Chapter 4 - Light within the storm

369 29 20
                                    

Saat kedua keluarga tahu ada dua anggota keluarga mereka yang tidak bisa menghadiri acara makan malam mewah mereka. Tebak apa yang terjadi? Acaranya dipercepat agar dua orang itu bisa datang. Kini, Soo Yeon sibuk mempersiapkan dirinya dengan tergesa-gesa. Apalagi jika bukan karena ia baru diberitahu tiga jam sebelumnya.

Ketika ia sedang mencari sepatu yang cocok dengan penampilannya di lemari besar yang menata rapi jejeran koleksi sepatu bermereknya, bel apartemennya berbunyi. Ia pun segera berlari menuju pintu tanpa sempat mengenakan alas kaki apa pun.

Setelah pintu terbuka, terlihat sosok ahjussi yang bekerja di bagian keamanan gedung apartemennya, menyodorkan sebuah buket mawar putih padanya. "Ada kiriman untuk nona Jung Soo Yeon."

"Tidak ada nama pengirimnya?" tanyanya sembari mengambil buket bunga itu.

Ahjussi itu menaikkan kedua bahunya. "Yang mengantarkannya tadi adalah kurir toko bunganya langsung. Ia juga tidak tahu siapa pengirimnya dan hanya diperintah untuk mengantarkannya saja."

Soo Yeon menutup pintu dan berjalan ke ruang tengah. Matanya masih mencermati buket bunga mawar putih itu. Saat ini, pikirannya hanya tertuju pada satu hal. Dan ia tidak mau jika hal itu kembali terjadi padanya. Dengan sigap ia mengeluarkan ponselnya dan menelpon nomor Se Hun.

Begitu panggilannya tersambung, Soo Yeon tidak basa-basi lagi dan langsung ke intinya. "Yeoboseyo, Se Hun-ssi. Apakah kau mengirimkan sesuatu padaku hari ini?"

"Mengirimkan sesuatu padamu? Tidak. Apa kau ingin diberikan sesuatu?"

"Tidak, tidak. Bukan itu maksudku. Jadi, bukan kau yang mengirimkannya?"

"Bukan. Memangnya ada apa? Apa sesuatu terjadi?"

"Tidak, bukan apa-apa. Aku hanya ingin menanyakan hal itu padamu."

"Kau masih di apartemenmu?"

"Ya, aku akan berangkat setelah ini."

"Mau berangkat bersama? Kebetulan aku baru saja akan memasuki mobil."

"Baiklah. Aku akan menunggumu di depan."

Soo Yeon menghela nafas frustasi sambil meletakkan tangannya di keningnya. Jadi, benar. Bukan Se Hun yang mengirimkan bunga ini padanya. Siapa pun itu, pasti orang yang sama dengan yang mengirimkan bunga padanya beberapa waktu lalu.

Sudah hampir dua tahun Soo Yeon kerap kali menerima buket bunga dari orang yang tidak dikenal. Isi buketnya selalu mawar putih. Dan bunga itu datang ke pintu apartemennya setiap minggu tanpa berhenti sekali pun. Anehnya, kiriman itu sempat berhenti sekitar dua bulan lalu, lebih tepatnya saat ia putus dengan Jae Joong. Soo Yeon tidak ingin mengaitkan dua hal yang tidak mungkin ada hubungannya itu, tetapi jika memang saling berhubungan, itu berarti memang ada orang gila yang menguntitnya.

Soo Yeon tidak mau terus memusingkan hal itu dan membuat mood-nya memburuk, jadi ia langsung membuang buket itu ke tempat sampah. Lalu, ia segera memakai sepatu dan keluar apartemennya. Sebelum keluar gedung, ia menemui ahjussi tadi dan menyuruhnya untuk tidak menerima buket bunga apa pun yang ditujukan padanya jika tidak ada nama pengirimnya.

 Sebelum keluar gedung, ia menemui ahjussi tadi dan menyuruhnya untuk tidak menerima buket bunga apa pun yang ditujukan padanya jika tidak ada nama pengirimnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
He's My UncleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang