10. Sigala

17.3K 578 17
                                    

"Ahh" desahan itu terdengar dengan jelas didalam kamar yang di terangi oleh lampu tidur.

Gadis itu mendesah sambil tertidur. Mulutnya terus terbuka mengeluarkan suara Indah sehingga membuat bayangan itu terus mempercepat ritme permainan tangannya didalam lubang kewanitaan gadis itu.

"Kewanitaan kecilmu sangat basah,sayang." ucap Sigala. Ya bayangan itu adalah Sigala gadis di bawah nya itu Anna.

Akhirnya Sigala bisa bermain lagi dengan Anna walaupun gadis itu merasakannya disaat malam hari dengan keadaan tidur.

"Kau milikku. Tidak akan ada pria lain yang bisa memilikimu" ucap Sigala sambil menggeram kesal dan terus bermain.

"Ugh!" Sigala menatap wajah cantik Anna dan mencium bibir gadis itu yang sedikit terbuka mengeluarkan desahan. Sigala yakin gadis itu bermimpi jika sedang disetubuhi padahal jika dilihat dari kenyataan memang benar seseorang bermain Indah pada tubuhnya

Serasa puas dengan mainannya dengan pelan sigala mengehentikan semua nya dan memasang kembali celana tidur yang Anna kenakan.

"Anna" ucap Sigala pelan bermaksud untuk membangunkan nya.
Anna sedikit risih badannya berkeringat dan kepanasan karena gerah, gadis itu mencoba bangun.

Bayangan hitam itu yang pertama kali Anna lihat tapi matanya masih tidak sepenuhnya jernih, ia ingin berteriak tapi ditahan oleh sesuatu yang tidak Anna lihat.
Perlahan tapi pasti, bayangan itu berubah menjadi manusia dan terlihat wujud aslinya.  Anna tidak yakin itu bayangan atau bukan karena matanya masih sedikit rabun saat melihat , setelah semua pulih Anna menatapnya lagi dan...

"Galang! " teriak Anna kaget dan langsung melempari Sigala dengan bantal tidurnya
"Ha?... " Sigala bingung dan mencoba menghindar tapi gadis itu masih melempar dan memukulnya.

"Apa yang kau lakukan dikamarku"
setelah berhenti memukul dan merasa lelah gadis itu pun berhenti menatap lekat laki-laki yang ada didepannya saat ini. Sigala lupa jika Anna mengenali nya sebagai galang bukan Sigala, dan dia menunjukkan dirinya disaat yang tidak tepat.

"A-aku.. Itu, astaga! Maksudku.... " ucapan Sigala tidak dimengerti oleh Anna sedikit pun.
"Apa! "Kesal gadis itu dan masih meminta penjelasan.
"Aku Sigala"
"Huftt hahaha, kau bercanda. Sigala? Kau itu Galang bukan Sigala bagaimana sih. mentang-mentang aku menyukai dan menunggunya kau mengaku sebagai dirinya, itu tidak lucu"

Sigala diam menatap Anna. Jadi gadis itu menyukai nya? Rela menunggu untuk melihat wujud aslinya rasanya Sigala ingin langsung memeluk Anna atau perlu berteriak. Oh god

Ternyata gadisnya juga menyukai dirinya, itu kabar yang sangat menyenangkanya.

"Galang! Pergi dari kamarku, kau tidak sopan" kesal Anna mencoba untuk tidak menatap Sigala.
"Aku ingin bersama mu" Langsung saja Anna menatap Sigala dengan tatapan melotot membuat Sigala mencoba menatap kearah lain
"Kau ini! " Anna bangkit dari duduknya dan berniat untuk memukul Sigala kembali tapi sayang nya kaki gadis itu terbelit dengan selimut sehingga terjatuh mengenai Tubuh Sigala, mereka terjatuh dengan Sigala yang tidak mengimbangi nya

"Au! " ucap Sigala pelan bermaksud untuk membuat Anna bangkit dari tumbuh nya.
"Aamaaff" ucapnya tapi tidak bangkit dari atas tubuh Sigala.
"Badanmu enak untuk dijadikan bantal" ucap Anna sambil terkekeh geli melihat raut wajah Sigala yang menatap nya.
"Bangun Anna" kesal Sigala. Bukannya tidak mau hanya saja posisi ini terlalu membangkitkan seuatu yang ada dibawah sana.
"Iya. Maaf" ucap gadis itu sekali lagi dan bangun diikuti oleh Sigala.

"Pulang lah. Aku tidak mau para tetangga melihat ini. Tapi tunggu kau masuk lewat mana? " Sigala menatap pintu tapi tidak mungkin dia melalui ventilasi udara yang ada dikamar Anna.
"Jendela " ucap Sigala. Anna berjalan pelan menuju jendela, gadis itu melihat jendela tapi ini terlalu sulit untuk di lalui bagaimana mungkin.
"Kau yakin? " ucap Anna. Melalui jendela yang lumayan tinggi dan di bawah nya dipenuhi dengan vas bunga bahkan rumput-rumput kecil ada disana.
"Ya" dengan terpaksa Sigala juga menghampiri Anna yang berdiri didekat jendela.
"Pulang lah, Galang" ucap Anna pelan, Sigala menatap tidak suka kearah Anna dia ini Sigala bukan Galang.
"Sigala. Panggil aku seperti itu" kesalnya.
"Apaansih! "Ucap Anna yang juga ikut ikutan kesal.
"Aku sig--...
"...udah buruan turun " dengan pelan  dan pasrah Sigala turun memalui jendela dengan berhati-hati, pergerakan itu tidak lepas dari tatapan Anna.
Sampai nya dibawah Sigala mendongak melihat Anna dan tersenyum
"Aku pergi " Sigala melambaikan tangannya dan tersenyum sangat hangat kepada Anna.
"Iya. Hati hati Galang" ucap Anna sambil membalas senyum dan Sigala berjalan pelan meninggalnya.

"Aku sigala, sayang. Bukan Galang "

Kesal Sigala dalam perjalanan pulang

Next? Vote komen. Terimakasih

SigalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang