EXTRA 01 : RAIDEN

2.8K 302 73
                                    

Terlahir sebagai anak tunggal kaya raya, tak ayal membuat sosok lelaki dengan tubuh atletis itu banyak diminati oleh setiap kalangan terutama deretan para wanita di luar sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terlahir sebagai anak tunggal kaya raya, tak ayal membuat sosok lelaki dengan tubuh atletis itu banyak diminati oleh setiap kalangan terutama deretan para wanita di luar sana.
Mulai dari anak-anak, remaja, dewasa bahkan lansia, semua rela berbaris hanya untuk bisa mendapatkan dirinya yang terlampau sempurna.

Paras rupawan dengan senyum mempesona itu mampu membuat desiran darah dalam tubuh siapapun mengalir lebih cepat, sorot mata tajam miliknya seolah sanggup menaklukan mereka semua yang berbalas tatap hingga bertekuk lutut dihadapannya.

Pahatan mengagumkan bak titisan dewa Yunani pasti berhasil memikat meski hanya melalui hawa keberadaannya saja, sepertinya Tuhan memang menciptakan ketika sedang tersenyum sebab kini sosoknya terlihat seperti malaikat dengan cahaya kehidupan membawa kedamaian untuk setiap orang disekitarnya.

Namun, semua itu jelas hanya mampu dilihat dalam pandangan mata yang memujanya tanpa jeda.
Mereka tidak akan pernah mengetahui, bagaimana sang pemilik kesempurnaan sebenarnya di belakang sana.

"Raiden, kau sudah pulang, sayang?"

Kaki melangkah menghampiri, [Name] berusaha menyambut kedatangan anak tercintanya ini dengan wajah penuh senyuman menghiasi.

"Aku hanya pulang untuk mengambil sesuatu yang tertinggal, Mom."

"Tapi, ini sudah malam. Apa tugas kuliahmu tidak bisa dilanjutkan besok saja?"

Bibir terkekeh pelan, kepalanya menggeleng dan setia mempertahankan segaris lengkungan kurva yang kini ia perlihatkan begitu menawan.

"Sepertinya, tidak. Lagipula, temanku sudah menunggu. Dan kami harus menyelesaikannya dengan cepat."

"Kalau begitu, jangan pulang terlalu larut. Kau jelas mengetahui, akhir-akhir ini banyak sekali kasus pembunuhan dengan korban lelaki seusiamu."

"Tenang saja, Mom. Aku tidak akan jadi korbannya."

Sosok Ibu itu mengangguk percaya, sebelah tangannya terulur untuk mengusap pipi kiri sang anak dihadapan.

"Jangan kelelahan, ya. Mommy menyayangimu."

"Aku juga menyayangimu, Mom. Istirahatlah dan jangan memaksakan diri untuk tetap terjaga demi menunggu kepulanganku, hmm?"

"Baiklah. Izin pada Daddy-mu dulu sebelum kembali berangkat, Raiden."

"Pasti."

Melihat sang Ibu sudah melangkah pergi, senyuman yang semula terlukis manis itu perlahan luntur terganti dengan sorot mata gelap ketika menyadari ada seseorang memperhatikannya dari kejauhan sejak tadi.

Semua kehangatan hilang begitu saja terkikis dengan hawa mengerikan, malaikat yang selalu terlihat memberi kebahagiaan itu nyatanya adalah malaikat maut yang tidak bisa satu detik saja diam ketika mencium sebuah kenikmatan malam penuh darah.

[1] NEPENTHE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang