Part 6 - Girl, I'm Gonna Get You

252 45 15
                                    

Seperti hari-hari kemarin, sikap Rosé masih dingin terhadap Jisoo. Gadis itu benar-benar marah terhadap sahabatnya. Dia tidak percaya bahwa sahabatnya sejak kecil tega menuduhnya sebagai wanita penggoda padahal dia hanya ingin memberi sedikit pelajaran kepada Chanyeol dan Lia.

Dan masih seperti kemarin, Rosé langsung pulang tanpa menunggu Jisoo selesai latihan. Dalam perjalanan pulang dia bertemu lagi dengan Jaehyun yang langsung duduk di sebelahnya. "Kebetulan yang menyenangkan," ucap Jaehyun dengan senyum lebar ala bintang iklan pasta gigi. Rosé hanya membalasnya dengan senyuman.

"Ada kegiatan setelah ini?" tanya lelaki itu lagi.

"Tidak ada, kenapa?" Rosé balik bertanya

"Gue mau ajak lu ke suatu tempat," ucap Jaehyun antusias.

"Ke suatu tempat?" tanya Rosé lagi

"Ikut gue, yuk!" Jaehyun meraih tangan Rosé, membuat gadis itu mengikutinya. Mereka turun di halte bus berikutnya menuju sebuah kafe tempat Jaehyun bekerja.

"Gue kerja paruh waktu di kafe ini. Setiap dua kali seminggu gue nyanyi di sini."

"Nyanyi? Wow!" ucap Rosé.

"Tunggu di sini," ucap Jaehyun sambil memberikan strawberry milkshake kepadanya kemudian menuju panggung untuk memulai pekerjaannya.

Bagaimana dia bisa tahu minuman kesukaannya, pikir Rosé. Kemudian fokusnya teralihkan pada sebuah lagu yang mengalun merdu dari bibir seorang Jaehyun. "Ah, suaranya bagus banget." Ucapnya terpesona.

Rosé benar-benar terhanyut dengan suara merdu dari lelaki yang baru dikenalnya itu, sesekali dia pun ikut bernyanyi.

"Lagu terakhir ini gue persembahkan untuk wanita cantik yang duduk di sana," Jaehyun menunjuk ke arah Rosé, membuat gadis itu tersipu malu dengan tindakan tak terduga darinya.

Girl
I've been watching you
Wondering what's your name
And could I get you?
I'm hoping that you feel the same
Baby, what's on your mind

Darlin'
Don't you know it's the perfect time
You know I'm gonna make you mine

Girl
I'm gonna get you
You know I need you in my world
You know I'm gonna get you
I'm begging you to be my girl
Even though you might be scared
I promise I'll be there
Girl
I'm gonna get you tonight

(The Moffatts - Girl I'm Gonna Get You)

Jaehyun menyanyikan lagu tersebut dengan penuh penghayatan. Liriknya yang gamblang membuat Rosé menjadi salah tingkah. Apalagi tatapan dari pengunjung lain membuatnya semakin enggan melihat ke arah lain selain ke arah segelas strawberry milkshake yang isinya tinggal setengah.

Selesai melakukan tugasnya, Jaehyun kembali ke meja Rosé. Dia melihat reaksi gadis itu ketika lagu terakhir dinyanyikan. "Ga suka ya sama lagunya?" tanyanya ragu-ragu.

"No! Lagunya bagus, suara lu juga bagus." Jawab Rosé sedikit canggung.

"Tapi gue liat lu ga enjoy tadi," suara Jaehyun lirih

"Ah, itu... Makna lagunya yang bikin gw agak gimana gitu." Ucap Rosé ragu-ragu

"Kenapa? That's what I feel for you tho," Ucap Jaehyun menggenggam tangan Rosé.

"Kita aja belum lama kenal, ga mungkin." sangkal Rosé.

"Pernah denger love at first sight?" tanya Jaehyun yang hanya diangguki oleh Rosé.

"So?"

"Well, sebaiknya jangan buru-buru karena mata itu panca indera yang paling sering tertipu."

"Maksudnya?"

"Apa yang kelihatannya bagus belum tentu bagus dan yang terlihat buruk belum tentu buruk."

Kening Jaehyun semakin dibuat mengkerut oleh penjelasan gadis itu dan Rosé menyadari hal itu.

"Maksud gue, sebaiknya kita saling kenal dulu." Ucapnya kemudian.

"Gue udah cukup mengenal lu," Jaehyun menarik napas panjang kemudian melanjutkan ucapannya, "Roseanne Park, siswi popular dari Elite High."

"Lu kenal gue?" Rosé terkejut mengetahui Jaehyun mengenalnya

"Tentu saja, kita satu sekolah dulu."

Mendengar hal itu Rosé menjadi sangat tidak enak karena dia sama sekali tidak mengingat lelaki itu.

"Sorry, gue ga inget." Ucapnya canggung

"Don't be sorry.. Gue emang bukan murid popular," Jaehyun tersenyum. "Anyway, udah sore... ayo gue anter pulang."

Sepanjang perjalanan pulang mereka bercerita tentang masa-masa di SMA Elite High. Suasana canggung akibat pengakuan dadakan dari Jaehyun di kafe tadi kini sudah mencair kembali.

Sementara di rumah Rosé, Jisoo sedang gelisah menunggu sahabatnya pulang. Kemana perginya gadis itu? Sudah hampir malam tapi masih belum sampai juga. Padahal dia pulang lebih awal daripada yang lain.

"Gue mau ngomong," Jisoo menahan Rosé ketika gadis itu akan masuk ke dalam rumah.

"Jangan sekarang deh, gue capek." Rosé mencoba melepaskan pegangan tangan Jisoo di pergelangan tangannya.

"Lu balik sama siapa tadi?" Jisoo malah semakin mengencangkan pegangan tangannya, membuat Rosé sedikit meringis.

"Lepasin, sakit!" suara Rosé yang sedikit meninggi menyadarkan Jisoo yang agak dikuasai cemburu sampai lupa tujuan awalnya ke sini adalah untuk meminta maaf.

"Sorry," ucapnya refleks melepaskan cengkeramannya dari tangan Rosé.

"Gue sama siapapun itu bukan urusan lu, dan satu hal... sebaiknya lu jangan datang lagi kalau cuma pengen nyakitin gue." Ucap Rosé masuk sambil membanting pintu di depan Jisoo.

"Kerasukan setan apa sih tuh orang, bikin mood ngedrop terus. Nyebelin!" Rosé masuk ke dalam kamar sambil terus menggerutu.

Jisoo hanya bisa merutuki kebodohannya yang tidak bisa mengontrol emosinya yang terbakar cemburu sampai-sampai lupa tujuannya menemui Rosé. Kalau seperti ini terus bisa-bisa hubungannya dengan Rosé semakin renggang.

Mungkin memang sebaiknya dia simpan dulu masalahnya dengan Rosé supaya dia bisa fokus untuk pertandingan. Hari ini dia mendapatkan teguran keras dari coach Lee karena kurang konsentrasi. Dia tidak ingin mengecewakan teman-teman satu timnya karena pertandingan kali ini sangatlah penting.

===

Setelah 10.000 tahun akhirnya update lagi, masih agak kaku tapi semoga part-part berikutnya bisa lebih baik.










Just FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang