*HARRY's POV
Ini semuanya terasa baru untukku. Kemarin Louis memberitahuku bahwa dia menemukan instagram Alexis.
Ya, aku akan mengakui, aku menstalk foto-fotonya. Kebanyakan dari fotonya adalah foto makanan yang dia buat dan ada beberapa foto Preston.
Itu membuatku teringat masa lalu ketika aku masih di X Factor dan dia memberitahuku bahwa dia hamil.
Seharusnya aku tidak mendengarkan apa yang dikatakan Simon. Seharusnya aku mendengarkan kata hatiku untuk tetap tinggal bersama Lex dan membesarkan bayi kita.
Tetapi waktu itu aku masih muda dan sangat bodoh. Aku egois. Aku memilih meninggalkannya dan pertama kali aku melihatnya, dia terlihat bahagia di foto-foto itu aku benar-benar menyadari bahwa aku sangat merindukannya. Tuhan, bahkan aku telah memimpikan kenangan kita selama empat bulan terakhir.
Aku masih sangat mencintainya.
"Bagaimana kabarmu?" Alexis bertanya padaku, terdengar agak terkesan.
Aku duduk di sebelahnya dan Preston berada di pangkuannya tidur sambil menghisap ibu jarinya.
Bukankah dia sudah sekitar 2 tahun? Dia tak seharusnya masih menghisap ibu jarinya seperti itu.
"Aku baik. Bagimana denganmu? What have you done in your life?" aku menjawab agak sedikit kasar.
"Are you serious? What the hell do you think I've done with my life? Kau meninggalkanku dengan seorang anak Harry!" Dia mulai menangis dan aku tiba-tiba merasa sangat bersalah kepadanya.
Aku melihat ke bawah dan menarik napas.
Aku mengusap air mata yang jatuh di pipinya. Dia hanya melihat ke Preston dan kembali memeluknya erat.
"Kau pikir aku punya pilihan?" Aku bertanya, frowning at her
Dia memainkan rambut keritingnya dan menyisir dengan jari-jarinya.
"Anakmu sendiri Harry...." dia melanjutkan perkatanya.
"Jadi kau berharap agar aku berhenti dengan karirku hanya gara-gara kesalahan ini?" Aku mencoba untuk mempertahankan diriku tanpa berpikir panjang.
Alexis memandangku dengan tatapan tajam kemudian ekspresinya kembali melembut. Dia kemudian mempererat gendongannya dan berdiri.
"Lex, tunggu!". Aku menarik lengannya kembali. Dia menggendong Preston bridal style kemudian memandangku. Matanya terlihat lebih gelap.
Dia menangis. Menjauh dariku.
"K-kau benar...Preston's a mistake, I'm a mistake...We're a mistake"
"That's not what I meant!" aku panik.
Aku tidak bermaksud untuk menyebut Preston sebuah kesalahan-although he was.
"Oh, tidak.. Aku benar-benar mengerti." Dia kemudian mulai berjalan menjauh dariku menuju jalan raya.
"Tunggu!" Aku memohon, berlari mengejarnya.Aku menarik lengannya dan dia berbalik. Preston masih tidur di gendongannya.
"Please, jangan pergi Lex." Aku memohon. Aku tidak mau kehilangan Alexis lagi...tidak setelah aku baru saja menemukannya.
Dia hanya menggelengkan kepalanya dan berusaha melepaskan genggamanku.
"Kau harusnya merasa beruntung karena kau sudah bertemu dengan Preston kembali." dia menjawab dengan kasar dan berjalan menjauh dariku.
Aku hanya bisa berdiri di sana, completely stunned saat dia kembali meletakkan Preston di jok belakang mobilnya dan dia duduk di jok depan kemudian menyalakan mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy? Harry Styles [Indonesian Version]
FanfictionMenjadi single mother di umur yang masih sangat muda ternyata lebih sulit dari yang dibayangkan. Terutama ketika ayah dari anak itu adalah seorang popstar remaja yang sangat sensasional di dalam sebuah band. One Direction Ya, itu terjadi 3 tahun y...