Bab 36: Waktunya Para Jomblo Berlibur

386 53 0
                                    

Hari minggu, tidak ada jadwal menulis. Naya sudah update banyak bab kemarin. Sekarang bukunya masuk ranking tiga kategori novel terlaris  di aplikasi. Berkat kemajuan itu, ia memutuskan untuk beristirahat, bermalas-malasan seharian. Merebahkan tubuh di atas kasur dan menonton video lucu di youtube. Beberapa kali ia tertawa karena tinggah lucu orang di dalam video. 

Perempuan yang tahun ini akan genap berusia tiga puluh satu tahun itu bangkit dari tempat tidur. Menusuk  potongan buah apel yang telah disiapkan Marni, dengan garpu, kemudian melahapnya. Ia hanya mengenakan sweater berbahan tebal berwarna merah muda dan celana panjang bergambar twitty.

Beberapa saat kemudian, telepon Naya berdering.  Matanya terbelalak melihat nama Farhan terpampang di layar ponselnya. Jantungnya serasa berdegup jauh lebih cepat. Naya mengambil ponselnya. Menarik napas dalam-dalam sebelum menggeser icon telepon berwarna hijau.

"Halo," sapa Naya dengan suara yang dibuat selembut mungkin.

"Halo Naya." Suara di seberang balik menyapa.

"Ada apa ya Farhan?"

"Kamu sibuk nggak Nay?"

'Wah nanya kesibukan nih, jangan-jangan gue mau diajak kencan.'

"Aku rebahan aja sih, lagi nggak ada kerjaan soalnya."

"Jalan yuk!"

'Jalan ke mana nih? Jangan sampai kayak si Natan itu ya. Ngajak jalan tapi bingung sendiri.'

"Ke mana?" Tanya Naya.

'Kalau sampai Farhan jawab terserah, atau pikir nanti di jalan, beneran langsung gue matiin ini telepon.'

"Ke Yogyakarta yuk."

"Hah?" Naya kira, dirinya salah dengar.

"Aku mau main ke sana, tapi nggak ada temannya."

'Terus, harus banget gitu perginya sama gue?'

Tiba-tiba Farhan mengubah ke mode video call. Naya langsug terperanjat dan melempar ponselnya ke tempat tidur.

"Nay?" suara Farhan memanggil.

Naya panik, ia  buru-buru mematikan sambungan telepon. Naya segera membuka grup chat.

Grup: Hunting Jodoh.

Naya: Gue diajak Farhan liburan ke Yogyakarta.

Iren: Gebetan baru lo itu? Berdua doang?

Naya: IYA!

Ugi: Bahaya, tuh orang.

Iren: Iya Nay. Jangan mau. Baru kenal juga.

Naya: Gue di video call aja sudah jantungan. Gimana mau main berdua sejauh itu.

Ugi: Jangan diladenin lagi.

Naya: Tapi kalau jodoh gimana?

Iren: Baru kenal beberapa minggu udah ngajak liburan keluar kota? Berduaan? MESUM NAMANYA!

Naya: Emang aneh ya kalau cowok baru kenal langsung ngajak liburan bareng?

Iren: Wah, gara-gara 12 tahun terjebak sama cowok, ya gini. Polos banget, nggak tahu banyak laki-laki berbahaya di luar sana.

Ugi: Lo di mana Nay? Nggak usah aneh-aneh. Sini ke rumah nyokap.

Naya: Udah di Jakarta?

Ugi: Udah. Sini ambil oleh-oleh lo. Sebelum gue jual lagi di facebook.

Naya: Jangan sentuh oleh-oleh gue!

Iren: Oleh-oleh buat Syifa mana nih Om Ugiiii?

Ugi: Lo ke rumah ibuk sekalian Ren, ambil oleh-oleh.

Menanti Jodoh (Segera Diterbitkan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang