Jaemin yang berada di dalam kamar tamu itu terus memikirkan soal ingatannya yang seperti Dejavu baginya. Dia jadi berpikir apa sebenarnya yang terjadi pada ingatannya itu?
Ting!
Jaemin langsung mengalihkan perhatiannya pada poselnya yanh tertera nama jeno.
Jeno.
Kau dimana?
Di kediaman Park Jisung.
Benarkah? Dimana? Aku tidak melihatmu.
Kau datang?
Tentu saja. Lagian untuk apa aku tidak datang?
Kau tidak bermalam pengantin?
Nanti, mungkin. Sudah kau tidak perlu tau, sekarang kau dimana?
Aku akan keluar.
Setelah mengirimkan pesan terakhir pada jeno, jaemin langsung keluar dari kamar tamu dan terkejut melihat renjun yang akan mengetuk pintu kamar itu.
"Ada apa?" Datar jaemin.
"Aku kira kau benar-benar sudah tidur. Aku berniat memberikan tea ini padamu. Setidaknya bisa membuat tubuhmu lebih segar." Ucap renjun tersenyum kecil.
"Aaa, terimakasih. Tapi, apa tidak masalah aku minum sambil berdiri?"
"Tidak. Apa kau ingin pergi?" Ucap renjun.
"Ya, jeno datang kemari. Sepertinya haechan juga sama." Ucqp jaemin dan renjun hanya menganggukkan kepalanya tanda dia mengerti. Sedangkan jaemin mengambil segelas tea itu dan meminumnya hingga tandas. Lalu diapun langsung mengambil nampan dari renjun dan memberikan pada salah satu maid yang bekerja di mansion Park itu lalu menarik renjun untuk ikut menemaninya mencari jeno.
Di halaman depan acara itu....
Jaemin pun melihat keberadaan jeno dan diapun langsung mendekat bersama dengan renjun yang tangannya dia genggam.
"Renjun."Ucap Haechan senang.
"Iya." Ucap renjun yang masih canggung dengan keadaan antara mereka bertiga.
"Jaemin, apa aku boleh meminjam renjun?" Ucap Haechan pada sahabatnya dan sang suami itu. Dan jaemin hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawabannya.
"Ayo renjun." Ucap Haechan bersemangat lalu diapun menarik renjun menjauh dari suaminya dan sahabatnya.
"Kau memikirkan sesuatu jaem?" Ucap jeno melihat sahabatnya itu.
"Hmm." Angguk jaemin.
"Apa itu? Apa ini mengenai pekerjaan?" Ucap jeno.
"Tidak. Adikmu tidak ikut?" Ucap jaemin mengalihkan pembicaraan.
"Ikut, orangtuaku dan Haechan juga. Sudah jangan mengubah topik pembicaraan lagi. Apa yang mengganggu pikiranmu? Kau tau kan aku seperti apa?" Ucap jeno.
"Aku merasakan Dejavu soal sesuatu?"
"Apa itu?"
"Tentang renjun dan ingatan dejavuku."
"Maksudmu?" Bingung jeno.
"Aku merasa sudah pernah bertemu dengan renjun sebelumnya. Tapi, aku tidak tau pasti kapan tepatnya." Ucap jaemin datar tapi benar-benar sangat frustasi.
"Mungkin kau harus relax lebih dulu, baru kau bisa mengingatnya." Ucap jeno.
"Apa mungkin?" Ucap jaemin tak yakin.
"Hmm. Atau paling tidak coba kau telusuri dulu ingatan itu, dengan begitu maka kau akan tau ingatan apa itu." Ucap jeno. Sedangkan jaemin hanya diam saja.
"Kau tau jaem, karena kau membawa renjun bersamamu. Banyak dominan yang menanyakannya padaku." Ucap jeno. Dan jaemin langsung menatap tajam jeno.
"Jangan menatapku seperti itu. Harusnya kau menatap semua dominan yang menginginkan milikmu. Aku rasa akan sangat sulit menjaga kekasihmu itu. Cepatlah menikahinya sebelum orang lain berhasil merebutnya." Ucap jeno tersenyum sedangkan jaemin hanya berwajah datar dengan menatap renjun dan Haechan yang sangat asyik mengobrol.
Haechan terus saja berbicara pada renjun, mengenai betapa lucunya jeno saat baru beberapa menit menjadi suaminya.
"Kau sangat senang karena kelucuan suamimu?" Ucap renjun.
"Tentu saja renjun. Tapi, aku juga takut tentang satu hal."
"Apa?" Bingung renjun.
"Aku tidak tau dia akan sekasar apa di ranjang. Aku takut saat di jebol olehnya." Ucap Haechan. Dan renjun benar-benar sangat kaget hingga membulatkan matanya dengan sangat lucu.
"Kau ada-ada saja." Ucap renjun yang mendadak malu dengan pembahasan yang dilakukan Haechan padanya.
"Kau malu? Apa jaemin pernah sampai akan menjebolmu?" Ucap Haechan dan renjun sontak saja langsung menggelengkan kepalanya hingga Haechan tertawa karena tingkah menggemaskan renjun.
"Kau sangat menggemaskan. Oh iya, mengenai salah satu temanku yang ingin sekali berada di projekmu itu bagaimana?" Ucap Haechan.
"Aku akan membicarakannya pada perusahaan. Jika dia memang sangat bagus, aku pasti akan membicarakannya dan membuatnya mendapatkan lagu dari pembuat lagu." Ucap renjun.
"Makasih karena sudah mau melakukannya renjun." Ucap Haechan senang sembari memeluk renjun.
"Sama-sama." Ucap renjun sembari membalas pelukan Haechan. Tanpa menyadari dua dominan yang melihat terus kearah mereka berdua.
"Mereka sangat dekat sepertinya jaem. Aku jadi tidak sabar menunggu kau dan renjun menikah. Pasti akan sangat asyik saat kita berlibur bersama." Ucap jeno sembari menepuk bahu sahabatnya itu. Sedangkan jaemin hanya diam saja tanpa mengalihkan pandangannya dari sosok renjun.
∆∆∆
Up nih reader-nim😁
Gimana suka gak sama kelanjutannya?🙄
Semoga suka ya😁
Maaf up nya kelamaan😁
Jangan lupa votement nya ya😁
Jangan lupa jaga kesehatan😁
We love you💚😍😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Bussiness (jaemren)END✔
Fiksi Penggemar"ingat pernikahan kita ini hanya bussiness jadi jangan sampai jatuh cinta denganku." Na Jaemin. "aku tidak akan pernah jatuh cinta padamu tuan na jaemin. pegang kata-kata ku itu." Huang Renjun. Season1: Start: 07 November 2021 End: 16 Agustus 2022 ...