chapter 1

816 59 11
                                    

Harry's POV

Disclaimer : J.K Rowling

Pair : Draco M. & Harry P.

Rate : T

Genre : Romance / Angst

Perang berakhir empat bulan yang lalu, suasana damai tercipta kembali di dunia sihir. Para murid dari sekolah sihir Hogwarts tetap mengulang tahun terakhir mereka yang kemarin terbengkalai, tapi sekarang semua berubah, tak ada lagi kepala sekolah dengan janggut peraknya yang selalu tersenyum hangat, tak ada lagi guru ramuan yang terkenal kejam dan selalu memberi detensi untuk murid-muridnya terutama padaku, murid yang selalu dianak tirikan sebagai bentuk perlindungannya.

Semua berubah, berubah menjadi lebih baik untuk orang banyak, tapi entah untukku. Aku, Harry Potter, -yang berhasil mengalahkan Voldemort, yang dielu-elukan sebagai pahlawan-, aku tak tahu apakah ini semua akan menjadi baik untukku, karena saat ini pun aku kembali duduk sendiri di sudut perpustakaan, tempat yang biasanya malas ku datangi. Mata hijauku memandang keluar jendela, mengabaikan buku -entah apa- yang terbuka di hadapanku.

Sejak perang berakhir aku lebih suka menyendiri, aku malas mendengar pujian-pujian yang ditujukan padaku, saat ini semua murid berlomba mencari perhatianku. Gelar pahlawan tak lantas membuatku bangga, justru aku ingin julukan itu menghilang dari diriku.

"Kalau kau tak berminat membaca buku itu, berikan padaku," kejut sebuah suara yang membuyarkan lamunanku. Aku mendongakkan wajahku dan mata hijauku bertemu dengan kilau abu-abu yang menyorot dingin.

"Kubilang kalau kau tak berminat cepat berikan buku itu padaku, disini cuma tinggal itu yang belum keluar," lanjut pemuda berambut pirang itu dengan ketus.

Aku menghela nafas panjang mencoba bersabar menghadapi pemuda arogan tersebut. Aku menutup buku di depanku lalu mengulurkannya pada Draco.

Draco meraih buku itu lalu menghempaskan tubuhnya di kursi kosong di depanku. Aku tak berbicara, aku hanya menatap wajah pucatnya yang mulai berkonsentrasi membaca buku.

Draco Malfoy, musuh besarku dulu yang kini telah berubah status menjadi kekasihku, mungkin.

Empat bulan yang lalu disaat perang berakhir hubungan permusuhan kami juga berakhir. Selama empat bulan kami berada dalam pengawasan ketat pihak kementrian. Orang tua Draco mendapatkan keringanan hukuman karena kesaksianku yang menyatakan kalau keluarga Malfoy telah membantuku lolos dari maut sehingga aku dapat menghancurkan Voldemort.

Mereka tidak mendapatkan hukuman mati, hanya hukuman satu tahun penjara untuk mengembalikan nama baik mereka. Draco yang masih harus menyelesaikan pendidikannya di Hogwarts pun diloloskan dari hukuman, tapi Draco belum diijinkan kembali ke Malfoy Manor karena rumah itu masih dalam sitaan pihak kementrian karena telah menjadi markas para pelahap maut.

Akhirnya pihak kementrian memutuskan agar aku dan Draco tinggal sementara di Grimmauld Place, rumah keluarga Black yang diberikan Sirius padaku, dengan catatan setiap hari pihak kementrian berjaga disana untuk memastikan kondisi kami aman, aman dari kemungkinan bahaya yang disebabkan oleh musuh-musuh kami dan aman dari para pemburu berita.

Selama empat bulan tinggal bersama masing-masing dari kami mulai membuka diri walau Draco masih bertahan dengan sikap ketusnya. Aku melihat sisi berbeda dari Malfoy junior itu, ada sinar sepi di sudut mata abu-abunya, mungkin itu yang membuatnya bersikap negatif selama ini. Kami sering berbincang atau menghabiskan waktu berdua dengan membaca buku-buku koleksi keluarga Black. Tak banyak yang kami bicarakan tapi entah kenapa suasana sunyi yang kerap tercipta saat kami berdua terasa begitu nyaman.

Sampai pada saat seminggu sebelum kami kembali ke Hogwarts dia memintaku untuk mendampinginya, menjadi orang terdekat untuknya karena dia telah terbiasa dengan kehadiranku. Tanpa berpikir panjang akupun menganggukkan kepalaku, ada rasa hangat menjalar dalam hatiku, terlebih saat dia mencium bibirku. Aku tak mau memikirkan benar atau salahnya, aku hanya menikmati apa yang dia berikan padaku, juga pelukannya.

HEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang