;9

854 103 22
                                    
























Jimin mencengkram erat kaos Yoongi, matanya mengintip pada Taehyung yang berjongkok dan tersenyum padanya, meski begitu dia masih enggan berpindah dari persembunyiannya.


Meski Yoongi sudah membujuknya, dan mengatakan bahwa Taehyung bukan orang jahat, namun Jimin tetap menolak.




"Jiminie, tidak sopan bersikap seperti ini pada tamu," kata Yoongi memegang tangan Jimin menariknya agar maju.

Tapi Jimin malah mundur, menyentak tangan Yoongi.




"Pak dokter," bisik Jimin.


"Hah?"


"Pak dokter nanti tusuk-tusuk Jiminie," cicit Jimin.

Tentu Jimin masih ingat saat dirinya dia bawa ke vet oleh Yoongi dulu, saat itu dia sakit jadi Yoongi membawanya ke vet, namun saat sampai disana orang-orang malah menusuknya dengan jarum.


Itu sakit, Jimin tidak suka.








Taehyung tersenyum maklum, menghadapi hybrid yang ketakutan seperti ini sudah menjadi makanannya  sehari-hari.



"Apa Jimin pernah di bawa ke vet, hyung?" tanya Taehyung pada Yoongi.



"Pernah, dulu saat iya sakit aku membawanya ke vet."





Mungkin Jimin trauma, hybrid memiliki perasaan yang lebih sensitif, saat dia mengalami kejadian yang menurutnya menakutkan, itu akan menjadi trauma baginya.




"Pak dokter tidak akan menusuk Jiminie," ujar Taehyung dengan senyumnya, mencoba memperlihatkan bahwa dia tidak akan menyakiti.

Namun sepertinya Jimin tidak mudah percaya, dia hanya menunduk dan semakin menempel pada Yoongi.




"Lihat, pak dokter tidak membawa jarum," kata Taehyung menunjukkan tangannya pada Jimin, kemudian dia tersenyum saat Jimin terlihat tertarik. Dia merogoh saku jasnya untuk membuktikan bahwa dia benar-benar tak membawa jarum suntik.



Langkah pertama untuk mendapat kepercayaan Jimin berhasil di lakukannya. Sekarang tinggal bagaimana menarik perhatian si kucing agar mau keluar dari persembunyiannya.






"Jiminie suka cokelat?"

Telinga Jimin menegak antusias mendengar kata 'cokelat', tentu saja Jimin suka, itu adalah makanan favoritnya.

"Suka," jawab Jimin dengan suara mungilnya.



"Kalau permen suka?" Taehyung bergeser mendekat pada Jimin pelan.


Jimin mengangguk, sedikit melepaskan cengkramannya pada kaus Yoongi.



"Suka! Jiminie juga suka gula-gula dan puding, juga sereal juga permen besar, juga kue," jawab Jimin, tangannya mungilnya menghitung-hitung makanan favoritnya.





Taehyung tersenyum melihat ekor Jimin bergerak antusias.






"Pak dokter punya permen, Jiminie mau?" Taehyung mengambil permen di sakunya dan memberikannya pada Jimin.



Mata Jimin berbinar senang, dia mendongak pada Yoongi, meminta izin apa dia boleh mengambil permennya atau tidak.



"Ambilah," ucap Yoongi mengelus surai Jimin.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 21, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Meow Wolf; [YOONMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang