15 END!

7.6K 521 6
                                    

Beberapa bulan telah berlalu dan renjun masih sama, merasakan Dejavu dengan ingatannya sendiri. Bukannya dia tidak ingin percaya sama perkataan jaemin padanya tempo waktu yang lalu tapi dia hanya bingung ingin menanggapi ini bagaimana. Renjun juga masih belum terbiasa dengan sikap jaemin yang berubah jadi sangat lembut padanya. Karena yang dia tau, awalnya adalah dia dan jaemin yang harus terpaksa dengan hubungan ini. Bahkan sudah membuat perjanjian pernikahan. Tapi. Ntah kenapa takdir jadi seperti ini.

Sekarang renjun masih berada di tempat kerjanya, setelah latihan beberapa menit akhirnya Haechan meminta istirahat karena sangat lelah dan renjun dapat memaklumi itu semua karena Haechan sekarang tengah mengandung anak pertamanya dengan jeno. Bahkan suaminya itu sangat protektif pada Haechan.

Renjun hanya duduk termenung karena pikirannya, dan Haechan menatap bingung teman atau mungkin saat ini telah menjadi sahabatnya itu.

"Renjun?" Panggil Haechan tapi tidak ada sautan sama sekali. Akhirnya Haechan mendekat dan duduk disebelah renjun lalu menyentuh pundaknya.

"Renjun?" Sontak saja renjun kaget dan menatap Haechan yang ada disebelahnya.

"Ne?"

"Apa kau sedang punya masalah?" Ucap Haechan.

"Aaa, tidak. Aku hanya sedang banyak pikiran saja." Ucap renjun.

"Benarkah? Apa kau tidak ingin berbagi denganku? Siapa tau aku bisa membantumu." Ucap Haechan.

"Ntahlah Haechan. Aku bahkan tidak yakin karena aku saja tidak bisa membantu diriku sendiri." Ucap renjun.

"Tidak masalah. Siapa tau dengan menceritakannya, aku bisa membantumu." Ucap Haechan.

"Aku hanya merasa Dejavu pada ingatanku sendiri." Ucap renjun mulai menceritakan pada Haechan.

"Bagaimana jika kau mencaritahu ingatanmu itu dimulai dari awal. Siapa tau kau bisa menemukan ingatanmu yang menjadi Dejavu itu.' Ucap Haechan.

"Mungkinkah? Apa kau yakin aku bisa Haechan?" Ucap renjun.

"Hmm. Aku sangat yakin." Ucap Haechan sembari mengangguk dan memberikan semangat pada renjun.

"Baiklah, aku akan mencoba melakukannya." Ucap renjun sembari tersenyum kecil.

"Aku akan selalu mendukungmu." Ucap Haechan tersenyum.

"Makasih " Ucap renjun.

"Apapun untuk sahabatku." Ucap Haechan tersenyum.






At. Na corp.

Jaemin sedang asyik dengan kerjaannya. Lalu diapun menghentikannya seketika dan mulai mengambil ponselnya dan mencari sesuatu dari ponselnya. Karena dia berniat akan mencari hadiah untuk renjun. Saat menemukan kesukaan renjun, diapun langsung memesannya lalu diapun memutuskan menghubungi renjun tapi tidak diangkat membuatnya cemas dan terus mencoba tapi tetap sama. Hingga ketukan pintu mengalihkan pandangannya.

"Masuk!"

Ceklek.

Jaemin lantas mengabaikan jeno yang ternyata datang ke perusahaannya. Jeno yang sudah biasa menerima sikap jaemin itu langsung masuk dan duduk di depan sahabatnya itu.

"Ada apa?" Ucap jaemin datar.

"Apa aku sangat mengganggumu?" Ucap jeno menatap sahabatnya itu.

"Tidak. Tapi, aku hanya kesal saja." Datar jaemin.

"Kau kesal? Wajah kesal dan datarmu sama saja ternyata." Ucap jeno terkekeh pelan.

"Kenapa kau kemari?" Datar jaemin dengan tatapan tajamnya.

Bussiness (jaemren)END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang