Kau dan pertemuan singkat itu. Hari-hari penuh pembicaraan acak. Tentang musik, impian, apa saja. Waktu-waktu berharga satu tahun itu terlewati begitu saja.
Teman bicara. Seseorang yang bisa membuatku akhirnya merasa bebas mengatakan pikiran tidak jelas yang selama ini hanya terpendam tanpa pendengar. Semuanya sudah berakhir ya.
Kau tau, sekalipun aku mencintaimu sedalam apapun, aku tahu aku tidak bisa bersamamu saat itu. Pikiranku ingin meraihmu tapi ragaku tidak. Menahan diri. Mengerti itu semua hanya akan menyakiti.
Aku bersyukur kau pergi. Hubungan itu terlalu kompleks untuk diteruskan dengan pura-pura merasa biasa. Tanpa rasa. Tapi saat melihat potretmu, jiwaku ingin menggapaimu.
Dengan rasa sakit yang kutahan sendiri. Rindu akan pembicaraan panjang tanpa tapi.
-17822-
Lla
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku dan Apa yang Kupikirkan
Conto14/07/2022 Kegagalan, kegagalan untuk mencapai kebebasan. Kupikir pada akhirnya yang harus kulakukan adalah menata ulang hidup yang kusia-siakan ini terlebih dahulu. Mengecewakan banyak orang adalah yang selama ini kutahu. Dan saat aku tersadar, ras...