Happy reading~.
.
.
.
Hari ini cafe tutup sore, karena memang cafe sudah dibooking oleh orang yang mengadakan acara besar-besaran tadi. Seharusnya sampai jam 8 malam namun ntah acara dimajukan dari jam 1 siang hingga jam 4 sore.
Tentu hal itu membuat semua karyawan cafe senang walaupun sudah dibuat kelimpungan dari pagi buta dan ada beberapa drama dengan gelas pecah dari Melvi dan masakan yang tumpah karena terlalu ribut dan harus masak ulang.
Gema sekarang sedang duduk dikursi cafe dekat pohon palem, karena memang konsep cafe dengan banyak tumbuhan hijau dan adem.
Terlebih cafe yang ditempati Gema dekat dengan pantai. Yang membuat cafe itu ramai karena pendatang dari wisatawan pantai yang baru datang dan sengaja kesana.
Gema menunggu Melvi keluar, ia berniat mengajak melvi jalan-jalan ketaman. Yah itung-itung ngajak ngedate iyakan wkwkwk. Walau dalam hati Gema yakin ia akan ditolak dengan alasan dari Melvi.
Kitt!!
Pintu kaca cafe terbuka membuat atensi Gema berpindah dari layar ponsel ke pintu, ia pun melihat Melvi yang keluar dengan jaket denim dilengan kirinya dan tangan kanan yang memegang ponsel.
"Mas Melvi!" Seru Gema dengan senyuman menghiasi wajah manisnya.
"Ya?"
"Pergi jalan-jalan ke taman yu? Katanya ada yang jualan korean food gitu baru-baru ini,"
Melvi menatap gema sebentar lalu menggeleng kan kepalanya dan berjalan menjauh dari Gema.
"Nggak bisa ada janji sama orang, lo pergi sendiri atau ajakin yang lain aja dek,"
Gema yang sudah hafal dengan Melvi memasang senyum miris, namun ia tetap menganggukan kepalanya walau tidak dilihat oleh Melvi yang sudah agak menjauh dari posisi Gema.
"Oke mas Melvi, hati-hati dijalan ya jangan lupa berdoa!"
Seru Gema yang dijawab dehaman dari Melvi.
"Gema Ananta Ambarwati! Gema! Gema! Sayangku!"
Suara Gentala Radhika Putra yang biasa dipanggil Genta terdengar sangat kencang yang membuat atensi banyak orang melihat kearahnya, begitupun dengan Melvi yang sudah jauh dari cafe ikut melihat seseorang yang dikenalnya mendekat kearah Gema dan memeluk gadis itu erat.
"Sshh sialan. Kenapa dia disini?" Desis Melvi tidak senang.
Sedangkan Gema yang dipeluk oleh Genta heran, bagaimana bisa seniornya waktu diSMK bisa sampai disini?
"Mas Genta kenapa bisa sampe sini?"
"Gemaa.. gue kangen tau sama elo, elo kenapa ngerantau jauh banget."
"Isshh mas jawab..,"
"Nanti aja, gue mau meluk cintanya gue ini,"
Gema berdiam ditempatnya, tidak membalas pelukan Genta, dia tidak terlalu dekat dengan seniornya ini dulu.
Sedangkan Genta yang memeluk Gema diam-diam tersenyum miring. Dia akan membuat orang itu merasakan sakit.
"Cepat atau lambat gue bakal siksa elo secara perlahan," gumam Genta yang masih didengar oleh Gema.
Gema mematung mendengar ucapan Genta. Dia tidak tau maksud dari ucapan Genta yang akan menyiksanya secara perlahan.
"Gema, gue mau elo tetep sama gue dan jangan biarin atensi lo berpindah dari gue ke orang lain termasuk cowok itu,"
"E-eh.. m-mm.. iya mas,"
Genta melepas pelukannya dan memberikan senyum manisnya ke Gema yang membuat kedua matanya menghilang karena menyipit.
" Ayo sayang, ikut gue."
Gema yang tidak ingin bernasib buruk lebih memilih menuruti kemauan mantan seniornya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gema [Vakum]
RomanceGema gadis muda yang harus terjebak dengan permainan beberapa lelaki yang mengelilingi nya. ... "Gema! Gue saranin jangan sampe lo suka sama Genta! Dia cuma manfaatin lo buat bales dendamnya ke Bang Melviano" .. "Gue benci bocah itu," ... #drama #r...