Lima hari sebelumnya..
Hari ini Soo Yeon harus pulang lebih larut dari biasanya karena jadwal pemotretannya. Berhubung lokasi pemotretannya dekat dengan apartemen sahabatnya, Kang Min Kyung, ia merubah rencana awalnya untuk langsung pulang dan memutuskan untuk menginap di tempat Min Kyung. Tiba-tiba ia merindukan sahabatnya itu, sudah seminggu mereka tidak bertemu.
Wanita berambut brunette itu berjalan dengan sumringah menelusuri lorong apartemen. Di tangannya terdapat beberapa bungkusan makanan dan camilan kesukaannya dan sahabatnya. Ia tidak sabar untuk memeluk dan menggoda Min Kyung, membicarakan banyak hal hingga mereka ketiduran. Hal seperti itulah yang biasa dilakukan keduanya jika sedang menginap. Seminggu tidak bertemu terasa seperti selamanya bagi Soo Yeon. Ia begitu menyayangi sahabatnya itu.
Sebenarnya, Soo Yeon belum mengabari Min Kyung. Toh, kalau pun dia mengabarinya terlebih dahulu, Min Kyung pasti akan menolak karena tidak ingin repot-repot melayani Soo Yeon. Min Kyung lebih suka jika mereka menginap di tempat Soo Yeon. Ya, mereka memang sering lempar melempar keputusan terkait tempat menginap. Semoga saja Min Kyung masih terjaga, biasanya wanita itu belum tidur di jam segini. Jika tidak, Soo Yeon tidak segan-segan untuk membangunkan sahabatnya dari tidur nyenyaknya hanya untuk menemaninya menghabiskan makanan yang dibawanya.
Ketika sudah sampai, Soo Yeon memasukkan kode apartemen milik sahabatnya itu. Keduanya memang cukup dekat hingga Min Kyung mempercayakan kodenya pada Soo Yeon. Bagi Soo Yeon sendiri Min Kyung sudah seperti saudara perempuan yang tidak pernah ia miliki. Meskipun sering berdebat satu sama lain, keduanya saling menjaga dan menyayangi.
Pintu apartemennya terbuka dan Soo Yeon langsung tidak mempercayai penglihatannya sendiri. Di sofa ruang tamu, Min Kyung duduk di sebelah seorang pria. Lebih tepatnya pria yang baru saja putus dengannya dua bulan lalu. Dan pria itu dalam posisi mendekatkan dirinya dengan Min Kyung hendak menciumnya.
Apa-apaan itu?
Sesaat setelah menyadari ada seseorang yang masuk, Min Kyung langsung mendorong tubuh Jae Joong menjauh darinya. Kedua matanya membulat sempurna melihat kehadiran Soo Yeon disana, di wajahnya tergambar kepanikan yang luar biasa.
"I-ini tidak seperti yang kau bayangkan." Min Kyung mencoba menjelaskan.
"Apa? Bahwa sahabatku dan mantan kekasihku tidak sedang berciuman?!" ujar Soo Yeon dengan nada yang sedikit ia naikan. Bagaimana pun juga ia tidak bodoh. Bibir mereka pasti sudah menyatu saat ini jika ia tidak memasuki apartemen itu.
"Apa yang kau lakukan disini?" Jae Joong akhirnya bersuara.
Soo Yeon menoleh pada sosok mantan kekasihnya dan balik bertanya. "Harusnya aku yang bertanya apa yang kau lakukan disini?!"
"Jangan membentaknya."
Soo Yeon sulit mempercayai bahwa Min Kyung baru saja membela mantan kekasihnya. Bisa-bisanya ia bersikap seperti itu. Min Kyung itu sahabatnya, seharusnya ia berada di sisinya bukan malah sebaliknya. Tetapi ia mencoba tenang untuk mendengar penjelasan atas kegilaan yang baru saja terjadi.
"Baiklah, kau harus mulai menjelaskan semua ini sekarang." Ujar Soo Yeon.
"Soo Yeon-ah, aku-" Akn tetapi yang menjawab justru Jae Joong. Hal itu membuat Soo Yeon semakin muak dengan kehadiran pria itu sampai ia harus memotong perkataannya.
"Aku tidak ingin mendengar penjelasan darimu karena apa pun itu tidaklah penting, kita sudah tidak ada hubungan apa-apa. Jadi, sebaiknya kau pergi dari sini sekarang juga."
"Dia hanya ingin membantu."
Lagi-lagi Min Kyung membela Jae Joong. Apa sih yang merasuki pikirannya? Jangan-jangan memang ada sesuatu di antara kedua orang itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/227408537-288-k251422.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
He's My Uncle
FanfictionBagaimana perasaanmu saat mengetahui fakta bahwa kau baru saja tidur dengan Pamanmu sendiri? ⚠️Not an incest story