╭┄┄┄┄┄✬┄┄┄┄┄╮
🅃🅄🄶🄰🅂
🅃🄴🅁🄰🄺🄷🄸🅁╰┄┄┄┄┄✬┄┄┄┄┄╯
⊱ ────── {.⋅ ♫ ⋅.} ───── ⊰
Tap tap tap
Langkah kaki terdengar di lorong asrama 5WIRL. Nampak sang Leader diikuti anggotanya memasang wajah tak senang, tangannya menggenggam lengan Aether dan menariknya paksa.
TAK
"Apa yang kau pikirkan, Aether!?"
Begitu pintu ditutup, apartemen mereka dipenuhi suara amarah Venti.
"Kenapa... kenapa kamu bilang gitu sama manajer...?" Lalu, disusul nada kecewa. Teman-temannya yang lain ikut menunjukkan kekecewaan mereka pada Aether.
"Kami tahu kau memang masih ingin kak Dain yang megang posisi manajer. Tapi jangan segitunya juga!"
Padahal baru saja kemarin mereka menyelesaikan perdebatan dengan damai, kini masalah baru muncul.
Aether hanya terdiam, ia sempat terkejut ternyata partnernya menguping pembicaraan dengan manajer. Tetapi dia telah menyangka dan mempersiapkan diri untuk hal ini.
Dimarahi oleh teman unitnya sendiri.
"Kau sebenci itu sama manajer!?"
"Kalian salah,"
Aether menjawab secepat mungkin, mendapat tatapan tajam langsung dari empat pria lainnya.
"Aku gak benci manajer. Jangan salah paham lagi!" Mungkin, seharusnya dia menjelaskan dari awal mengapa dia begitu menentang (Y/n) menjadi manajer mereka.
Setelah itu... mereka pasti akan paham dan setuju dengan Aether.
***
(Y/n) berdiri melamun di tengah-tengah taman agensi. Baru saja ia ditinggalkan oleh unit 5WIRL karena kedatangan Venti yang mendadak menarik Aether pergi.
"Tolong berhentilah jadi manajer."
Kalimat tersebut tidak bisa berhenti menggema di pikiran (Y/n). Dulu (Y/n) tahu Aether memang berusaha menolak dirinya sebagai manajer melalui berbagai macam cara... namun hari ini, Aether melakukannya terang-terangan.
Kepala (Y/n) dipenuhi pertanyaan. Ada alasan apa Aether sampai berkata seperti itu? Apakah dia memang tidak menyukai dirinya? Ataukah... kerja (Y/n) selama ini tidak bagus?
Dirinya selalu ceroboh, acak-acakan, dan egois mementingkan mora. Hal itu mengakibatkan (Y/n) asal bekerja saja yang penting selesai, dan mendapat gaji.
Sejujurnya juga, ia sendiri tidak pernah serius dari hati kalau bekerja. Penopang semangatnya hanyalah 650 ribu mora, ia jadi melupakan salah satu hal penting yang dimiliki manajer ; mengerti keadaan unitnya.
Aether pasti menginginkan Dainsleif kembali, karena Dain-lah yang paling dekat dengan mereka, paham situasi dan masa lalu mereka, bisa bergerak cepat dan solusi segala masalah. Benar-benar berbanding terbalik dengan (Y/n).
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] 𝙈𝘼𝙉𝘼𝙅𝙀𝙍?! ┄︴Genshin! Idol AU
FanfictionDemi hidup bermandikan koin mora, aku akan rela melakukan pekerjaan kuli sekalipun! !ᕕ( ՞ ᗜ ՞ )ᕗ! Tetapi... "Manajer! Sekali saja, ya~? Wine?" "Manajer, boleh bantu aku sebentar?" "Manajer, mana almond tofu?" "Manajer... tolong evaluasi tarianku...