╔═════════════════╗
"Dia terluka oleh imajinasinya sendiri."
╚═════════════════╝
.
..
🪷Sayup-sayup terdengar langkah kaki yang menapak disepanjang koridor, seorang pria dengan balutan jas hitam yang menjuntai hingga mata kaki serta kacamata yang setia menghiasi wajahnya, berjalan angkuh bak seorang raja dalam kuasanya. Menatap sekeliling dengan cermat, tak meninggalkan seinci ruangan pun.
"Penuturan yang tak selaras dengan perbuatan, cih! Dasar manusia pembual!" Katanya lirih, sembari menunjukkan smirik kecilnya.
"Pendendam memang bukanlah sifatku, tapi kepribadianku,"
"Hukum alam menegaskan, bahwa nyawa dibayar dengan nyawa, darah dibalas dengan darah, dan harga diri, dibalas dengan harga diri,"
Lugas, caranya menyampaikan sedikit isi pikirannya, benar-benar menakjubkan, elegan dan tenang, pembawaan jiwa yang sangat elok.
Entah siapa pemuda itu.
_•_
"Daddy, Cia mawu cama kakak cantik, kakak cantikna mana?" Balita mungil tersebut mengucap kalimat dengan ciri khasnya, sembari tangan mungil meremat biskuit dan matanya terpaku pada kartun yang tayang setiap hari senin-minggu itu.
"Kakak cantiknya lagi ada urusan baby, mainnya sama daddy aja yah," bujuk sang daddy.
"Tapi Cia mawu cama kakak cantik,"
"Iya sayang, nanti daddy ajak kakak cantik kesini lagi, yah," rayu daddy nya.
Ia sedikit kewalahan, saat Cia yang dahulunya sangat pendiam dan tidak mau berbicara dengan siapapun, kini kembali aktif seperti anak kecil seumurannya.
Cia menghembuskan napas terima nya. "Yaudah, kacian kakak cantik, pasti capek ya,"
"Nah, itu kamu tau, sayang," ia tersenyum, mendengar penuturan permata berharganya. "Sekarang tidur ya, besok pagi kan kamu sekolah,"
Cia mengangguk, dirinya memang sudah tak tahan dengan rasa kantuk yang terus mendera.
Winanggara bangkit dari tempatnya, menggendong sayang sang putri, dan membawanya ke tempat tidur putri cantiknya itu.Beginilah keseharian seorang Winanggara, sejak ia memutuskan untuk menjalani kehidupan sendiri bersama putri kecilnya, juga menyewa sejumlah pengasuh anak kecil, sejak Cia berusia 2 bulan.
Setelah cukup lama menidurkan Cia, ia merogoh saku piyama nya, membuka aplikasi tukar pesan yang ia miliki.
"Selamat malam, tuan, apakah ada yang bisa saya bantu?"
"Berikan schedule meeting besok,"
"Untuk besok, tidak ada meeting khusus, hanya ada beberapa pertemuan non-formal yang diajukan oleh pihak Perusahaan Tuan Misley Ilderano Rajendra, selaku CEO perusahaan,"
"Baiklah, sesuaikan tempat yang layak,"
"Baik, tuan,"
KAMU SEDANG MEMBACA
[3 : ✔️] 𝐑𝐄𝐍𝐉𝐀𝐍𝐀 •〚𝐁𝐎𝐘𝐒𝐋𝐎𝐕𝐄〛 • 〚𝐎𝐍-𝐆𝐎𝐈𝐍𝐆〛
Novela Juvenil⚠️ FOLLOW SEBELUM BACA ⚠️ ⚠️ BOYSLOVE [ BL ] ⚠️ ⚠️ GAY STORY ⚠️ ✦✦✦✦✦✦✦ Singkat saja, ini kisah tentang seorang remaja tampan dengan segala kekurangan sama seperti manusia pada umumnya. Dia, Archi Jinora Pakusadewo Seorang remaja yang dipuja-puja ka...