*ALEXIS POV*
"Sayang, yang kita punya hanya Fruit Loops dan Cheerios. Jadi, kau harus memilih salah satu." aku menjelaskannya sambil menunjuk kedua box sereal itu.
"I want chocolate!" Preston cemberut, melipat kedua tangannya.
Aku menutup lemari itu agak keras dan berjalan menuju Preston yang berdiri di pintu dapur yang berwarna putih dengan polkadot biru. Dia memegang teddy bear di dadanya dan memeluknya erat sambil memandangku.
"Are you out of your mind? ini baru jam 6 pagi dan kau ingin coklat?" Dia mengangguk masih dengan wajah cemberut.
Aku berlutut menyamakan tingginya dan meletakkan tanganku di pundaknya.
"You're crazy little boy, ya know what?" Aku tertawa kecil.
Dia hanya mendorong tanganku menjauh dari pundaknya.
"You're not having Chocolate. Cheerios or Fruit Loops?"
"Fruit Loops" Dia bergumam dan akhirnya menyerah.
Aku memicingkan mata dan mencium hidung kecilnya.
Aku berdiri dan mengambil mangkuk plastik, mengisinya penuh dengan Fruit Loops. Kemudian aku mengambil kotak susu dan menuangkannya ke dalam mangkuk.
"Here you go, Pressy" Kataku sambil meletakkan mangkuk itu di meja makan.
Dia naik dan duduk di kursi makannya.
"Mommy akan membawamu ke taman hari ini! Dan kau akan bertemu dengan salah satu teman mommy." Aku tersenyum padanya sambil memainkan rambutnya yang keriting. Preston memegang sendoknya dan mulai memakan serealnya. Aku mencium dahinya dengan hati-hati.
Tadi malam aku dan Harry membuat rencana untuk bertemu satu sama lain di taman kota New York. Dia mengatakan apabila banyak fansnya di sana dia akan membawa ke penginapannya.Tapi, aku hanya berencana untuk membiarkan Preston bertemu dengan ayahnya selama satu jam. Dan kemudian kita akan pergi. Percaya atau tidak, Harry hanya berada sejauh satu jam dari rumah yang aku tinggali.
"You keep eating like a good boy" Aku memuji Preston kemudian aku pergi menuju lantai atas. Aku berjalan menuju kamarku dan menutup pintunya. Aku mencari baju di lemariku dan menemukan sebuah T-shirt putih dan celana jeans panjang. Aku mencobanya dan berkaca di depan cermin.
Aku menarik nafas dan membuka pintuku lagi.
Aku berjalan menuju kamar mandi. Aku mengambil sisir dan menguncir rambutku setelah itu aku memakai sedikit bedak dan maskara.
"I'm done!" Aku mendengar Preston berteriak dari lantai bawah.
"I'm coming bud!" aku berteriak balik dan cepat-cepat berjalan menuju kamar Preston megambil t-shirt putih dan celana jeans kecil.
Kemudian aku turun menuju dapur.
Preston berada di lantai dengan sebuah bantal seperti sedang menutupi sesuatu.
"Pressy?" aku bertanya ingin tahu apa yang terjadi. "What are you doing?"
Aku berjalan mendekat dan dia memandangku dengan air mata yang jatuh di pipi chubbynya.Dia memandangku penuh dengan penyesalan.
"I'm sorry mommy!"
Aku mengambil bantal itu dari lantai dan melihat serealnya tumpah di lantai.
"Awww, baby it's okay. Accidents happen" Aku meyakinkannya. Aku menggendonya kemudian membawanya menuju ruang tamu dan mendudukannya di sofa. Aku mengambil remote TV dan menyalakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy? Harry Styles [Indonesian Version]
FanfictionMenjadi single mother di umur yang masih sangat muda ternyata lebih sulit dari yang dibayangkan. Terutama ketika ayah dari anak itu adalah seorang popstar remaja yang sangat sensasional di dalam sebuah band. One Direction Ya, itu terjadi 3 tahun y...