CHAPTER 11

199 24 8
                                    

Mereka kini sedang merayakan hari jadian Shandy dan zweitson, mereka sangat bahagia hari ini, termasuk Shandy mungkin ia lah yang paling bahagia di antara semuanya.

Namun di balik kebahagiaan ini ada seseorang yang menyimpan kesedihannya, ia pura - pura bahagia di depan teman - temannya, namun di dalam hatinya dia sangat sedih, dan sakit hati, bagaimana mana tidak sakit hati, orang yang dia cintai dan sudah lama ia tunggu, kini telah menjadi kekasih orang lain, dan itu sangat sakit bagi fiki.

Ya fiki, selama ini dia telah menyimpan perasaan ini pada Zweitson, namun ia tidak berani mengungkapkanya. Tapi fiki juga senang karena sahabat kecilnya kini sudah mempunyai kekasih, walaupun bukan fiki yang menjadi kekasihnya, dia tetap senang

Fiki : kalau soni bahagia gue lebih bahagia.
( itulah yang pernah di katakan fiki)

Fiki kini melihat wajah kebahagiaan Shandy dan zweitson, fiki berharap semoga Shandy bisa menjaga zweitson, fiki kini menatap wajah zweitson lalu berkata dalam hatinya.

"Gue harap lo bahagia son sama bang shan, maafin gue son kalau dulu gue pernah taruh perasaan gue ke lu son" Batin Fiki".

Di saat yang lain sedang bersenang - senang kini fiki beranjak dari ursinya.

" Guys gue pamit dulu ya"
Ucap fiki.

" Lah kok lu udah mau pulang sih fik"
Ucap farhan.

" Iya nih fik, gak asik lu masa pulang duluan"
Ucap Ricky.

" Hehe, soalnya gue mau jemput adek gue dulu guys".
Ucap fiki, berbohong.

" Sejak kapan lu punya adek fik?"
Tanya zweitson.

" Adek sepupu son, dia katanya mau ke rumah gue, terus minta di jemput"
Ucap fiki.

" Oh yaudah gak papa, sana fik jemput kasian adek lu kelamaan lagi nanti nunggunya"
Ucap Shandy.

" Iya bang, gue duluan ya guys"
Ucap fiki, lalu meninggalkan mereka semua.

" Iya fik, hati - hati ya"
Ucap fenly.

" Yaudah guys lanjutin aja dulu makannya, gue mau berduaan sama soni"
Ucap Shandy.

" Yee, mentang - mentang baru jadian"
Ucap farhan.

" Ah elah, lu juga waktu awal jadian ma gilang kek gitu, ya gak lang?"
Tanya Shandy.

" Bener banget sih, malah lebih bucin lu han dari pada Shandy"
Ucap ricky.

" Yee, lu juga gitu ya Rick, emang gue gak tau"
Ucap farhan.

" Udah ah, lu pada berisik banget gue mau ngebucin sama ayang gue jadi terganggu nih"
Protes Shandy.

" Udah yuk son kita pergi, biarin aja para manusia titisan setan itu di sini"
Ucap Shandy, yang di balas anggukan oleh zweitson.

Pov fiki :

Kini fiki sedang berada di taman, ia kini sedang menghibur dirinya sendiri, saat ia sedang bersantai sendiri ada seseorang yang memegang pundaknya.

" Fik, lu kenapa?"
Tanya fajri, ya fajri lah yang menepuk pundak lelaki itu.

" Eh lu ji, gue gak papa kok"
Jawab fiki.

" Btw lu ngapain ke sini?"
Tanya fiki.

" Gabut aja di rumah, makanya gue ke sini, eh ternyata ketemu lu fik"
Jawab fajri.

" Lu sendiri ngapain di sini fik, kok kayaknya lu lagi sedih gitu"
Sambung fajri

" E-eh gue gak sedih kok"
Ucap fiki.

" Gue gak percaya, ayolah fik cerita sama gue, gue yakin lu lagi gak baik - baik aja sekarang"
Ucap fajri.

" Gue gak papa ji, lagian nih ya gue tuh gak mau cerita tentang masalah gue sendiri ke orang yang baru gue kenal"
Ucap fiki.

" Iya sih fik, tapi gue orangnya gak suka nyebar masalah orang kok, jadi ayo cerita aja sama gue lu kenapa"
Ucap fajri, yang masih berusaha meyakinkan fiki.

" Ji lu bisa gak sih diem, kalau gue bilang gue gak mau ya enggak"
Ucap fiki.

" Ya maaf fik, gue cuma penasaran aja lu kenapa"
Ucap fajri.

" Iya gue tau lu penasaran kenapa gue sedih, tapi ya jangan maksa gue untuk cerita sama lo"
Ucap fiki.

" Yaudah, gue pergi aja ya maaf kalau gue ganggu lu"
Ucap fajri.

Pada saat fajri bangkit dari tempat duduknya, dan ingin beranjak pergi dari sana, fiki justru menahannya.

" E-eh Kenapa fik?"
Tanya fajri.

" Siapa yang nyuruh lu pergi?"
Tanya fiki.

" E-eggak ada sih fik"
Ucap fajri.

" Emang sih lu ganggu gue, tapi gue gak nyuruh lu pergi dari sini, duduk lagi"
Sambung fiki.

" I -iya fik"
Ucap fajri.

" Ji, kalau lu di posisi gue nih ya, lu udah lama banget suka sama seseorang tapi dia malah jadian sama yang lain, terus lu mau ngapain ji?"
Tanya fiki.

" Kalau gue ada di posisi lu sih, mungkin gue bakal cari penggantinya"
Ucap fajri.

" Emang lu suka sama siapa sih fik"
Sambung Fajri.

" G-gue e-enggak"
Belum selesai fiki bicara fajri sudah memotongnya.

" Udah si fik jujur aja sama gue"
Ucap fajri.

" Kepo lu ji, udah ah gue pergi dulu"
Pamit fiki.

" Tadi gue pergi di tahan, sekarang gue malah di tinggal" Batin fajri.

Dirumah fiki.

" Di liat - liat, di aji lucu juga ya"
Ucap fiki, sambil membayangkan fajri.

" Dih, apaan si lu fik, kok malah mikirin bocah culun sih"
Ucap fiki.

Tokk.... Tokk...

Ada suara ketukan pintu, dari luar kamar fiki. Karna penasaran akhirnya fiki membuka pintu itu, dan ternyata ibunya.

" Fik, bunda mau ngobrol sama kamu boleh?"
Tanya sang ibu.

" Boleh kok bun, tapi kenapa kok tiba - tiba ngajak ngobrol?"
Tanya fiki.

" Gak papa kok, yuk duduk dulu"
Ucap sang ibu.

" Jadi begini nak, kamu kan sudah besar, dan tentunya sudah cukup umur untuk menikah"
Ucap sang ibu.

"Hm, perasaan gue gak enak nih" Batin fiki.

" Bunda dan ayah sudah setuju untuk menikahi mu dengan perempuan cantik pilihan ayah mu"
Ucap sang ibu.

" Kita semua sudah setuju untuk menikahi kalian berdua, tinggal pendapat kamu aja, jadi gimana fik?"
Tanya sang ibu.

" Bun, aku ini masih muda, terus juga aku belum kerja nanti istri dan anak aku mau di kasih apa"
Ucap fiki.

" Pokoknya aku nggak setuju, aku tuh cuma mau nikah sama pilihan aku, bukan pilihan ayah ataupun bunda"
Ucap fiki, lalu pergi meninggalkan sang
ibu.

" FIKI "
Teriak sang ibu.

~~~TBC~~~

Hai guys, author balik lagi !!!
Kalian kangenn gak nih sama cerita cute boyfriend??

Maaf ya guys aku jarang upload, tapi makasih ya buat kalian yang setia menunggu cerita ini

Sekian dari author,jangan lupa vote dan komen ya, babay guys

Sampai jumpa lagi di chapter berikutnya 🤗❤❤

CUTE BOYFRIEND [ HIATUS ❗❗]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang