chapter 5

251 34 1
                                    

Heart

Happy New Year, Harry...

Disclaimer : J.K Rowling

Pair : Draco M. & Harry P.

Rate : T

Genre : Romance / Hurt / Comfort

Warning : SLASH, OOC, Modifiate Canon.

.

#

.

Harry berjalan dengan langkah gontai, entah kenapa sejak bangun tidur tadi kepalanya terasa begitu pusing. Kejadian beberapa hari ini membuatnya lelah walau hasilnya sesuai dengan apa yang diharapkan.

Setelah melalui masa kritis akhirnya tepat malam Natal kemarin Lucius Malfoy pulih dari sakitnya, hal yang membuat Draco dan Harry menjadi begitu lega juga lelah, lelah karena mereka nyaris tak mampu melakukan apa-apa selain mengkhawatirkan keadaan ayah Draco tersebut.

Sekolah masih sepi, hanya beberapa murid yang tinggal di Hogwarts saat liburan berlangsung, itupun hanya anak-anak Hufflepuff dan Ravenclaw yang Harry tak begitu kenal. Harry mengedarkan pandangannya ke sekelilingnya, dia mencari Draco, karena sejak bangun tidur tadi dia tak melihat pemuda berambut pirang itu, 'Kemana dia?', tanya Harry dalam hati. Dia sudah mencari ke asrama Slytherin tapi Draco tak juga kelihatan, asramanya kosong, begitu juga kamarnya.

Harry terus berjalan hingga sampai di halaman samping dia menghentikan langkahnya, dia melihat Draco membaca buku di bangku taman. Pemandangan yang biasa sebenarnya mengingat Draco nyaris seperti Hermione yang selalu suka dengan buku, tapi yang membuat Harry mengernyitkan keningnya adalah adanya dua orang gadis dari asrama Ravenclaw yang duduk menemani Draco. Tak biasanya Draco membiarkan orang lain mengganggu waktu senggangnya.

Cemburu? Jelas Harry cemburu walau porsinya tak separah saat Draco bersama Greengrass bersaudara itu. Kepalanya terasa semakin pusing dan akhirnya Harry memutuskan untuk tak berpikir macam-macam tentang mereka, dengan malas dia menghampiri kekasihnya.

"Draco," panggilnya.

Draco dan dua gadis itu mendongakkan kepala mereka, "Hai," sapa Draco sambil tersenyum samar, lalu pemuda itu tampak mengernyit melihat wajah Harry yang sedikit pucat.

"Hai, Potter," sapa dua gadis itu yang dibalas anggukan dan senyuman oleh Harry.

"Serius sekali?" tanya Harry pada keduanya.

Mereka tertawa pelan, "Hanya mencoba mencuri sedikit ilmu ramuan dari Malfoy," jawab gadis berambut hitam yang duduk tepat di depan Draco. Lalu mereka berdiri dan meninggalkan mereka berdua setelah mengucapkan terima kasih pada Draco.

"Tak biasanya kau baik pada orang lain? Bahkan mengajari mereka ramuan? Tanya Harry sedikit kesal setelah dua gadis itu menghilang di belokan koridor.

Draco tertawa pelan lalu menarik tangan Harry supaya duduk di sampingnya, "Cemburu?" tanyanya singkat.

Harry mendengus, "Tidak," jawabnya tegas tanpa melihat Draco.

Draco menutup bukunya lalu menarik Harry dalam pelukannya, pemuda berambut pirang itu tersenyum geli, dia tahu kalau Harry marah karena dia tak membangunkan atau menunggu pemuda itu sepeti biasanya, "Kau tadi nyenyak sekali tidurnya, aku jadi tak tega membangunkanmu," jelas Draco.

Hary memejamkan matanya, berada dalam pelukan Draco adalah satu-satunya tempat ternyaman yang dia punya, pusingnya sedikit berkurang.

"Kau sakit?" tanya Draco, ada nada cemas dalam suaranya. Dia meraba kening Harry dengan begitu lembut yang mampu membuat wajah pemuda berkacamata itu menjadi merah.

HEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang