Pelakunya adalah Kim Moo Jin. Dia bukan siapa-siapa. Hanya seseorang yang bermasalah di kepalanya yang terobsesi pada Soo Yeon. Dia pernah sekali menjadi asisten fotografer pada salah satu pemotretan Soo Yeon dan dia tidak bisa melupakan Soo Yeon sejak saat itu. Memang pada akhirnya, mereka berhasil mendapatkan identitas asli pria itu. Namun, mereka terlambat.Entah bagaimana, pria yang bukan siapa-siapa itu bisa selangkah di depan Se Hun dan Baek Hyun yang notabene dibantu polisi di belakang mereka. Fakta bahwa pria itu tertangkap dengan mudahnya karena dia tertabrak mobil saat melarikan diri menjadi alasan lain yang menunjukkan ketidakmampuan mereka untuk hanya menangkap satu orang saja. Itulah mengapa Se Hun merasa seperti pecundang saat ini.
"Berjanjilah kau tidak melakukan apa-apa. Kita datang hanya untuk berkasnya saja." ujar Baek Hyun pada Se Hun yang berjalan cepat di sampingnya. Namun, Se Hun tidak menghiraukannya. "Se Hun-ssi?!"
Di saat yang bersamaan, inspektur yang menangani kasus ini menghampiri keduanya dengan sebuah berkas salinan laporan investigasi di tangannya. Sebenarnya, menunjukkan laporan investigasi kepada orang yang tidak berwenang merupakan tindakan yang tidak etis. Namun, jika disertai uang, apa pun bisa dilakukan dengan mudah.
Inspektur itu memberikan berkasnya pada Baek Hyun, tetapi Se Hun langsung mengambilnya dari tangan Baek Hyun dan membacanya. Berkas itu berisi segala catatan mengenai Kim Moo Jin.
"Dia bekerja sebagai konten moderator. Kau tahu apa yang mereka lakukan?" ujar sang yang detektif. Baek Hyun menggelengkan kepalanya, sementara Se Hun masih fokus membaca berkasnya.
Detektif itu pun melanjutkan, "Pekerjaan itu mengharuskan seseorang melihat konten-konten sensitif di sosial media dan melaporkannya sebelum tersebar luas sehingga pengguna lain tidak perlu melihat konten semacam itu. Kekerasan, pembunuhan, bunuh diri, pornografi, terorisme, melihat semua konten itu 8 jam sehari tanpa henti bukan pekerjaan yang mudah. Masalahnya adalah dia menikmati apa yang dilihatnya. Itu menunjukkan bahwa dia punya masalah penyimpangan mental."
Tidak perlu mendengar penjelasan yang panjang dan tidak penting itu, semua orang tahu jika pria itu gila. Se Hun menutup berkasnya dan bertanya, "Apa dia mengaku begitu saja?"
"Tidak. Dia bicara banyak omong kosong. Namun, kami berhasil membuatnya bicara yang sebenarnya. Terungkap bahwa dia juga yang memasang penyadap di studio milik Soo Yeon."
"Dan dua bulan itu, apa yang terjadi dengannya?" tanya Baek Hyun memastikan.
"Ah, masalah itu. Kami memeriksa catatan pemeriksaan kesehatannya. Di dua bulan itu dia mengalami kecelakaan di kepalanya yang membuatnya terbaring tak berdaya di rumah sakit dalam waktu yang lama."
Di tengah-tengah pembicaraan itu, dua orang polisi muncul bersama dengan Kim Moo Jin yang akan dibawa ke ruangan tahanan. Sesaat setelah mengenali wajahnya, Se Hun tidak bisa menahan dirinya lagi. Ia langsung menghampirinya.
"Jangan, Se Hun-ssi!" Baek Hyun mencoba menahannya dan ia gagal. Namun, ia tidak mencoba lagi dan lebih memilih membiarkan Se Hun menerjang dan menghajar Kim Moo Jin.
Baek Hyun menyaksikan apa yang Se Hun lakukan. Meskipun Kim Moo Jin sudah berdarah-darah, Se Hun tetap memukulnya lagi dan lagi. Hampir terlihat seperti Se Hun sudah sepenuhnya kehilangan sisi kemanusiaannya.
Tidak terlalu mengejutkan melihat Se Hun bisa sebrutal itu. Se Hun memang terlihat seperti seseorang yang mampu melakukannya, seseorang yang selalu marah, tetapi terus menahan dirinya. Bayangkan emosi yang disimpannya selama ini. Dan saat ini adalah saat yang tepat untuk meluapkan semuanya.
Lantas, apa yang dilakukan oleh polisi yang berada di sana? Mereka memisahkan keduanya hanya setelah Kim Moo Jin sudah tidak sadarkan diri. Sepertinya mereka sengaja membiarkan Se Hun melakukannya, tetapi tidak ingin membuatnya terlalu kentara.
KAMU SEDANG MEMBACA
He's My Uncle
FanfictionBagaimana perasaanmu saat mengetahui fakta bahwa kau baru saja tidur dengan Pamanmu sendiri? ⚠️Not an incest story