;8

627 74 5
                                    











































"Sayang, ku mohon jangan tinggalkan aku."


"Maaf Mira, hubungan kita cukup sampai di sini saja."


"Tapi aku mencintaimu, kau bilang kita akan menikah, laluㅡ"












Bip!









"Aaaaaa!" Jimin mengerang keras ketika layar TV di depannya menjadi gelap. Dia sedang menonton serial favoritnya, meskipun dia tidak mengerti apa dan sedang apa orang-orang di dalam TV itu lakukan, tapi dia suka melihatnya.


"Jiminie, ingat apa yang aku bilang tadi pagi, tidak boleh menonton TV," ucap Yoongi memandang Jimin yang sudah merajuk di tempatnya.

Kucing itu menatapnya tajam dengan telinga yang melipat ke belakang dan ekor yang sudah tegak.


"Jiminie sekarang menjadi kucing yang nakal, aku tidak suka," cecarnya.


Jimin menggeram tidak suka, tangannya mencoba merebut remot TV dari tangan Yoongi, namun gagal. Yoongi mengangkat remot TV itu ke atas, sehingga Jimin tidak bisa merebutnya.





Namun yang tidak terduga adalah Jimin berdiri di atas sofa dan menggigit lengannya.

Yoongi mendesis kesakitan mencoba melepas gigitan Jimin, gigitan kucing itu tidak pernah main-main, sekarang lengannya memerah.



"Apa aku pernah mengajarimu seperti itu? Kenapa kau sekarang sangat nakal! Berdiri di sana!" bentak Yoongi menunjuk pada pojok ruangan tempat biasa dia menhukum Jimin ketika kucing itu berulah.


Mungkin suaranya terlalu keras atau Yoongi yang secara tidak sadar sudah membentak Jimin. Kucing itu melebarkan matanya terkejut, matanya berkaca-kaca dan bibirnya bergetar menahan tangis.





Dia terkejut mendengar suara tinggi Yoongi.




Yoongi tersetak ketika melihat air mata yang mulai menuruni pipi gemuk Jimin, dia merundukkan tubuhnya mengusap wajah Jimin yang basah






"Jiminie, sayang, maafkan aku."


Kucing itu menutup wajahnya dengan tangan, meringkuk seperti bola, dengan isakkan kecil yang semakin keras.



"Jiminie," panggil Yoongi mengelus surai merah muda si kucing, mencoba membujuk Jimin agar mau menatapnya.




Tangan Yoongi menggaruk telinga Jimin yang menguncup, hingga si kucing mendengkur dan mendusal pada tangannya, Yoongi tersenyum, mengangkat wajah Jimin yang penuh air mata.



"Hey." Yoongi tersenyum, mencoba memperlihatkan pada Jimin bahwa dia tidak sedang marah.






"Mwyungie... m-marah," cicit Jimin.


"Tidak, aku tidak marah. Lihat, aku tersenyum pada Jiminie," balas Yoongi sembari membersihkan wajah Jimin.


"Tadi marah," jawab Jimin mencicit kembali, menundukkan kepalanya, enggan menatap Yoongi.


Yoongi tersenyum kecil, mendudukan dirinya di samping Jimin kemudian mengangkat tubuh si kecil ke pangkuannya.

"Jiminie tau kenapa aku marah?"

Jimin menggeleng, mendusalkan wajahnya di ceruk leher Yoongi, mencari tempat aman.


"Karena Jiminie tidak mendengarkan ucapanku, apa yang ku ucapkan tadi pagi, hm? Jiminie tidak boleh menonton TV."




Meow Wolf; [YOONMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang