•Chapter 2•

94 3 1
                                    

"Hufh." Terdengar suara hembusan nafas lega, karna ia baru saja selesai memeriksa pasiennya.

Pria itu sedang menyenderkan kepalanya di senderan kursi hitamnya.

Ting

Pria itu langsung mengambil benda berbentuk persegi, berwarna biru tua. Dari dalam saku jasnya.

Ia memutar bola matanya. "Ck! Kenapa dia tak henti' menggangguku." Ia pun membuka pesan dari orang itu.

Hai koo.

Kau sudah makan Koo?.

Pasti belumkan.

Yaudah kita makan bersama di luar saja.

Mau kan Koo?.

Koo?.

Koo angkat telponku.

Koo.

Jungkook langsung menghapus semua pesan dari Kim garam.

"Menganggu sekali." ia menghidupkan mode senyap di hpnya, lalu ia menaruh di atas mejanya.

Jungkook kembali menyenderkan kepalanya ia benar-benar merasa kelelahan karna hari ini banyak sekali pasienya.

Baru beberapa detik menyenderkan kepalanya, sudah bisa terdengar suara dengkuran halus.

🎡

Sekitar 45 menit, ia mendapatkan tidur yg nyenyak tanpa ada yg mengganggu.

Namun itu tak bertahan lama karna....

Brakk

"Koo!!."

"Hyung!!."

Taehyung hanya berkekeh, lalu ia berjalan menuju meja Jungkook, dan duduk di salah satu kursi di hadapan Jungkook.

"Hyung kau mengganggu tidur nyenyakku!."

"Hehehe." ia hanya tertawa tanpa dosa, padahal ia sudah membangunkan kelinci besar yg mungkin sebentar lagi akan menjadi seekor Singa.

"Kenapa kau kesini?."

"Seperti biasa.... Dengan Jennie." Jungkook hanya ber 'Oh' ria.

Ia sudah tau jika Hyungnya ini sudah bertengkar dengan istrinya, pasti larinya ke Jungkook.

"Koo ku dengar jika di rumah sakit ini akan ada dokter baru?." Jungkook hanya mengangguk. "Nee, dia dokter anak, penggantinya dokter Momo Hirai, karna dokter Momo di pindah tugaskan di Jepang." Jelas Jungkook sambil matanya tetutup.

Taehyung hanya mengangguk'.

Taehyung melipat kedua tangannya di atas meja lalu menaruh kepalanya, ia juga ikut menutup matanya.

Dan kedua Pria tampan itu tertidur, di ruangan Jungkook.

🎡

"Aduh' bagaimana ini, Je akan memarahiku jika ia tau kalo baju kesayanganya aku gosongkan." Taehyung panik karna ia baru saja menggosongkan baju bermerek Gucci kesayangan istrinya itu.

Tapi mengapa ia panik? Padahalkan ia kaya, ia bisa saja membeli semua barang bermerek Gucci, tapi yg satu ini susah di cari karna limited edition. Oleh karna itu dia sangat panik.

"Chagia." Terdengar suara indah milik sang istri dari ambang pintu yg sedang berjalan mendekati kearahnya, membuat Taehyung keringat dingin.

Jennie duduk di kasur, "Kau sedang apa?." Tanyanya pada Taehyung.

Taehyung pun membalikkan badanya, "Emm..... Chagi Mianhae."

Jennie mengkerutkan keningnya ia bingung mengapa Taehyung meminta maaf?. "Untuk?."

Lalu Taehyung mengeluarkan baju Jennie yg ia gosongkan tadi, ia menyembunyikannya di belakang tubuhnya.

"Oh, baju ku bolong ternyata." Ujar Jennie sambil angguk'.

"Apakah kau marah padaku?."

Jennie hanya menggeleng, "Nee aku tidak marah padamu."

"Serius?." Jennie hanya mengangguk.

Lalu Taehyung menaruh baju itu, dan berjalan mendekati Jennie, lalu duduk di sampingnya.

Saat Taehyung ingin memeluk dari samping....

"Stop!! Jangan menyentuh ku!!." Kedua belah tangan Jennie mendorong tubuh Taehyung, sehingga Taehyung hampir saja terjatuh.

"Kenapa?."

"Kau tak boleh menyentuhku selama 1 Minggu!."

"Tadi kau bilang tidak marah."

"Ne aku memang tak marah, tapi aku menghukum mu kau tidak boleh menyentuhku selama 1 Minggu."

"Itu sama saja." Gumam Taehyung yg masih bisa didengar oleh Jennie.

"Kau tinggal pilih saja, Ingin tidur di ruang tamu selama 1 bulan atau tidak menyentuhku selama 1 minggu?."

"Lebih baik aku memilih tidak menyentuhmu selama 1 minggu, dari pada tidur di ruang tamu selama 1 bulan, karna jika tidak menyentuhmu kan masih bisa tidur dengan mu." Ujar Taehyung sambil mengangkat kedua alisnya.

"Kata siapa kau boleh tidur dengan ku?, kau boleh tidur di kamar ini tapi tidak di kasur, melainkan di sofa di sana." Ujar Jennie sambil menunjuk sofa panjang berwarna hitam yg ada di kamar itu.

"Yakk! Kenapa aku harus tidur di sofa." Rengek Taehyung, tapi itu tak membuat Jennie luluh sama sekali.

"Sekarang kau keluar!!."

"Kau mengusir ku?." Jennie hanya mengangguk.

Dengan berat hati, Taehyung pun bangkit dari duduknya dan berjalan meninggalkan Jennie, dengan memasang muka masamnya.

Lalu Jennie menutup pintu kamar itu dengan keras.

Brakk.

Taehyung hanya mengelus dadanya, "Sabar tae sabar."

"Untung sayang."














TBC.
.........

Typo bertebaran

Love Dokter •LizKook• [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang