CHAPTER 1

25 29 8
                                    

Hari itu, di Treyford International Academy, sebuah sekolah terkemuka yang dikenal dengan kualitas pendidikannya yang unggul dan prestasi luar biasa, kedatangan seorang siswi baru langsung menarik perhatian. Elena Marielle Cruz, siswi yang baru saja pindah dari luar negeri, memasuki area sekolah dengan percaya diri, mengendarai mobil mewah Aston Martin DB11 berwarna hitam metalik. Meskipun mobil itu tampak sangat elegan, di sekolah elit seperti Treyford, mobil-mobil mewah sudah menjadi pemandangan yang biasa bagi para siswanya.

Elena, yang sudah familiar dengan dunia yang penuh perhatian, hanya melangkah santai mengenakan seragam sekolah dengan gaya yang elegan. Tanpa perlu melapor ke ruang kepala sekolah karena ayahnya sudah mengurus semuanya, ia langsung menuju gedung utama untuk mencari Majestic class, kelas unggulan di Treyford yang terkenal dengan prestasi akademisnya. Namun, meskipun sudah berjalan cukup jauh, ia tak kunjung menemukan kelas yang dimaksud.

Elena memutuskan untuk bertanya kepada dua siswi yang kebetulan sedang berjalan ke arah yang sama. Mereka adalah Sisilia dan Renata, yang belum ia kenal sebelumnya.

"Permisi," Elena menghampiri mereka dengan suara lembut. "Maaf, saya baru pindah ke sini. Bisa bantu saya? Saya mencari Majestic class."

Sisilia menoleh dengan heran, sedikit bingung. "Majestic class?" tanyanya. "Saya rasa kamu harusnya tahu itu, kan? Tapi... maaf, saya belum mengenal kamu. Siapa nama kamu?"

Elena tersenyum dan mengangguk. "Oh, maaf. Saya baru pindah. Nama saya Elena Marielle Cruz."

Renata, yang berjalan di samping Sisilia, menatap Elena dengan sedikit keheranan. "Cruz? Keluarga Cruz?" tanyanya dengan nada sedikit terkejut.

Elena mengangguk, "Iya, saya dari keluarga Cruz."

Mendengar itu, Sienna dan Natalia saling bertukar pandang. Mereka tidak langsung tahu siapa Elena, tetapi nama keluarganya cukup terkenal di kota itu sebagai salah satu keluarga kaya.

"Baiklah," kata Sienna akhirnya, "Kami juga dari Majestic class. Kamu bisa mengikuti kami. Nama saya Sienna Beatriz Ramos , dan dia Natalia Emilia Torres." Sienna tersenyum ramah, sementara Natalia hanya mengangguk sopan.

Elena tersenyum, merasa lega karena akhirnya menemukan seseorang yang bisa membantunya. "Terima kasih banyak," katanya.

Selama perjalanan menuju kelas, mereka mulai berbincang lebih lanjut. Sienna dengan semangat menceritakan beberapa pengalaman seru di sekolah ini, sedangkan Natalia lebih banyak mendengarkan dengan cermat.

"Di kelas unggulan ini, kamu akan bertemu dengan orang-orang pintar dan berprestasi," jelas Sienna. "Kita semua berusaha memberikan yang terbaik, jadi pasti banyak hal seru di sini."

Setibanya di kelas, suasana langsung berubah. Semua mata tertuju pada Elena, bukan hanya karena mobil mewahnya, tetapi juga karena kecantikannya yang begitu memikat. Meskipun sudah biasa dengan kendaraan mewah di sekolah ini, kehadiran Elena tetap membuat banyak siswa terkesima, terutama karena dia terlihat berbeda dan begitu anggun.

Elena merasa semua perhatian kini berada padanya, tetapi ia tetap tenang dan melangkah ke meja kosong yang ditunjukkan oleh Sienna dan Natalia, lalu duduk di sebelah mereka.

Bel tanda pelajaran dimulai berbunyi, dan Guru Mariana Brooks, seorang wanita paruh baya dengan rambut rapi dan penampilan profesional, memasuki kelas. Wajahnya yang lembut namun tegas menyiratkan bahwa dia sangat dihormati oleh para siswa. Guru Mariana menatap Elena sejenak sebelum melangkah ke meja pengajaran.

"Selamat pagi, semuanya," ucap Guru Mariana sambil meletakkan tasnya di meja. "Hari ini kita kedatangan seorang siswi baru. Elena, bisa kamu memperkenalkan diri?"

Elena berdiri perlahan dan menatap sekeliling kelas. Semua mata tertuju padanya. Ia menghela napas sejenak, mencoba menenangkan diri sebelum berbicara.

"Selamat pagi," katanya dengan suara yang cukup jelas dan percaya diri. "Nama saya Elena Marielle Cruz. Saya baru pindah dari luar negeri dan sangat senang bisa bergabung dengan kalian semua di sini." Elena memberi senyum tipis dan melanjutkan, "Saya berasal dari keluarga Cruz, yang mungkin sebagian dari kalian sudah dengar."

Para siswa saling berbisik, tampak terkejut mendengar nama keluarga Elena. "Cruz?" seorang siswa pria berbisik di belakangnya. "Itu keluarga kaya yang cukup terkenal di kota, kan?"

Guru Mariana tersenyum sambil menatap Elena dengan penuh rasa hormat. "Terima kasih, Elena. Kami sangat senang bisa menyambutmu di sini. Silakan duduk," ujar Guru Mariana sambil menunjuk bangku di dekat jendela, yang berada tepat di samping sienna dan Natalia.

Elena duduk dengan anggun, dan suasana kelas mulai tenang kembali. Beberapa siswa masih berbisik di antara mereka, membicarakan asal usul keluarga Cruz yang cukup terkenal dan kaya. Elena hanya tersenyum tipis dan menundukkan kepala, mencoba mengabaikan perhatian yang diberikan kepadanya.

Pelajaran pun dimulai, namun sepertinya perhatian para siswa belum sepenuhnya beralih dari Elena. Mereka terus memandangnya dengan rasa ingin tahu yang besar, meskipun pelajaran sudah berjalan.

The mask of DeceitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang