ini juga salah ku karna mempertemukan Haechan dengan penyebab kematian ibunya"

Diruang kerja
"Siap siap untuk malam ini, kita akan mencari berlian yang ada dibawah sekolah" ucap Haechan ditelpon, setelah mematikan sambungan telpon tadi, Haechan duduk dikursinya.

Huft

Haechan menghela nafas lelah, ia sebenarnya ingin berhenti dari dunia bawah ini, tapi dia tidak bisa dia terlanjur menyukai pekerjaannya.

Tiba-tiba teringat tentang Mark, Haechan melepaskan kalungnya, Haechan menatap kalung itu dengan tatapan datar miliknya.
"Kau tau Mark? Setahun yang lalu aku begitu tertarik dengan mu, ku kira hanya karna kau itu tampan tapi ternyata kau adalah minhyung ku, saat kembali bertemu dengan mu disekolah aku begitu bersemangat mencari tau siapa kau sebenarnya tapi hari itu, saat kau membawa perempuan sialan itu kehadapanku, aku merasa aku membencimu karena membuka luka lama yang sudah ku sembunyikan bertahun-tahun" ucap Haechan sebelum melemparkan kalung itu kesembarang arah.
"Sekarang Aku tidak ingin menjadi pengantin mu Mark Jung" ucap Haechan sebelum keluar dari ruangannya dan kembali ke kamar.

Malam hari

Haechan, Jeno, hyunjin,Kun sudah ada di perpustakaan sekolah. Kenapa jaemren gak ikut? Yaa Mereka lagi menjalankan tugasnya untuk membuat Minji gila.

"Kalian bertiga, cari keseluruh penjuru perpustakaan ini, bisa jadi ada pintu atau lubang tersembunyi disini" perintah Haechan.
"Baik"

Mereka berpencar untuk mencari tempat berlian itu.

Tak lama hyunjin menghampiri Haechan Dan mengatakan menemukan sebuah lubang dibawah salah satu lemari perpustakaan.

Mereka semua bergegas ketempat yang hyunjin sebutkan, dan benar saja terdapat lubang dengan berangkas didalamnya yang terlilit rantai besi. Ke4nya berusaha mengangkat brangkas itu keluar.

"Ada password nya Chan" ucap Kun.
" Tidak perlu pikiran, langsung hancurkan saja pintu brangkasnya.

Jeno mengambil tas peralatannya dan mengeluarkan gergaji besi.
"Untung aku membawanya" ucap Jeno.

Segera Jeno gembok rantai yang melilit brangkas tersebut, tak lama gembok nya terbuka. Namun mereka harus membuka sandi untuk membuka pintu brangkas itu.

"Sebaiknya kita kembali ke markas Chan, lebih baik kita membukanya disana, aku merasa disini tidak aman" usul hyunjin.

Mereka setuju dan membawa brangkas itu ke markas, tak lupa mereka membereskan kekacauan yang mereka buat untuk mencari brangkas tersebut.

Dilain sisi

Kalian pikir apa yang Renjun dan Jaemin lakukan untuk membuat Minji gila?

Disantet.g

Mereka membawa Minji ke hutan dipinggir kota, hutan yang jarang didatangi manusia kecuali orang-orang seperti renjun dan Jaemin. Mereka mengikat Minji di pohon dengan kepala tertutup.

Setelah terikat sempurna, Jaemin menyuntikkan obat yang biasanya dipakai untuk membuat orang depresi melupakan ketakutannya dengan dosis besar.
"Semoga kau hanya gila dan tidak mati" harap renjun sebelum tertawa.
"Jun sudah" ucap Jaemin.

Mereka langsung meninggalkan Minji yang tidak sadar setelah melepaskan penutup kepalanya, kalian tenang saja mereka sudah menghilangkan sidik jari dari tubuh Minji ataupun baju dan barang-barang Minji.

Mari berdoa untuk keselamatan Minji.

Segini dulu yah, semoga kalian suka

Jangan lupa untuk meninggalkan vote dan komen yah.

Tbc

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 18, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ridin{Markhyuck}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang