Chapter 05

3.8K 517 211
                                    

Seperti biasanya, suasana malam akan selalu membangkitkan gairah dan sisi gelap Rintarou tanpa bisa sedikit pun ia cegah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti biasanya, suasana malam akan selalu membangkitkan gairah dan sisi gelap Rintarou tanpa bisa sedikit pun ia cegah. Meski sebenarnya tubuh terkadang merasa cukup lelah, karena hasil tak kunjung datang menghampiri setelah enam bulan dirinya memulai aksi kriminal ini demi mendapatkan sang incaran sejak lama.

Memancing dia agar bisa menunjukkan batang hidung dengan sendirinya ternyata tidak semudah yang sering kali dibayangkan, sepertinya sosok keparat itu memang sengaja menghindari segala kasus pembunuhan agar identitas aslinya tak terungkap sedikit pun. Terus bersembunyi di balik punggung sang pelindung, memasang topeng terbaik sehingga semua orang tetap percaya dan setia mendukung.

Para anggota Kepolisian yang selalu datang padanya pastilah barang gagal jelas harus diselesaikan, kecuali dua hari lalu saat sang bunga hati ternyata ikut terlibat dan tak mungkin akan ia singkirkan karena Rintarou tidak ingin menyakiti sosok idaman; meski tetap saja melakukannya.

Kring!

Aroma minuman sangat khas itu mulai menyeruak memenuhi indra penciuman, gemerlap lampu menambah kesan panas dari liuk tubuh nakal seakan mengundang siapa pun untuk menyentuh para wanita yang sengaja membuka kedua kaki tanpa peringatan. Mata sipitnya melirik cepat dengan kaki jenjang melangkah menghampiri meja bar, lalu terduduk di samping wanita berambut perak sepinggang kini terlihat asik menyesap segelas vodka di tangan kanannya.

"Berikan aku minuman apa pun. Terpenting, bisa menghilangkan frustasi sialan ini!"

Sang bartender mengangguk paham, ia segera melangkah untuk mengambil pesanan si pelanggan yang sepertinya baru kali ini datang berkunjung.

Melihat kepergian bartender di hadapan dan mendengar suara terasa sangat dikenali, wanita yang sejak tadi asik sendiri pun mulai melirik karena penasaran begitu kuat menyelimuti. Ia memperhatikan dengan lekat pria jangkung terlihat tak memiliki semangat, dan kedua mata itu refleks melebar ketika akhirnya menyadari siapa sosok di sampingnya saat ini.

"Suna-san?"

Kepala menoleh perlahan, mata sipit itu mengerjap dengan kedua alis bertaut heran.

"Kau ... mengenalku?"

"Tentu saja! Siapa yang tidak akan mengenal pria tampan sepertimu? Lagi pula, aku salah satu model yang hadir di acara Grand Opening Inarizaki's Air dua hari lalu. Haiba Alissa, apa kau lupa?"

"Alissa? Ah, iya. Aku ingat. Maaf, aku benar-benar sedang pusing, tidak seharusnya aku melupakan wanita cantik sepertimu."

Haiba Alissa, model cantik dengan sejuta pesona itu terkekeh pelan. Ia menatap Rintarou sangat lekat, sambil menyelipkan helaian rambutnya ke belakang telinga.

"Kau terlihat banyak pikiran. Apa itu tentang pekerjaan dan uang yang tidak ada habisnya?" Ucapnya tersenyum.

"Tidak. Bukan itu."

[1] NEPENTHE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang