"Hm, apa yang harus kau kenakan. Semua pakaian ini terlalu besar untukmu."
Yoongi menoleh ke belakang, melihat Jimin yang sedang sibuk menggigit boneka bola sembari menendang-nendangnya.
Yoongi kembali memilah pakaian di dalam lemarinya untuk di kenakan Jimin.
Sweater, kaos, hoodie, semuanya terlalu besar untuk tubuh mungil Jimin, sepertinya dia harus membelikan beberapa setel pakaian untuk kucing itu.
"Jiminie, ayo bangun," suruh Yoongi pada Jimin yang masih bergelut dengan boneka bolanya.
Jimin yang melihat Yoongi menghampirinya dengan satu setel pakaian di tangannya pun kemudian berdiri, merentangkan tangannya bersiap untuk berganti baju.
Oh, jangan lupa, boneka bola yang masih dalam gigitannya.
"Lepaskan dulu ini," Yoongi menarik lembut boneka itu dan meletakkannya di atas kasur.
"Kita akan pergi ke rumah temanku," ujar Yoongi memberitahu.
"Namuuu," seru Jimin semangat.
"Tidak, bukan Namjoon."
Seakan bertanya kenapa, Yoongi terkekeh mengusak surai Jimin. Tangannya memasangkan sweater pada tubuh Jimin dengan lembut, kemudian memakaikan Jimin celana training yang sedikit kepanjangan di kakinya.
"Kita akan bertemu temanku yang lain, bukan Namjoon."
"Temaaaaan." Jimin berseru senang.
Teman Yoongi artinya teman Jimin juga.
Jimin sangat menyukai mempunyai teman. Seperti Kookie saudara Yoongi, Namuu yang pernah memakaikan Jimin baju pertama kali, tubuhnya besar, Jimin suka memeluknya. Juga Seobie (Hoseok) yang memberikan Jimin gula-gula saat dia bermain di sini.
Well, sebenarnya Jimin sudah tidak asing dengan tiga orang ini. Dia sudah sering melihat mereka dalam wujud kucingnya, namun dia lebih menyukai melihat mereka dalam bentuk manusia, dia bisa berbicara dengan mereka, dan dia juga bisa memeluk mereka. Itu menyenangkan, Jimin suka.
"Oke, pakai ini."
Jimin mengerang keras ketika Yoongi memakaikan beanie di kepalanya, telinganya terjepit, itu sakit, Jimin tidak suka.
"Jiminie harus memakai ini agar orang-orang tidak melihat telingamu." Yoongi berusaha memberi pengertian.
Sedangkan kucing itu menggeleng-gelengkan kepalanya sembari melindungi telinganya.
"Kau mau di jual di pasar loak?"
Pasar loak?
Mata Jimin membelalak lebar.
Dia tidak tau apa itu pasar loak, tapi Yoongi pernah memberitahunya jika pasar adalah tempat menjual sesuatu. Apa itu berarti pasar loak juga sama? Dia bisa di jual di pasar?
Itu menyeramkan, Jimin tidak mau.
Jimin memandang Yoongi memelas, dia tidak mau memakai beanie itu, tapi dia takut di jual di pasar jika tidak memakainya.
Melihat si kecil yang hanya terdiam, Yoongi kembali memakaikan bannie merah itu di kepala Jimin.
Kucing itu tidak menolak, meski bergerak gusar karena merasa tidak nyaman.

KAMU SEDANG MEMBACA
Meow Wolf; [YOONMIN]
Fanfiction______Ini kisah seekor kucing yang jatuh cinta pada tuannya____ Top|Gi Bot|Ji Warning!| Cerita ini hanya fiksi belaka.