Di rumah Seulgi, mereka menunggu dengan cemas telepon dari Jaehyun tetapi masih belum ada kabar juga.
"Ga sebaiknya kita kabari keluarga Rosé? Gue takut keluarganya khawatir." Ucap Wendy.
"Gue udah bilang mommynya kalau kita lagi ada acara. Kalian pastiin aja sama pacar-pacar kalian jangan sampai salah omong." Jelas Jisoo
Ponsel Jisoo kembali berbunyi dari nomor tak diketahui, berbeda dengan yang tadi digunakan Jaehyun saat mereka masih di kafe.
"Halo, Jaehyun"
"Halo, Jisoo. Apakah kau merindukan sahabat lamamu ini? hahaha"
"Lepaskan Rosie, dia tidak bersalah." Ucap Jisoo dengan tone suara yang tegas
"Tidak semudah itu, kita akan bermain terlebih dulu. Rosiemu aku ikat disebuah kolam yang dalam waktu tertentu akan terisi penuh." Jawab Jaehyun. "Kau harus menyelamatkannya, aku akan mengirimkan lokasinya tapi kau harus pergi sendiri."
"Cepatlah, katakan dimana Rosie?"
"Rosiemu masih aman sampai saat ini, asal kau tidak melakukan hal bodoh dengan lapor polisi ataupun datang dengan teman-temanmu."
"Baiklah, cepat katakan dimana Rosie?"
"Aku sudah mengirimkan alamatnya, waktumu hanya satu jam dari sekarang sebelum Rosiemu itu tenggelam dan kehabisan napas. Goodluck! hahaha"
Sambungan telepon pun terputus, tanpa pikir panjang Jisoo langsung bergegas menuju lokasi yang diberikan Jaehyun.
"Jisoo, kita harus~" belum selesai Seulgi bicara namun sahabatnya itu sudah tidak ada di hadapannya.
"Apakah kau dapat lokasinya?" Tanya Lisa
"Dapat, gelanggang renang XX di perbatasan." Jawab Seulgi.
"Kalau begitu ayo kita susul, dan pastikan bajingan itu tidak melihat kita."
"Kau tetaplah di sini, tunggu kabar dari kami. Irene, Jennie dan Joy juga sedang menuju ke sini."
Jisoo melajukan kendaraannya seperti orang gila. Dia harus berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan Rosé.
Tiga puluh menit, waktu yang dibutuhkan Jisoo untuk sampai ke lokasi. Dia berlari memasuki gedung olahraga yang sudah lama tidak terpakai. Dia dihadang oleh penjaga yang ditugaskan Jaehyun untuk menghadangnya.
Satu lawan satu, Jisoo masih sanggup menghadapi penjaga tersebut. Tetapi sekarang dia menghadapi lima lawan sekaligus tidak akan sanggup. Untunglah, teman-teman Jisoo datang tepat waktu.
"Serahin mereka sama kita, lu cari Rosé aja!" Ucap Seulgi yang diangguki oleh Jisoo.
Kemudian dia melihat Rosé dengan posisi terikat di dalam kolam renang yang airnya hampir terisi penuh.
"Jisoo, tolong aku!" Teriak Rosé dengan sekuat tenaga.
"Tenanglah, aku akan menyelamatkanmu." Ucap Jisoo. Tiba-tiba langkah Jisoo terhenti saat sudah sampai di tepian kolam. Jisoo tidak bisa berenang, dia memiliki trauma dengan air sejak di SMA. Wajahnya mulai mucat. Dan Jaehyun mengetahui hal ini.
Tiba-tiba suara tawa Jaehyun menggema dari pengeras suara di sudut ruangan. "Selamatkan orang tersayangmu, jangan sampai menyesal seperti apa yang aku alami dengan adikku. Hahaha"
Rosé memperhatikan Jisoo, dia tahu Jisoo sedang bergulat dengan rasa takutnya. Rosé mengelengkan kepalanya saat mata mereka bertatapan. "Pergilah, Kim Jisoo."
Jisoo mulai melompat ke kolam, bayangan kecelakaan beberapa waktu lalu kembali memenuhi pikirannya. Seperti sebuah film yang diputar di layar televisi, bayangan kecelakaan itu terus berputar diingatannya. Membuatnya panik sehingga banyak air kolam yang masuk ke tubuhnya. Napasnya mulai sesak tetapi dia terus berusaha fokus berjalan ke arah Rosé.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Friend
FanfictionI wish we could be more than just friend. Begitulah harapan seorang Kim Jisoo untuk sahabatnya Roseanne Park. Cinta yang terperangkap dalam friendzone. Jitop Bottsé