Tujuh

21.7K 915 5
                                    

0o0
Happy Reading
















El dan yang lainnya tiba di WARBEH (warung babeh). Setelah bell pulang berbunyi mereka berempat langsung menuju ke tempat lokasi.

Brandon dan yang lainnya sudah tiba, ntah kapan mereka tiba mungkin mereka bolos. Juga sudah ramai anak-anak dari sekolah lain maupun anak yang hanya sekedar menongkrong saja.

"Assalamualaikum" ucap mereka berempat

"Waalaikumsalam" jawab serentak orang orang itu

"Wihhh dah rame aja nihhh" kata Alex sambil duduk di kursi kosong samping Haikal.

"Maneh lilah" jawab Fajri.

"Maneh bolos yaa, jam pulang baru bunyi tapi maneh udah sampe sini duluan" tuding El.

"Ehh" cengir mereka semua.

El duduk di kursi singgel yang dekat dengan kolam ikan, ia mengamati seluruh anak-anak.

"Abang Ernest mana?" tanya El entah pada siapa, namun mereka semua langsung menengok ke arah El.

"Nanti, abang Ernest masih di sekolah" jawab Mike temen sekolah Ernest.

Ernest memang beda sekolah dengan El, Ernest bersekolah di internasional. Tetapi selalu bergabung bersama El di tempat-tempat sederhana.

"Yaudah deh, El mau susu sama wafer"

Jika El sudah memanggil dirinya dengan sebutan nama berarti ia dalam mode manja atau ada sesuatu yang ia sembunyikan.

Mereka semua sudah tau sifat dan watak El, mereka semua juga menganggap El seperti adik mereka sendiri, sebab memang El lah yang memiliki umur paling muda juga mukanya El mendukung untuk di jadikan adik oleh mereka semua.

"Gue pesenin dulu oke" Eja yang posisinya lebih dekat dengan warung langsung memesankan pesanan El.

"El kenapa?" tanya Nizar kakak kelas atau teman Ernest.

"Gue kenapa?" tanya balik El.

Memang El hanya memanggil Ernest dengan sebutan Abang, sedangkan untuk yang lain tidak memakai embel-embel abang, kecuali sedang ada maunya.

Alex, Kevin, Leon. Mereka sudah tau masalah El. Tadi di sekolah El sempat cerita ke mereka bertiga jika El sedang ada masalah, ia tidak ingin mempunyai Adik dan itu di setujui oleh bundanya, tetapi ada sesuatu yang mengganjal perasaannya. Ia tidak enak dan merasa egois.

"Mau makan seblak ga El?" tanya Leon.

"Nanti aja, tunggu bang Ernest datang"

El diam, ia hanya pokus ke handphone nya.

"Cek cek sound, 123" itu suara salon yang di hidupkan oleh Ilham.

"Saatnya kita konser gesss"

"Dedek El mau lagu apa bontot?" tanya Asep yang sudah berdiri bersama anak-anak lainnya.

"Apa aja"

"Oh, there she goes again
Every morning it's the same
You walk on by my house
I wanna call out your name" Ilham mulai menyanyikan lagu imagination

"I wanna tell you how beautiful you are from where I'm standing
You got me thinking what we could be 'cause"

"I keep craving, craving, you don't know it but it's true
Can't get my mouth to say the words they wanna say to you
This is typical of love
Can't wait anymore, I won't wait
I need to tell you how I feel when I see us together forever"

ELBARACK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang