INTERAKSI - 1

600 28 1
                                    

Setelah perang shinobi ke empat, seluruh desa masih sibuk dengan pemulihan. Segi mental, fisik, jiwa dan raga. Semua saling memulihkan.

Mari kita lihat keadaan desa konoha beserta penduduk-penduduknya.

" NARUTOOOO, kau mau kabur lagi HAH?" teriak Tsunade yang sudah menghancurkan pintu rawat inap Naruto.

" Ampun Bachan, aku cuma mau liat sasuke saja kok jadi nanti aku pasti kembali " teriak naruto kepada Tsunade yang sedang emosi.

Tsunade menghela nafas kasar sebagai bentuk sudah lelah dengan sikap anak Minato dan Kushina itu.


Disisi lain laki-laki perawakan tegap dangan pandangan teduh, rambut Comma Hair biru gelap tengah menghampiri Tsunade yang sedang mengatur nafas dan emosi akibat kelakuan Naruto.


" permisi Tsunade-sama maaf menganggu, apakah Naruto-chan nya sudah siuman? " tanyanya.

" Ah.. Hinata maaf 10 menit yang lalu Naruto ingin menjenguk Sasuke jadi setelah sadar bocah itu langsung pergi " jelas Tsunade kepada si penanya.

" syukurlah dia baik-baik saja, kalau begitu saya permisi Tsunade-sama ingin menjenguk teman-teman lainnya " pamit hinata dengan bungkukan sopannya.

" iya baiklah "

Hinata melanjutkan acara menjenguknya keruangan teman se-timnya.

------


Mari kita lihat gadis bar-bar sedang bekunjung di ruang tahanan sahabatnya yang tadi dicari oleh Hinata.


" Sasuke apakah kondisimu sudah baik-baik saja? kau yakin akan berkelana? Apa sebaiknya tidak menunggu tangan pengganti yang Tsunade bachan bilang? Apakah..." Tanya naruto dengan segudang pertanyaanya.


" naruto bisakah kalau bertanya satu-satu, tak perlu berasaman seperti itu. Berisik tau" kesal Sasuke

" ck, jawab saja brengsek "

" Hm. Pertama aku baik-baik saja keadaanku sudah sangat pulih. Lalu aku 1000% yakin untuk berkelana, untuk soal tangan pengganti sebaiknya tidak usah biarlah seperti ini " jawab Sasuke sambil melihat tangan kirinya.


" kularang pun kau pasti tidak mendengarkan ku, tapiiii Sasuke Pulanglah sesekali kau tidak maukan Sakura-kun aku rebut "

" Hm, aku tak berjanji Naruto tujuan ku berkelan untuk menebus dosa-dosaku. Dan soal Sakura silahkan ambil jika ia mau dengan mu "

" HEH kau benar-benar menyebalkan Sasuke, liat saja aku rayu Sakura-kun dengan wajahku yang menggemasakn ini " kata Naruto dengan pede.

" siapapun yang bilang kau gemas, matanya sudah rabun bahkan buta " remeh sasuke

" kau benar benar brengsek sas, padahal yang bilang aku menggemaskan Hinata-kun loh. Matanya baik-baik saja kok malah terlalu tampan untuk iris warnanya " jawab naruto dengan polos.

" Bego"

lihatlah saudara-saudara betapa polosnya gadis bar-bar ini, oh tidak bukan polos lebih tepatnya TIDAK PEKA. Dah la

----

Matahari telah tenggalam menandakan bulan akan terlihat dan menampakan personanya. Kediaman Hyugaa terlihat tegang dengan diskusi alot tentang siapa yang akan jadi penerus klan hyuga.

" Hiashi kau harus tegas sekarang Neji sudah tidak ada, dan satu-satunya harapan klan ini adalah adalah Hanabi " ucap salah satu tetua.

" tapi Hiashi-sama, Hinata-sama bukankah anak tertua lebih sepantasnya dia yang memimpin klan ini " ucap salah satu pemuda hyuga dari klan cabang.

" diamlah kau hanya klan cabang tidak berhak untuk berpendapat " marah tetua terebut.

Yang di marahin tentu saja langsung menundukan kepala.

" Hiashi coba pi.." belum sempat melanjutkan tedengar helaan nafas berat Hiashi yang menghentikan keriuhan ruangan diskusi.

" Keputuasanku sudah bulat bahwa Hinata yang akan menjadi pimpinan klan selanjutnya " jelas Hiashi.

" Tetapi Hiashi, Hinata yang notabennya seorang laki-laki bahkan kalah dengan seorang perempuan apalagi klan cabang"

Hiashi benar-benar sudah muak harus menjelaskan bahwa kejadian tersebut sudah berlalu, Hinata sekarang benar-benar pantas dengan pemikiran dewasanya walaupun mungkin terkesan kurang tegas. Firasat Hiashi mengatakan Hinata akan mengubah sesuatu di Klan kolot ini apalagi setelah melihat sorot mata Hinata setalah pemakaman Neji.


" Sudah cukup. Keputusanku sudah bulat dan tidak bisa diubah. Jadi menurutlah, aku masih menghormatimu sebagai tetua disini " ucap Hiashi dengan suara yang lebih barat dan aura tidak terbantah.


Hiashi berdiri dan mengatakan bahwa diskusi pada hari ini menghasilkan keputusan bahwa Hinata lah yang akan meneruskan Klan Hyuga selanjutnya.

Keputusan Hiashi menghasilkan pro dan kontra. Terlihat sangat jelas pihak kontra ini berasal dari tetua yang menyatakan bahwa Hanabi lah yang terlihat lebih pantas.

---

Bulan menampakan persona seutuhnya, tampak berani dan bercahaya pada malam hari ini. Laki-laki yang dibicarakan menatap benda langit yang sewarna dengan matanya di gazebo tempatnya berlatih dengan Neji ataupun Hanabi. Pikiranya bergelung dengan masalah-masalah yang berada di hidupnya seolah tak pernah habis apa lagi pergi.

Neji-nesan seharusnya aku saja yang mati waktu itu, apakah kau benar-benar benci kepadaku? Batin negatifnya menyeruak

Helaan nafas terdengar dari Hinata.

Tidak ada waktu untuk meratapi masalah yang ada Hinata kau sudah 20 tahun seharusnya memikirkan jalan keluar, bukan kah kamu tidak ingin Hanabi adik perempuan manis tak mau mengalami hal seperti Neji. Kau Laki-Laki harus kuat dan harus bisa menyelesaikan masalah tanpa banyak mengeluh. Batin positifnya mencoba membangun dan menampar sisi negatifnya.

Di tengan pergelutan batin positif dan negatifnya, suara kayu akibat gesekan antara pemilik kaki. Hiashi mendekati putranya dengan membawa 2 gelas berisi teh hijau untuk mengobrol tentang diskusi yang tadi dibahas oleh Klan Hyuga di Aula.


" Hinata ayah ingin berbicara " Hiashi memulai terlebih dahulu karena Hinata tidak menyadari ayahnya sudah ada di sampingnya.


Suara Hiashi membangunkan lamunan Hinata dan otomatis membuat Hinata berdiri dan membukukan tubuhnya

" Otou-sama, mohon maaf aku tidak merasakan kehadiran otou-sama "

" tidak apa-apa Hinata, duduklah Otou-san akan menyampaikan hasil diskusi tadi "
Hinata sudah duduk dengan bersimpu

" apakah Otou-sama menyetuju dengan permintaan Hinata?"


Kala itu setalah pemakanan Neji. Hinata merasakan bahwa kehilangan itu benar-benar menyakitkan, hubunganya dengan sepupunya sudah membaik bahkan Hinata banyak belajar dari Neji-nesan nya.

Hinata, inilah akibat kau terlalu lemah! Telalu pengecut! Terlalu lambat! Selalu seperti ini, tidak ada yang berubah dari dirimu, tidak ada bedanya dengan Hinata kecil dulu. Tidak ada bedanya. Nafasnya tercekat, kepalan tanganya terbentuk hingga uratnya mucul, sorot matanya menajam tidak lagi teduh seperti biasanya, otaknya bekerja lebih keras.

" Otou-sama biarlah aku yang menjadi penerus klan Hyuga selanjutnya " inilah permintaanya saat didepan makan Neji. Tidak ada yang boleh lagi berakhir seperti Neji-nesan. Tidak akan kubiarkan. Lanjut batinnya.

" iya, Otou-san menyetujui permintaanmu"

.......
Ini draf udah lama benerrr, karna drive kampus gue pelit kasi ruang jadi bebersih nemu FF ini wkwk. Di taruh ke WP biar gak ilang ditelan oleh drive.

Sorry bgt bahasanya rancu banget😭😌🙏🏻

INTERAKSI [HinaNaru]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang