15. sigala

3.7K 149 24
                                    

Sentuhan lembut itu terus ku rasakan,tak ada penolakan sama sekali dari tubuh ku harum dari dirinya semakin membuat ku tak berdaya. Ketakutan itu hilang entah kemana berubah menjadi rasa hangat yang tak akan pernah terlupakan.

Jari jemari nya menyentuh ku terus menyentuh dengan lembut suara desahan lolos dari mulut ku karena tak mampu menahan akan hasrat yang dia lakukan.
Aku tak ingin berhenti

"Sigala" ucapku dengan suara yang penuh dengan kesulitan saat berucap karena suara desahan ku terus mengambil alih untuk berteriak keluar.
"Nikmati dengan tenang,Anna".
Guncangan ini membuat ku terus meneriakkan namanya ini benar benar gila,tak henti tanganku untuk meraih rambutnya yang terjuntai.
"Aku,aahh" sigala tersenyum lembut menatap ku yang tak bisa bersuara karena hentakan yang ia lakukan, aku merasa malu dan ingin memeluk nya secara bersamaan.
"Bersuara lah" ku lihat tubuh nya yang benar benar indah ku sentuh dengan tanganku dia kembali tersenyum seakan akan sentuhan ku ini membuat nya tak bisa berpaling.
"Kenapa rasanya senikmat ini?" sigala tertawa kecil mendengar ucapan polos ku yang secara tiba tiba itu.
"Mungkin milikku " aku melihat miliknya yang benar benar masuk seutuhnya kedalam diriku, astaga aku merasa malu.
"Aku mencintaimu Anna" saat akan ingin membalas ucapan nya aku kembali mendesah karena ia kembali memainkan miliknya dibawah, menggoyang pinggulnya membuat ku benar benar tak berdaya.

...

"Jadi aku harus memanggil mu apa?, Sigala atau Galang?"  Mereka duduk di karpet bulu berwarna putih yang ada dirumah ini dan menikmati pelukan hangat yang diberikan oleh sigala padanya.
"Menurut mu,apa yang menggambar kan diriku yang sebenarnya? Sigala atau Galang" Anna berfikir sejenak dan tertawa kecil saat mengingat sigala memakai nama Galang kenapa pria itu terlihat seperti pria cupu.
" Sigala aja deh,lagian Galang berasa cupu ga terlalu cocok dengan mu" ucap anna menutup mulutnya dan kembali tertawa.
"Nama apapun itu asalkan yang memanggil dirimu ,aku sudah merasa senang Anna" pipi Anna seketika merah merona karena tersipu dengan ucapan Sigala, kenapa pria ini semakin jadi menggoda nya.

"Aku tak ingin kau pergi dan meninggalkan ku,Anna." Sigala memeluk Anna dengan erat menyampaikan ke khawatiran nya melalui pelukan itu,Sigala tak ingin Anna nya disentuh oleh orang lain termasuk Sagala kakaknya. Mengingat kembali kejadian itu membuat Sigala merasa tak terima dan marah.
"Tenanglah sigala aku tak akan meninggalkan mu, kecuali kau yang meminta diriku untuk pergi darimu" Anna tersenyum melihat Sigala menyentuh pipi pria itu dengan lembut berusaha meyakinkan dirinya untuk tetap tenang.
"Cium aku" tatapan yang sigala berikan membuat Anna tak bisa menolak untuk tidak mencium pria itu,didalam hati Anna rasanya ia ingin berteriak  dan mengguncang bahu pria yang ada didepannya ini saking merasa salting karena tak berdaya.

Anna melepaskan ciumannya dan kembali menatap Sigala dengan rasa malu walaupun dia berusaha mengontrol dirinya untuk tidak tersenyum malu dihadapan sigala.
"Kau merona" pecah sudah benteng pertahanan Anna dan ia langsung memeluk sigala dan tersenyum lebar menutupi wajahnya supaya Pria itu tidak melihatnya tersenyum.

...

"Apa kau sudah dengar berita itu kata nya Sagala hampir mati ditangan Sigala" dua pria asing sedang berbicara dengan santai  menikmati makanan nya di salah satu hutan yang bernama hutan gelap teman nya tak merespon dan Mala menikmati hidangan yang ada didepannya.
"Apa kau tak merasa sesuatu yang akan terjadi juga pada mahluk hutan gelap disini? termasuk kita" Kembali pria itu berbicara barula temannya merasa terancam dengan ucapan itu.
"Benar,tapi seharusnya kau tak perlu takut tidak mungkin Tuan Drakvian membiarkan mahluk hutan gelap mati begitu saja ditangan Sigala". Pria asing itu berdiri dan melempar sesuatu entah apa namanya membuat temanya menatap tak percaya.
"Jangan memancing keributan,bodoh." Dengan cepat temannya mengambil apa yang pria itu lempar. Bom serangga
"Kau takut pada bom serangga ini?bukan kah kau bilang Tuan Drakvian akan melindungi kita dan mahluk hutan gelap" temannya itu terdiam dan menatap tajam pria asing itu.
"Apa kau tidak bisa melihat kondisi?kau dan aku baru saja dikeluarkan dari kelompok hangger hitam dan sekarang kau ingin berbuat ulah,dasar bodoh." Pria asing itu kembali ketempat duduknya dan mengambil makanannya tidak memperdulikan temannya itu.

Next?jgn lupa vote dan komen. Terimakasih maaf baru update guyss jgn marah hehe. btw masih ada yang baca?😅

SigalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang