╔═════════════════╗
"Masih banyak orang baik di dunia ini, hanya saja terhalang oleh kekuasaan dan perbedaan derajat, sehingga masih tak berani 'tuk unjuk diri."
╚═════════════════╝
..
.Sang rembulan telah menepi, tergantikan fajar yang menyinari, sahut-sahutan burung menambah kesan pagi, semilir angin merengkuh rasi.
Euforia kembali berjalan seperti sedia kala, tak ada hambatan besar dihidupnya, hanya saja satu kekurangan yang membuat ia tak sempurna.
Sosok itu kini masih bergelung dengan selimut tebalnya, tak tidur hingga pagi menjelang, rupanya sedikit buruk bagi seorang yang begitu disiplin dengan jam tidurnya.
"Daddy~"
"Ayo bangun."
Rengekan bocah kecil yang tengah kesusahan menaiki ranjang yang lebih tinggi dari dirinya, berusaha keras untuk membangunkan sosok bertubuh besar saat ini.
"Daddy ... Cia mawu jayan-jayan." Si kecil merengek.
Pria bertubuh besar itu hanya mengeliat kecil, melirik bocah kecil itu sekilas dan kembali melanjutkan tidurnya.
Si bocah kecil itu masih aktif membangunkan pria berbadan besar yang tak lain adalah daddynya.
***
Berbeda dengan pria yang masih bergelung dengan selimut dan tertidur pulas di atas ranjang miliknya. Seorang remaja manis disibukkan oleh beberapa resep yang hendak ia pakai untuk masakan paginya.
"Tumis udang? Tidak buruk juga," pikirnya.
Setelah berperang melawan pikiran yang bercabang, remaja itu akhirnya memutuskan tuk memasak tumis udang, ini kali pertama ia memasak makanan tersebut.
"Pertama ... cuci udang hingga bersih, lalu, kupas udangnya dengan benar," cicitnya pelan, sembari melakukan hal yang diucapkan.
Satu jam ia habiskan untuk memasak, kini masakannya telah tersaji apik diatas meja panjang diruang makan. Jika dicium dari harumnya saja, bisa disimpulkan bahwa masakannya kali ini tidak salah.
"Hum! Sekarang, waktunya membangunkan nona Cia," ucapnya dengan riang.
Ia berlarian kecil menuju kamar Cia. Membuka pintu perlahan, dan tak ada seorang pun di sana, remaja itu terus mencari, memanggil Cia di segala sisi.
"CIA!"
"CIA DIMANA?"
Teriakan keras seorang remaja itu, memenuhi ruangan hampa suara.
Tak menemukan si anak kecil, ia beralih menanyakan keberadaan Cia kepada pelayan, namun, pelayan di sana lebih dulu memberitahu keberadaan Cia pada sang remaja.
"Maaf tuan, Nona Cia berada di kamar pribadi Tuan besar," ucap salah satu pekerja yang berjejeran di sana.
Bintang; si remaja tampan. Membuat gestur tubuh 'terima kasih' kepada pekerja yang memberitahunya, ia tidak terbiasa berbicara dengan orang yang tak dikenalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[3 : ✔️] 𝐑𝐄𝐍𝐉𝐀𝐍𝐀 •〚𝐁𝐎𝐘𝐒𝐋𝐎𝐕𝐄〛 • 〚𝐎𝐍-𝐆𝐎𝐈𝐍𝐆〛
Novela Juvenil⚠️ FOLLOW SEBELUM BACA ⚠️ ⚠️ BOYSLOVE [ BL ] ⚠️ ⚠️ GAY STORY ⚠️ ✦✦✦✦✦✦✦ Singkat saja, ini kisah tentang seorang remaja tampan dengan segala kekurangan sama seperti manusia pada umumnya. Dia, Archi Jinora Pakusadewo Seorang remaja yang dipuja-puja ka...