4. Hai

1.9K 402 33
                                    

Tidurku terasa begitu pulas hingga aku ingin memejamkan mata lebih lama lagi. Baru kali ini aku merasakan tidur begitu nyenyaknya, apalagi setelah perasaanku terasa lega karena berhasil mengakhiri hubunganku dengan Bara, sebelum dia menyakitiku dengan perselingkuhannya.

Aku menarik napas panjang dan aroma yang menenangkan kemudian masuk ke pernapasanku. Ah tidak! Aromanya terasa asing buatku!

Aku tersadar dengan cepat membuka mataku. Mataku membesar dan apa yang terlihat olehku saat ini membuat tubuhku terasa menegang. Aku tidak berada di kamarku! Maksudku kamar yang aku tempati di lima tahun yang lalu.

Lalu di mana ini sebenarnya?

Kamar dengan nuansa abu-abu putih ini terlihat sangat rapi dan bersih. Aroma peppermint dan lavender masuk ke pernapasanku dan membuat sekujur tubuhku merinding. Tidak mungkin, apa saat ini aku sedang berada di kamar Prana?

Seingatku hanya dia orang terakhir yang aku temui dan setelahnya aku tidak ingat apa pun lagi. Tanganku kemudian dengan cepat membuka selimut yang menutupi tubuhku.

Kenapa tidak ada sehelai pakaian pun yang aku kenakan saat ini? Seketika tubuhku terasa menegang sementara mataku terus mengedar berusaha mencari sosok lain di kamar ini. Aku bisa bernapas lega selama beberapa saat ketika mataku tidak menangkap sosok lain di kamar ini. Tapi ... kenapa aku bisa sampai tidak mengenakan pakaian seperti ini? Apa sesuatu yang buruk telah terjadi?

Ah tidak! Tidak mungkin.

Napasku terasa semakin cepat karena panik. Aku mendapatkan sebuah bungkusan plastik yang sepertinya berisi pakaianku. Dengan cepat tanganku terulur dan membuka bungkusan itu.

Tepat seperti dugaanku, isi bungkusan ini adalah pakaianku yang telah dicuci bersih, wangi khas pakaian yang keluar dari laundry tercium di indra penciumanku. Apa mungkin Prana yang membawanya ke laundry. Tapi buat apa? Bukankah dia bisa membiarkanku tidur dengan pakaian lengkap.

Lebih baik aku tidak memikirkan hal itu dulu karena hal yang paling penting saat ini adalah mengenakan pakaian dan segera kabur dari tempat ini.

Apa sebenarnya yang kulakukan? Niatku yang ingin merayakan perpisahanku dengan Bara malah berakhir di tempat asing ini dan lebih parahnya lagi terbangun dengan keadaan tidak mengenakan pakaian. Apa tadi malam ... ah tidak! Tidak mungkin aku melakukannya dengan Prana, sosok yang akan menjadi atasanku di masa yang akan datang. Bagaimana masa depanku selanjutnya jika saat ini aku telah mengacaukannya dengan tidur bersama Prana?

Setelah memastikan tidak ada yang tertinggal di kamar ini, dengan mengendap-endap aku berusaha keluar dari kamar dan membuak pintu dengan gerak pelan. Aku semakin tegang saat telah berhasil keluar dari kamar. Sepertinya tidak ada siapa pun di luar. Samar sepertinya aku ingat jika Prana mengatakan jika dia akan membawaku ke apartemennya. Jadi kemungkinan besar saat ini aku sedang berada di apartemen milik Prana.

Aku benar-benar merasa sangat tegang. Oh! Jadi seperti ini rasanya setelah semalaman aku tidur seperti orang yang nggak sadarkan diri. Ini hal yang sangat memalukan dan aku nggak mau bertemu dengan Prana lagi.

Dengan napas tertahan, aku pun membuka pintu setelah sebelumnya bersusah payah mencari sendalku yang ternyata berada di balik pintu. Aku harus pergi dari tempat ini, bagaimana pun caranya. Entah apa yang tadi malam telah aku lakukan dengan Prana, aku nggak mau mengingatnya dulu karena sudah pasti itu adalah sesuatu yang memalukan. Ah tidak! Kenapa wajahku malah memanas sedangkan aku tidak ingat apa yang telah terjadi.

Met The ExTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang